Meski sudah tidak asing lagi, tetapi banyak orang kerap keliru dan bahkan tidak tahu apa arti serta perbedaan masyallah dan subhanallah. Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya berikut ini!
Masyallah dan subhanallah merupakan dua kata yang biasanya terucap saat seorang muslim sedang mengagumi keindahan ciptaan Allah.
Meski sama-sama bermakna kekaguman pada ciptaan Allah, keduanya memiliki arti yang berbeda.
Lantas apa perbedaan kedua kata tersebut?
Supaya kamu tidak keliru lagi dengan arti kata keduanya, simak ulasannya di bawah ini ya!
Perbedaan Masyaallah dan Subhanallah
Arti Kata Masyallah
Masyallah dan subhanallah kerap kali digunakan ketika seorang muslim mengagumi ciptaan Allah.
Namun keduanya rupanya memiliki perbedaan.
Secara harfiah arti dari masyaallah yakni ‘apa yang dikehendaki oleh Allah, maka hal itulah yang terjadi,’.
Jika ditelusur lebih jauh, makna dari masyaallah merupakan salah satu bentuk doa dan pujian yang dipanjatkan kepada Allah Swt.
Kata tersebut diucapkan saat kita tak berdaya melihat sesuatu hal menarik di depan mata.
Rasa ketertarikan tersebut kemudian dapat memunculkan rasa kekaguman berlebih terhadap segala ciptaan Allah.
Lafal masyallah dapat digunakan untuk melihat sesuatu yang membuat seseorang merasa takjub atas segala keindahan dan kebaikan.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Kahfi ayat 39, yang artinya:
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu ‘MasyaAllah, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan.”
Arti Kata Subhanallah
Salah satu kalimat zikir atau lafal tasbih yang paling sering diucapkan oleh umat muslim adalah subhanallah.
Dalam bahasa Arab, arti subhanallah sering diterjemahkan sebagai ‘Maha Suci Allah’.
Kalimat ini disunahkan untuk diucapkan setelah selesai melaksanakan salat.
Namun, terkadang umat muslim menggunakan kalimat tasbih ini ketika merasa tertegun setelah menyaksikan keindahan ciptaan Allah Swt.
Contohnya saat melihat peristiwa luar biasa yang memiliki kabar baik, pemandangan alam, dan lain sebagainya.
Padahal, Rasulullah justru memilih mengucapkan subhanallah ketika melihat sesuatu yang tidak semestinya atau kabar buruk.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, suatu hari lafal tasbih subhanallah pernah diucapkan oleh Rasulullah ketika menyaksikan peristiwa yang tidak diinginkan.
Sebuah hadis diriwayatkan kepada kami di dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA bahwa suatu hari Nabi Muhammad saw. berpapasan dengannya saat masih junub di sebuah jalan di Madinah.
Abu Hurairah lalu pergi diam-diam meninggalkan Rasulullah kemudian mandi bersuci.
Rasulullah saw. sendiri mencari ke mana sahabatnya menghilang.
“Kamu tadi ke mana Abu Hurairah?” tanya Rasulullah saw. setelah Abu Hurairah datang.
“Saat tadi kita bertemu, aku masih kondisi junub ya Rasul. Aku enggan duduk bersamamu sebelum aku mandi’,” jawab Abu Hurairah.
“Subhanallah, orang beriman itu tidak najis.”
Penggunaan Kata Masyaallah dan Subhanallah
Meskipun demikian, lafal zikir dapat digunakan untuk mengekspresikan apa pun termasuk ketika melihat keindahan pemandangan alam ataupun ketika mendengar kabar baik.
Pasalnya, tidak ada larangan atau anjuran lafal khusus yang digunakan untuk merespons situasi tertentu.
Pada dasarnya semua kalimat tasbih dianjurkan untuk digunakan oleh umat muslim untuk mengingat kebesaran Allah.
Setiap kita merasa tertegun dengan kebesaran Allah, kita bisa menggunakan kalimat ini untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
***
Demikian penjelasan mengenai arti dan perbedaan masyaallah dan subhanallah.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99!
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan yang modern dan nyaman seperti di Samira Regency Bekasi?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!