Hi Urbanites, akhir-akhir ini banyak isu beredar bahwa foto Presiden Joko Widodo menemui suku anak dalam adalah rekayasa. Isu tersebut muncul terkait adanya kabar bahwa presiden akan memberikan rumah untuk suku anak dalam. Sebelum membahas itu, sudah tahukah Anda apa seperti apa kehidupan suku anak dalam? Dimanakah mereka tinggal? Suku anak dalam merupakan sekumpulan masyarakat Indonesia yang tinggal di Provinsi Jambi dan mereka tinggal dengan berpindah-pindah.
Kehidupan suku anak dalam dikenal tertutup karena mereka mengisolasi diri dari kehidupan luar. Hal ini tentu membuat tingkat kebudayaan dan peradaban suku anak dalam menjadi rendah. Bahan bangunan dan bentuk rumah mereka pun masih sangat sederhana. Tidak hanya itu, peralatan rumah tangga, alat bercocok tanam, dan pakaian sehari-hari mereka pun sangat sederhana dan memanfaatkan susuatu yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Cara tinggal suku anak dalam yang berpindah-pindah membuat Presiden Joko Widodo berjanji akan memberikan rumah kepada mereka. Suku anak dalam pun bersedia menerima pemberian presiden dengan syarat rumah yang diberikan tetap jauh dengan lingkungan sekitar, dengan kata lain harus jauh dari pemukiman warga. Tidak hanya itu, mereka juga meminta kepada presiden untuk memberikan rumah yang dekat dengan lahan pertanian.
Sebelumnya pemerintah telah membangun 15 rumah untuk suku anak dalam, namun presiden memberikan imbauan agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih mengingat lingkungan mereka telah berubah menjadi lahan sawit. Rumah tersebut pun dinilai masih banyak kekurangan karena tidak memiliki sumur sehingga duku anak dalam masih kesulitan untuk mengambil air. Tidak hanya sumur, presiden juga menjanjikan akan adanya listrik yang sebelumnya sempat terputus.
Janji presiden ini didukung oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Beliau mengatakan bahwa akan ada 500 rumah yang dibangun khusus untuk suku anak dalam. Selain itu, pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan lahan seluas 1000 hektar untuk pembangunan rumah tersebut. Rencananya, masing-masing keluarga akan mendapatkan 2 hektar tanah dan diharapkan tanah tersebut sudah tersedia pada awal Desember 2015.
Semoga pemberian rumah untuk suku anak dalam bukan hanya janji. Namun setujukah Urbanites pada rencana pemerintah ini? Nantikan informasi selanjutnya hanya di Blog UrbanIndo.