Kabar gembira untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang ingin memiliki rumah! Penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank BTN akan membantu pendanaan KPR rumah MBR di tahun 2022 jadi lebih masif.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis penyaluran pembiayaan rumah bagi MBR akan lebih masif, dengan disetujuinya PMN senilai Rp2 triliun pada 2022.
Melansir laman finansial.bisnis.com, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengapresiasi keputusan Komisi VI DPR yang menyetujui usulan pemerintah.
“Kami bersyukur dan sangat mengapresiasi disetujuinya PMN. Bagi Bank BTN ini merupakan kabar baik untuk terus berkontribusi bagi program pembangunan sejuta rumah terutama dalam penyaluran pembiayaan rumah MBR,” terangnya melalui siaran pers, dikutip pada Senin (19/7/2021).
Untuk lebih jelasnya, simak ulasannya berikut ini!
KPR Rumah MBR Lebih Masif di Tahun 2022
Dana PMN Masuk dalam Program Rights Issue
Nixon menegaskan, sebagai perusahaan terbuka nantinya dana PMN akan masuk dalam program rights issue perseroan yang ditargetkan sebesar Rp5 triliun.
Dia optimistis dengan perhatian yang serius dari pemerintah terhadap pembiayaan rumah rakyat melalui Bank BTN.
Maka, nantinya rights issue perseroan akan mendapatkan respons positif dari investor.
Menurutnya, tambahan modal ini akan membuat Bank BTN tahun depan optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit hingga 12 persen.
Pertumbuhan kredit tahun 2022 masih akan ditopang mayoritas dari penyaluran KPR subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah melalui berbagai skema, termasuk FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
“Kami akan mengejar target pertumbuhan yang lebih optimal ke depan seiring dengan penyelesaian tantangan Non Performing Loan atau NPL pasca Covid-19 di tahun 2022,” tegasnya.
Bank BTN Konsisten Mendukung KPR Rumah MBR
Mengutip laman finance.detik.com, sebelumnya, pengamat ekonomi Josua Pardede menilai Bank BTN sangat layak untuk mendapat PMN.
Hal ini dikarenakan Bank BTN konsisten mendukung program pemerintah dalam pembiayaan rumah rakyat.
Menurut Josua, hingga saat ini, Bank BTN masih terus menyalurkan FLPP atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
Jika program FLPP ini terus berjalan maka ekspansi kredit dari BTN diperlukan permodalan kuat.
“Di situ urgensinya. Apalagi mendukung program utama pemerintah dengan menyediakan perumahan,” ujar Josua.
Ditegaskannya, ancang-ancang PMN sebesar Rp2 triliun untuk BTN, akan efektif untuk memperkuat permodalan bank yang fokus sektor pembiayaan perumahan ini.
Terkait angka PMN, disesuaikan dengan rencana right issue BTN sebesar Rp5 triliun.
Sementara, ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menerangkan, BTN sebagai BUMN memiliki kewajiban untuk menjalankan program pemerintah.
Salah satunya adalah program pembangunan sejuta rumah yang digagas Presiden Jokowi.
Tentunya, Bank BTN perlu modal yang cukup kuat untuk menopang program tersebut.
Apalagi, kata Piter, kebutuhan perumahan untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah tidak sebanding dengan ketersediaan.
Dengan kata lain, angka backlog-nya masih sangat tinggi, sekitar 11 juta unit.
“Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjamin pemenuhan papan untuk rakyat,” jelasnya.
***
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan seperti di Taman Dhika Sidoarjo?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!