Istilah pernis kayu dan plitur sering terdengar jika kamu ingin membeli perabotan kayu. Jangan sampai salah pilih, lho! Keduanya ini punya perbedaan yang signifikan. Berikut penjelasannya.
Hampir setiap furnitus dari kayu seperti meja, kursi, lemari atau produk lainnya biasanya dilapisi pernis kayu atau plitur.
Tahu alasannya apa?
Tujuannya adalah agar perabotan tersebut tampak lebih mengkilap dan indah.
Tak jarang, banyak orang yang masih tertukar antara pernis kayu dan plitur.
Padahal, keduanya memiliki ciri khas masing-masing.
Oleh karena itu, agar kamu semakin paham yuk, ketahui pengertiannya di bawah ini.
Definisi Pernis Kayu dan Plitur Kayu
Pernis Kayu Adalah..
Dilansir dari catkayu.com, dulu pernis kayu hanya dibuat dari kombinasi antara resain, drying oil, dan thinner atau solvent.
Pernis memiliki hasil warna yang transparan keras sehingga memberikan lapisan film.
Warna pernis kayu biasanya transparan dan memberikan tampilan gloss atau semi gloss.
Plitur Kayu Adalah…
Sedangkan, plitur kayu adalah bahan finishing yang sering digunakan di abak ke-19.
Plitur atau politer terbuat dari bahan resin alam yaitu serangga yang hidup di India juga Thailand.
Warna dari plitur kayu sendiri adalah transparan tetapi cenderung menguning karena resin dari serangga tersebut.
Cat plitur merupakan shellac yang tersedia dalam bentuk kepingan tipis yang kemudian dilarutkan menggunakan ethanol atau spiritus.
Perbedan Pernis Kayu dan Plitur Kayu
Perbedaan Pernis Kayu dan Plitur Kayu |
|||||
Bahan Baku |
Warna | Cara Penggunaan | Hasil |
Fungsi Lain |
|
Pernis Kayu |
Resin, drying oil, pelarut | Transparan | Langsung digunakan tanpa campuran apapun | Mengkilap (gloss) | Bisa membuat perabot kayu lebih kuat |
Plitur Kayu |
Oker (resin alam) | Transparan cenderung menguning | Harus dicampur dengan pelarut seperti thinner | Berubah warna (Cokelat, kuning atau keemasan | Hanya digunakan untuk mengkilapkan perabot kayu atau mewarnainya |
Baca Juga:
Mau Beli Perabotan? Kenali Dahulu 7 Jenis Kayu Terbaik untuk Furnitur
Jenis Pernis Kayu yang Sering Digunakan
1. Shellac Varnish
Bahan baku jenis pernis kayu yang satu ini berbasis alkohol dengan waktu pengeringan cepat.
Shellac varnish efektif sekali untuk digunakan sebagai sealant dinding atau primer awal penyelesaiannya lainnya.
Kamu bisa gunakan untuk lapisan terakhir pada perabot kayumu.
2. Pernis Kayu Gosok
Kemudian, ada vernis gosok yan dilakukan dengan cara tradisional.
Caranya yaitu, dengan menggosoknya menggunakan ampelas halus atau batu apung.
Hasil akhir yang diberikan adalah permukaan datar serta kusam.
Biasanya cocok digunakan untuk panel dinding agar kilauan kayu berkurang.
3. Flat Varnish
Jika kamu mencari jenis pernis yang tidak mengkilat tanpa menggosoknya, coba pakai flat varnish.
Pernis kayu yang satu ini memang lebih mahal dibandingkan jenis lainnya karena memerlukan persiapan khusus dan aditif untuk mencegah efek glossing.
Baca Juga:
Ragam Desain Meja Makan Kayu Bernuansa Vintage Hingga Modern
5 Cara Menggunakan Pernis Kayu
1. Suhu Sudah Benar
Umumnya, pernis kayu tidak akan cepat kering bila pengaplikasiannya pada suhu di bawah 65 derajat.
Suhu rendah akan menunda proses pengawetan atau pengeringan.
Jadi, suhu terbaik saat ingin menggunakan pernis adalah antara 70-75 derajat.
Jangan melebihi ya!
Bisa-bisa varnish milikmu bisa timbul gelembung ataupun tidak merata.
2. Gunakan Ruangan Khusus
Saat ingin melakukannya usahakan memiliki ruangan khusus.
Sebab, pengaplikasian pernis sangat sensitif terhadap debu.
Bisa-bisa debu dari kayu lain menempel saat sedang proses pengerjaan pernis kayu.
3. Pilih Teknik Pengaplikasian
Ada tiga cara mengaplikasikan pernis kayu yaitu, dengan sikat, roller, pad, dan semprotan.
Teknik menyikat sudah teruji waktu pengerjaannya dan akan menghasilkan kualitas tinggi pada perabotan milikmu walaupun harganya mahal.
4. Terapkan Sealer Coat
Sebelum varnish utama diterapkan, kamu harus menyegel permukaan kayu tersebut.
Untungnya, pernis bertindak pula sebagai sealer coat.
Encerkan pernis sampai 50 persen lalu tambahkan air atau solvent dengan rasio 1:1.
Gabungkan keduanya lalu aduk secara merata dan saring dua kali ke dalam wadah terbuka.
5. Terapkan Coat Pernis Utama
Lapisan pertama harus segera diterapkan setelah kamu membersihkan debu amplas dari kayu.
Aplikasikan pernis dalam gerakan lambat untuk mencegah pelarut menguap terlalu cepat.
Biarkan seharian.
Lakukan proses amplas selanjutnya untuk melihat seberapa kering pernis yang sudah didiamkan semalamn.
Jika amplas menjadi tersumbat maka lakukan pengeringan kembali dengan menambahkan hari.
Jika tidak, lapisan coat pernis selanjutnya bisa diaplikasikan.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kamu, ya!
Dapatkan informasi menarik lainnya di Blog 99 Indonesia.
Temukan properti yang sedang kamu cari di situs 99.co/id.