Berita Selebriti

Merinding, Inilah Potret Suasana Rumah Jenderal Ahmad Yani yang Menjadi Lokasi Pembunuhan PKI

3 menit

Sampai saat ini, peristiwa Gerakan 30 September/PKI masih membekas di hati masyarakat. Upaya kudeta pemerintah dengan menculik jenderal TNI AD, seperti Jenderal Ahmad Yani menjadi cikal bakalnya arus gelombang perlawanan rakyat terhadap ideologi komunis. Salah satu saksi bisu dari peristiwa G30S/PKI adalah rumah Jenderal Ahmad Yani karena di sana pasukan Cakrabirawa menculik dan bahkan membunuh sang jenderal.

Jenderal Ahmad Yani merupakan satu dari tujuh pahlawan revolusi pada masa kemerdekaan.

Ia merupakan Menteri/Panglima Tertinggi TNI Angkatan Darat yang diculik dan dibunuh pada dini hari di kediamannya, Jalan Lembang Blok D-58, Menteng, Jakarta Pusat.

Jasadnya kemudian dibawa ke tempat yang dinamakan Lubang Buaya.

Setelah kejadian naas tersebut, seluruh keluarga besar menyerahkan rumah dan seluruh isinya kepada negara yang saat itu diterima Panglima Angkatan Darat Menpangad Jenderal Soeharto.

Untuk mengenang jasa-jasa beliau, hingga saat ini rumah tersebut telah dijadikan Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.

Seperti apa sih penampakan rumah Jenderal Ahmad Yani yang memiliki nilai historis tersebut?

Cek penampakannya pada uraian di bawah ini, ya.

Potret Suasana Rumah Jenderal Ahmad Yani

1. Fasad Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani

fasad-museum-jenderal-ahmad-yani

sumber: mapio.net

Bagian fasad Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani menghadap langsung ke Jalan Latuharhari.

Halamannya pun luas dan keasrian lingkungan sekitarnya masih terjaga dengan baik.

Kesan bangunan bersejarah semakin kuat terasa dengan dibuatnya patung sang jenderal di fasad ini.

Museum diresmikan pada 1 Oktober 1966 oleh Menpangad Mayjen Soeharto ini semula merupakan rumah pejabat maskapai swasta Belanda.

Kemudian, sejak 1950-an dikelola Dinas Perumahan Tentara, sebelum akhirnya dihuni sang jenderal.

2. Pintu Samping Masuknya Pasukan Cakrabirawa

pintu samping rumah ahmad yani

sumber: idntimes.com

Area ini merupakan pintu masuk samping kediaman sang jenderal.

Dari sinilah pasukan Cakrabirawa yang berjumlah tiga orang memasuki rumah beliau.

Melansir dari idntimes.com, Jenderal Ahmad Yani memang terbiasa tidak mengunci pintu ini karena pintu tersebut menjadi tempat ajudan dan pembantu beliau biasanya masuk.

Di sekitar pintu, kesan yang dihadirkan begitu klasik.

Pasalnya, penggunaan warna putih tulang yang lusuh serta adanya patung di samping pintu membuat kesan kuno begitu terasa.



3. Tempat Penembakan

tempat penembakan jenderal ahmad yani

sumber: news.okezone.com

Tempat ini merupakan ruang keluarga yang menjadi lokasi sang jenderal ditembak oleh pasukan Cakrabirawa.

Di tempat ini, tujuh butir peluru ditembakkan ke tubuhnya, dengan rincian tiga butir peluru bersarang di tubuh jenderal dan empat butir peluru terpental di area sekitarnya.

Setelah ditembak, sang jenderal masih sempat memutar balik badannya dan kemudian jatuh tersungkur ke lantai.

Jasad beliau kemudian dibawa oleh pasukan Cakrabirawa dengan cara diseret.

4. Bekas Halilintar di Kamar Tidur

halilintar di rumah ahmad yani

sumber: idntimes.com

Gambar ini merupakan bekas halilintar yang menyambar kamar tidur Sang Jenderal dan istrinya, tepat seminggu sebelum pengangkatannya menjadi menteri.

Bekas sambaran halilintar diperjelas dengan cara dicat oleh Jenderal Ahmad Yani.

Di area tersebut, kamu juga akan melihat koleksi pakaian di lemari kaca dan juga pena, cincin, hingga uang gaji sang jenderal yang tersimpan rapi di dalam rak kaca cokelat.

Tak ketinggalan, ada juga koleksi senjata yang dulunya digunakan oleh pasukan Cakrabirawa untuk menembak Sang Jenderal.

Semuanya terdapat di kamar tidur utama sang jenderal dan istrinya.

5. Minibar Vintage di Ruang Keluarga

minibar rumah jenderal ahmad yani

sumber: nasional.republika.co.id

Minibar klasik di rumah sang jenderal berada tepat di ruang tengah.

Di ruangan ini, terlihat adanya lemari kaca tempat penyimpanan benda-benda bersejarah milik sang jenderal yang disusun secara rapi.

Ada juga meja bar  klasik beserta kursi santai yang dulu digunakan sang jenderal untuk menyambut tamu-tamunya yang berasal dari luar negeri.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Sukun?

Cek saja pilihannya hanya di 99.co/id!




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts