Di medio tahun 90-an, nama Cinere hanya terdengar dalam sebuah lakon berjudul “Si Doel Anak Betawi Asli”. Mandra yang berperan sebagai kernet opelet selalu meneriakkan kata “Cinere – Gandul, Cinere – Gandul,” seraya memanggil penumpangnya di pinggir jalan. Ucapan khas dari sang lakon pun begitu lekat dalam ingatan anak-anak 90-an. Setiap kali terdengar kata Cinere, yang terkenang pastilah opelet biru usang milik Doel.
Hingga beberapa tahun lalu, kesan usang ini terus bertahan dan identik dengan Cinere. Perkembangan infrastruktur yang tidak merata, dan mandeknya area komersial di kawasan itu seolah menasbihkan Cinere sebagai wilayah jadul atau usang seperti opelet Si Doel.
Namun sekarang kondisinya berbeda. Cinere sudah bertransformasi seperti sebuah sedan mewah yang memikat banyak kalangan. Pertumbuhan infrastruktur yang mulai merata, serta berkembangnya area komersial membuat banyak pihak, baik developer maupun investor terpincut melabuhkan investasinya di sana.
Sejumlah rencana pengembangan infrastruktur seperti tol JORR W2.S; Cinere – Jagorawi; Depok – Antasari serta Serpong – Cinere diyakini akan memberikan buah yang cukup manis bagi rona investasi di sana.
Secara potensi, kawasan yang bernaung dalam wilayah pemerintahan Kota Depok ini memang lebih menarik dibandingkan Margonda. Lokasinya yang dekat dengan wilayah Jakarta Selatan—serta mepet ke berbagai area komersial seperti mal atau perkantoran di koridor Simatupang—akan memberikan keuntungan besar bagi investor, baik dari sisi capital gain ataupun nilai yield.
Terlebih rata-rata harga yang ditawarkan untuk properti-properti di kawasan ini jauh lebih murah dibandingan Depok Kota. Salah satu perbandingan harga yang paling mentereng di dua wilayah ini adalah pada apartemen besutan dua perusahaan KSO (kerja sama operasional) yakni PT GCS dan PT NI (AJP Group), Lavanya Garden Residence yang berlokasi di Jl Bukit Cinere Raya.
Untuk satu tipe yang sama, misal studio (24m2), unit di Lavanya hanya dibanderol seharga 300jutaan, sedang jika di Margonda mungkin harganya sudah mencapai 500jutaan. Dengan tawaran seperti ini, sudah barang tentu keuntungan investasi di kawasan ini pun akan cukup besar. Kemungkinan, peningkatan capital gain-nya sekitar 10 – 13% per tahun.
Di sisi lain, Lavanya juga cukup nyaman sebagai tempat tinggal. Fasilitas-fasilitas seperti kolam renang, fitness centre, yoga pavilion, jogging track dan 25 fasilitas rekreasi lain yang disediakan—bakal memanjakan setiap penghuni yang tinggal di sana. “Green Smart Living”, konsep yang diusung mereka bakal membelai penghuni dengan kesejukan di setiap paginya.
Dengan semua pola dan konsep ini, Lavanya pun rasanya layak disebut sebagai salah satu properti paling prospektif di Cinere. Lokasi, konsep, serta aksesnya agaknya sudah memenuhi syarat untuk para investor segera memburunya.