Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu menjadi salah satu saksi bisu bagaimana Sang Proklamator tersebut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa penjajahan dulu, Soekarno sering dibuang atau diasingkan oleh pemerintah Belanda ke daerah-daerah terpencil di Nusantara.
Salah satu tempat pengasingannya adalah sebuah rumah berarsitektur indische yang terletak di Jalan Soekarno Hatta No. 8, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu.
Kisah Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan terekam dengan baik di rumah yang kini berstatus sebagai cagar budaya.
Rumah tersebut disewa oleh pemerintah Belanda dari seorang pedagang Tionghoa yang bernama Lion Bwe Seng.
Hingga saat ini, rumah pengasingan itu masih menyimpan barang-barang peninggalan Soekarno.
Ingin tahu seperti apa rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu? Melansir dari YouTube Merdeka Jawa Tengah, seperti ini potret rumahnya!
Potret Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
1. Halaman Depan Rumah
Di halaman depan rumah pengasingan tersebut, terdapat tulisan “Rumah Pengasingan Bung Karno Pada Waktu Pengasingan 1938-1942”.
Pengasingan ke Bengkulu ini terjadi setelah pengasingan di Ende dari 1934-1938.
2. Tampak Depan Rumah
Seperti inilah tampak depan rumah pengasingannya. Rumah dengan luas 9×18 meter tersebut tampil klasik dan lawas dengan arsitektur masa kolonial Belanda.
Bangunannya didominasi dengan warna putih dan genteng tanah liat berwarna merah bata.
3. Ruang Tamu
Masuk ke bagian dalam, terdapat sebuah ruang tamu sederhana berukuran cukup luas yang dilengkapi dengan furniture kayu.
Di ruangan tersebut juga terdapat sepeda onthel peninggalan Soekarno yang dilindungi dengan kotak kaca.
4. Lorong Rumah
Rumah ini memiliki lorong berukuran tidak terlalu luas yang menghubungkan ruangan-ruangan di rumah tersebut.
5. Kamar Tidur Bung Karno
Kondisi kamar Soekarno masih sama seperti dulu, lengkap dengan ranjang besi, furntirue, dan lukisan.
6. Kutipan Bung Karno
Sebab kini berfungsi sebagai cagar budaya, rumah tersebut pun dilengkapi dengan kisah hidup hingga kutipan dari Sang Proklamator.
Salah satu kutipannya yang mencuri perhatian berbunyi, “Janganlah kita lupakan demi tujuan kita bahwa pemimpin berasal dari rakyat, dan bukan berada di atas rakyat”.
7. Halaman Belakang
Halaman belakang rumahnya tak kalah luas dengan halaman depan.
Di halaman belakang tersebut, ada sebuah bangunan yang terpisah dari rumah inti.
8. Sumur Awet Muda
Selain menjadi saksi sejarah, ternyata ada mitos yang beredar soal sumur tua di rumah pengasingan itu.
Konon katanya, air sumur tersebut bisa membuat awet muda dan bisa memberikan keturunan jika diminum oleh pasangan suami istri yang belum mempunyai anak.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Tanah Abang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!