Rumah masa kecil Buya Hamka masih dapat kita lihat karena sudah diubah menjadi sebuah museum. Di sana, tersimpan benda-benda peninggalan sang ulama besar. Begini potret selengkapnya!
Salah satu tokoh ulama besar Indonesia yang sampai saat ini namanya tetap lestari adalah Buya Hamka.
Bernama lengkap Abdul Malik Karim Amrullah, sepak terjangnya dalam organisasi keislaman Indonesia tak perlu diragukan lagi.
Sebab, ia diketahui pernah menjadi ulama Muhammadiyah, tokoh besar Masyumi, dan menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama di Indonesia.
Tidak hanya dikenal sebagai ulama, Hamka pun merupakan sastrawan yang berhasil menelurkan sejumlah karya fenomenal, seperti novel ‘Tenggelamnya Kapal van der Wijck’, dan ‘Di Bawah Lindungan Ka’bah’.
Kedua novel tersebut pada saat ini sudah diadopsi menjadi film dengan judul serupa.
Tidak cukup sampai di sana, kebijaksanaan Buya Hamka acap diabadikan lewat kutipan-kutipan penuh makna.
Satu di antara yang paling terkenal adalah: “Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja.”
Walau kini Hamka sudah tiada, karya-karyanya masih tetap lestari dan dapat kita baca.
Selain itu, jejak masa kecilnya pun masih bisa kita lihat, sebab rumahnya di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, ternyata sudah diubah menjadi sebuah museum.
Penasaran, bagaimana rupa rumah Buya Hamka saat masih kecil itu?
Melansir channel youtube ‘Cerita Nasya’, yuk, kita potret rumah masa kecil Buya Hamka di sini!
5 Potret Rumah Masa Kecil Buya Hamka
1. Tampak Depan
Museum ini sendiri bernama Museum Kelahiran Buya Hamka yang merupakan situs cagar budaya Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Di sana tersimpan sejumlah peninggalan sang ulama dan bangunan museum kabarnya merupakan rumah asli yang ditempati Hamka sejak lahir sebelum ia mengembara.
Rumah sang ulama, bentuk bangunannya seperti hunian tradisional suku minangkabau, yaitu Rumah Gadang, di Sumatra Barat.
Hal ini bisa diidentifikasi dengan melihat atap bangunan yang runcing menjulang.
2. Banyak Jendela
Pada fasad rumah, banyak ditemukan jendela kuno yang khas.
3. Tempat Tidur
Sekadar informasi, museum ini pernah direnovasi pada tahun 2000 dengan mempertahankan bentuk keasliannya.
Tidak hanya bentuk bangunan, tapi koleksi barang pribadi Hamka kabarnya keasliannya masih terjaga.
Seperti tempat tidur di atas.
4. Mesin Tik Tua
Selain tempat tidur, ada pula mesin tik tua yang konon sering digunakan Hamka saat menulis.
Sudah disinggung di atas, jika Buya Hamka merupakan ulama sekaligus penulis yang cukup produktif.
Maka tidak heran, bila ia mempunyai sebuah mesin tik.
5. Foto-Foto Masa Lalu
Sejumlah foto masa lalu Hamka, dipajang rapi di museum ini.
Ada pula koleksi buku karya Hamka dan silsilah lengkap keluarga sang ulama.
Bagi yang tertarik ingin melihat museum ini dari dekat, kamu bisa langsung berkunjung ke Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka yang berlokasi di tepian Danau Maninjau.
Tepatnya di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Baca informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Temukan rekomendasi rumah terbaik di Bandung hanya di www.99.co/id.
Cek sekarang juga!
***Sumber foto: youtube.com/Cerita Nasya