Berita Berita Properti

Cerita Perjuangan Membeli Rumah ala Pemilik IG Jasmine House. Awal Nikah Sempat Ngekos Dulu!

4 menit

Buat kamu yang baru menikah dan berencana membeli rumah bersama pasangan, bisa mengikuti cara yang dilakukan oleh pemilik Jasmine House (@the_jasminehouse), yaitu Risca Fitri Ayuni dan Suluk Waseso. Yuk, kita simak cerita perjuangan membeli rumah dari pasangan suami istri ini!

Pernahkah kamu menengok sebuah rumah mungil bergaya industrial ala Jasmine House di media sosial Instagram?

Nah, rumah tersebut adalah milik pasangan suami istri Suluk Waseso Segoro dan Risca Fitri Ayuni.

Pada tahun 2012, di awal masa pernikahannya, keduanya belum memiliki rumah.

Namun, berkat kegigihan dan tekad, pasangan suami istri ini berhasil membeli sebuah rumah bekas yang berada di tengah Kota Malang.

Lalu, bagaimana perjuangan mereka hingga akhirnya bisa membeli sebuah rumah?

Yuk, kita simak cerita perjuangan membeli rumah ala pemilik Jasmine House ini!

Awalnya Tinggal di Kosan

ilustrasi kosan

Di awal masa pernikahannya, Risca tidak tinggal di rumah sendiri.

Dia menyewa kamar kos di Jalan Watumujur, Kota Malang.

Selain belum memiliki modal untuk DP rumah, wanita yang berprofesi sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini mengatakan bahwa saat itu sang suami bekerja di luar Pulau Jawa.

“Tadinya ingin cari kontrakan, tapi belum ada yang cocok,” kata Risca ketika dihubungi 99.co Indonesia, Rabu (25/8/2021).

Untuk membeli rumah, saat itu kondisi Risca dan suami pun tidak begitu baik.

Selain baru merintis karier, Risca juga tengah dalam keadaan hamil, sehingga mereka harus menyiapkan banyak biaya untuk mempersiapkan kelahiran buah hati.

Namun, berkat kerja keras dan penghematan yang cukup besar, mereka berhasil mengumpulkan uang sebagai DP sebuah rumah.

Perjuangan Membeli Rumah dan Menabung

ilustrasi menabung dan perjuangan beli rumah

Dari awal pernikahan, Risca dan Suluk memang telah berencana beli rumah.

Pasalnya, aku Risca, dia termasuk orang yang konservatif dalam berinvestasi.

Untuk mendapatkan investasi yang pasti aman, dia dan suami memutuskan untuk menginvestasikan uangnya ke aset properti.

Visi inilah yang membuat keduanya disiplin dalam menabung agar bisa membeli rumah.

Setelah memiliki visi, keduanya pun mengelola uang dengan menggunakan skala prioritas.

Selain itu, kebiasaan jarang jajan juga membantunya bisa menabung lebih banyak.

“Kami filter yang dibeli pakai skala prioritas. Misalnya, teman punya laptop branded, kami pakai yang seadanya. Kami menyisihkan benar-benar untuk investasi,” ujarnya.

Selain menahan pembelian barang-barang yang harganya cukup mahal, Risca dan Suluk pun menahan sebisa mungkin keinginan untuk sering pergi liburan.

Saking ketatnya dalam hal menabung, Risca dan suami sampai menyisihkan 50% dari penghasilannya demi membeli sebuah rumah.

Setelah rumah terbeli pun, mereka masih menyisihkan penghasilannya untuk membayar cicilan rumah dan membayar pokok utang agar cicilan lebih cepat selesai.

“Ketika kami punya sedikit uang, kami bisa menutup utang pokoknya. Kalau untuk cicilan, kami menabung 30% dari gaji,” ujarnya.

Selain menabung, di awal pernikahan, Risca dan Suluk pun dibantu oleh orang tua.

Dalam akun Instagram @the_jasminehouse, dia bercerita sempat meminjam uang orang tua untuk menambah uang muka.

Rumah Pertama

perjuangan membeli rumah pemilik jasmine house

sumber: Instagram @the_jasminehouse

Risca mengakui bahwa rumah pertamanya tersebut adalah sebuah rumah bekas yang tampak tidak terawat.



Lalu bagaimana mereka bisa mendapat rumah tersebut?

Risca menceritakan bahwa pada tahun 2012, dia menyurvei beberapa perumahan hingga mendatangi pameran.

Di antara rumah yang ditawarkan, Risca merasa belum menemukan yang cocok.

Sampai akhirnya, seorang staf marketing perumahan memberi penawaran yang menarik.

Rumah tersebut bukanlah rumah yang dijual oleh perusahaan pengembang tempatnya bekerja, melainkan rumah milik kerabatnya.

“Kemudian marketingnya nawarin rumah mertuanya. Akhirnya malam-malam saya ke sana. Kalau orang lihat (rumah itu), mungkin enggak akan mau tinggal di sana,” kata Risca.

Bangunan tersebut, kata Risca, sudah lama tidak ditempati sehingga terlihat tidak menarik.

Sekeliling bangunannya ditumbuhi banyak tanaman dan bagian depan rumahnya sudah tidak dipagari.

Bisa dibilang, kerusakan rumah ini cukup parah.

Namun, karena lokasinya bagus, dekat tempat kerja, dan pusat bisnis di Kota Malang, Risca pun tertarik dengan rumah tersebut.

“Saya diskusi dengan suami. Harganya masuk banget (murah) di zaman itu dengan lokasi seperti itu,” ujarnya.

Setelah mendapatkan rumah yang akan dibeli, langkah selanjutnya yang dilakukan Risca dan Suluk adalah dengan melakukan survei ke bank sebelum mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR)

Survei tersebut dilakukan untuk melihat tawaran promo paling menarik di antara bank-bank tersebut.

Dengan adanya program promo tersebut tentu akan membantu keduanya agar tidak perlu mengeluarkan dana terlalu banyak untuk mencicil KPR.

Akhirnya, dia menemukan bank yang menawarkan cicilan flat selama lima tahun dan tenor KPR-nya bisa mencapai 25 tahun.

“Namun, jangan terlena waktu panjang, tetap target harus segera lunas, sebelum kena (suku bunga) floating,” ujarnya.

Membeli Jasmine House

fasad rumah the jasmine house

sumber: Youtube The Jasminehouse

Kedisiplinan Risca dan Suluk dalam berinvestasi properti membuat keduanya bisa menyelesaikan cicilan rumah lebih cepat.

Kini cicilan KPR rumah pertama pun sudah lunas sejak beberapa tahun lalu.

Bahkan sebelum cicilan rumah lunas, mereka bisa membeli rumah kedua.

Metode menabung yang sama selalu dilakukan keduanya hingga rumah kedua pun lunas sebelum tenor berakhir.

“Ketika kami punya sedikit uang, bisa menutup utang pokoknya. Cicilan 30% dari gaji,” kata Risca.

Hingga akhirnya, mereka bisa membeli Jasmine House pada 2019.

Diakui Risca, Jasmine House merupakan rumah keempatnya.

Alasan Risca dan Suluk memilih rumah yang berada di Perumahan The Araya itu adalah lingkungan yang bagus meski merupakan kawasan permukiman lama.

Setelah membeli Jasmine House, mereka pun langsung bergerak untuk merenovasi rumah tersebut hingga bernuansa desain industrial.

Waktu pengerjaan pun cukup lama dan sempat mangkrak selama satu tahun karena pandemi.

“Kami sudah punya rancangan macam-macam, agak terputus karena saya sendiri lagi hamil, kemudian saya juga sempat kena covid-19. Jadi pembangunan on-off-on-off,” katanya.

Akhirnya renovasi rumah mungil bernuansa industrial ini pun rampung pada tahun 2021.

Wah, cukup panjang juga ya perjuangan Risca dan Suluk membeli rumah sampai akhirnya sekarang bisa berinvestasi di beberapa properti!

***

Itulah sekelumit cerita perjuangan membeli rumah dari Risca dan Suluk, pemilik Jasmine House di Malang.

Semoga artikel ini menginspirasi Sahabat 99, ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Tangerang, bisa jadi Kiara Payung Barat Residence adalah jawabannya.

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts