Inggit Garnasih merupakan perempuan kedua yang dinikahi oleh Soekarno usai Sang Singa Podium bercerai dengan istri pertama, Oetari. Kemudian, Inggit-Soekarno sempat tinggal di rumah sederhana di kawasan Ciateul, Bandung. Bagaimana potret rumah tersebut saat ini?
Jejak Soekarno di Bandung masih bisa ditelusuri hingga kini.
Mulai dari penjara, bangunan yang diarsitekinya, hingga peninggalan-peninggalan lain.
Nah, salah satu peninggalan yang masih terjaga hingga saat ini adalah rumah kediaman ketika tinggal bersama sang istri, Inggit Garnasih.
Untuk diketahui, rumah yang ditempati oleh Inggit Garnasih dan Soekarno pada tahun 1926 hingga 1934 itu ternyata telah mengalami perubahan.
Jika dulu hunian keduanya bergaya rumah panggung, kini rumah tersebut telah berubah lantaran mengalami renovasi.
Akan tetapi, kondisinya masih terawat karena dijadikan semacam museum, lo.
Bagaimana pun, rumah yang beralamat di Jalan Ciateul, Bandung, tersebut tetaplah memiliki nilai sejarah.
Seperti apa potretnya?
8 Potret Rumah Inggit Garnasih
1. Rumah Inggit Garnasih Tampak Depan
Melihat rumah Inggit tampak depan, kesan pertama yang akan dirasakan adalah gaya hunian zaman dulu, sekira tahun 1950-an.
Tidak banyak ornamen, tapi auranya begitu sejuk.
Mulai dari jendela, warna dinding, ditambah sedikit sentuhan batu alam di beberapa spot yang tampak serasi.
2. Halaman Depan
Taman depan yang ditumbuhi beberapa tanaman juga membuat hunian terasa asri.
Kombinasi antara warna cat putih pada dinding yang terawat, serta teras dan halaman pun seolah memperlihatkan unsur lawas.
3. Timeline Perjalanan Hidup Inggit Garnasih
Di area belakang, terdapat timeline perjalanan hidup Inggit Garnasih.
Posisinya tidak jauh dari taman belakang.
Sederet angka yang dibalut narasi mulai dari tahun lahir hingga wafat terpampang jelas sebagai informasi bagi pengunjung.
4. Ruang Tengah Rumah Inggit Garnasih
Memasuki ruang tengah, terdapat sejumlah foto antara Inggit dan Soekarno yang dibingkai sedemikian rupa.
Tak hanya itu, sejumlah piagam dan tulisan-tulisan yang ditempel di dinding berfungsi sebagai informasi mengenai kehidupan keduanya kala itu.
Sama halnya dengan area tampak depan, di ruangan tengah ini unsur kayu dan cat putih juga masih mendominasi.
5. Ruang Baca
Konon, di ruang baca inilah Soekarno kerap menghabiskan waktunya untuk melahap berbagai buku-buku politik.
Hasil dari kegiatan membaca yang dilakukan di ruang ini kemudian membantunya merumuskan langkah pergerakan bersama kawan-kawannya.
6. Ruang Pembuatan Bedak dan Jamu
Di rumah Inggit Garnasih, terdapat ruangan khusus pembuatan bedak.
Terdapat cerita yang melatarbelakangi mengapa sampai ada ruangan tersebut.
Kala Soekarno ditahan di Penjara Banceuy dan Sukamiskin, Inggit adalah sosok yang menopang Soekarno dengan berjualan bedak dan jamu.
Tak hanya itu, Inggit juga kerap membeli koran untuk diberikan kepada suaminya di penjara agar Soekarno tidak ketinggalan informasi.
7. Replika Batu Pipisan
Replika batu pipisan juga berada di ruang pembuatan bedak dan jamu sebagai pengingat bagi pengunjung bahwa Inggit pernah menjual ramuan jamu.
Hasil dari jualan tersebut digunakan untuk menafkahi keluarga, termasuk membiayai Soekarno.
8. Foto di Sudut Ruangan
Di salah satu sudut ruangan, kamu bisa menyaksikan foto Inggit bersama Soekarno kala masih muda.
Perjalanan kedua sosok ini pun digambarkan melalui untaian kalimat tepat di bawah foto masing-masing.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika mencari hunian di sekitar Bandung, cek saja di www.99.co/id.
Salah satunya seperti Dago Village.