Berita Berita Properti

Kementerian PUPR Bangun Prasarana Pengendali Banjir di Sungai-Sungai Bali

2 menit

Demi cegah banjir di tempat wisata, PUPR bangun prasarana pengendali banjir di tiga sungai besar Bali, yakni Tukad Unda Klungkung, Tukad Badung, dan Tukad Ayung di Denpasar.

Dilansir dari detik.com, Kementerian PUPR bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida untuk membangun infrastruktur yang dapat mencegah banjir ini.

Menurut Basuki Hadimuljono, menteri PUPR, program penataan dan normalisasi sungai ini mampu mengurangi risiko bencana banjir di tiga sungai besar di Bali.

Sungai besar tersebut juga merupakan salah satu pusat kegiatan pariwisata internasional Bali.

Terlebih pergeseran perubahan musim di Indonesia juga meningkatkan risiko beberapa sungai mengalami banjir, sehingga sungai harus segera di normalisasi agar tidak berisiko banjir.

Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Tukang Unda

pembangunan prasarana banjir bali

Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Maryadi Utama, pekerjaan pembangunan ini akan dilakukan oleh perusahaan swasta negara.

Perusahaan tersebut adalah PT Nindya Karya dan PT Bina Nusa Lestari (KSO) dan menelan anggaran negara sebesar Rp234 miliar.

Selain itu, pembangunan ini juga melibatkan perusahaan supervisi, yakni Konsultan Supervisi PT Catur Bina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada.

Kontrak pembangunan ini terhadap ketiga perusahaan tersebut mencapai nilai Rp6,5 miliar.

Maryadi juga mengatakan pembangunan prasarana pengendali banjir di Tukad Unda telah berjalan sejak 28 Agustus 2020.



Nantinya, pembangunan ini diharapkan akan selesai pada Desember 2022.

Selain di Tukad Unda, pembangunan infrastruktur ini juga telah berjalan di Tukad Badung yang mengalami longsoran karena tingginya curah hujan.

Pencegahan Banjir di Pusat Kota Denpasar yakni Tukad Ayung

gambar banjir

Maryadi menambahkan pemerintah juga kini telah membangun infrastruktur pengendali banjir di pusat kota Denpasar, yakni di Tukad Ayung.

Banjir yang terjadi dari sungai ini selalu terjadi setiap tahun dan sering mengakibatkan tebing-tebing di sekitar sungai mengalami kerusakan.

Alhasil sungai harus segera ditangani agar kerusakan tanggul tidak terus meluas.

Kerusakan pada tanggul akan mengakibatkan banyak masalah, seperti membuat pemukiman penduduk dan daerah pertanian menjadi kebanjiran.

Oleh karena itu, pemerintah membuat prasarana pengendali banjir berupa memperkuat tebing sungai dengan pasangan batu kali dan beton.

Pembangunan ini telah memakan anggaran sebesar Rp2,8 miliar dan kemajuannya sudah mencapai 45,24%.

***

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!

Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah di Bekasi? Bisa jadi Green Avenue adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts