Meski sepintas terlihat mirip, rupanya terdapat sejumlah perbedaan keramik dinding dan lantai. Biar kamu enggak salah membeli, yuk simak apa saja perbedaan keduanya di artikel ini!
Keramik adalah material yang digunakan untuk menutup area lantai dan dinding atau bahkan juga meja.
Selain menjadi penutup, keramik juga dapat menjadi dekorasi dan daya tarik hunian.
Terlebih saat ini terdapat beragam pilihan jenis, warna, ukuran, dan tekstur keramik.
Meski demikian, diperlukan kehati-hatian saat memilih material yang tepat untuk lantai atau dinding.
Pasalnya, meski terlihat mirip, keduanya memiliki sejumlah perbedaan yang disesuaikan dengan fungsi dan kegunaannya.
Lantas, apa saja perbedaannya tersebut?
Langsung saja simak ulasannya, yuk!
6 Perbedaan Keramik Dinding dan Lantai
1. Fungsi
Jika dilihat dari fungsinya, keramik dinding dan lantai memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Keramik lantai dirancang untuk menahan beban yang berat, sedangkan pada dinding digunakan untuk mendekorasi ruangan.
2. Daya Tahan
Keramik lantai juga dirancang untuk menahan berat dan cukup kuat dan tahan lama saat digunakan.
Sementara keramik dinding tidak memiliki ketahanan yang kuat dan akan mudah pecah jika diaplikasikan pada lantai.
3. Permukaan
Untuk permukaan, keramik untuk lantai cenderung lebih kasar karena berfungsi untuk menjaga dan mengurangi risiko mudah terpeleset dan tergores.
Permukaan keramik lantai sendiri terdiri dari dua macam, ada yang permukaannya yang agak halus, yang cocok digunakan untuk lantai di dalam rumah.
Ada juga yang memiliki permukaan kasar yang dipakai untuk lantai kamar mandi dan area di luar rumah yang dapat terkena air.
Hal ini berbeda dengan permukaan keramik untuk dinding yang biasanya lebih licin dan mengilap.
Permukaan yang licin tersebut bukan tanpa alasan, hal itu dirancang untuk memudahkan kita ketika membersihkannya.
Oleh sebab itu, keramik juga banyak digunakan sebagai material dinding kamar mandi atau backsplash dapur.
4. Ukuran dan Ketebalan
Keramik lantai cenderung lebih tebal, hal itu karena fungsinya sebagai penahan beban.
Sementara untuk ukuran, umumnya keramik untuk dinding lebih kecil dibandingkan lantai.
Namun sebenarnya ada juga yang memiliki ukuran yang besar.
Jadi, tidak ada pedoman khusus mengenai ukuran pasti untuk dinding atau lantai.
Biasanya keramik lantai memiliki bidang atau ukuran bujur sangkar, seperti
- 60×60 cm;
- 50×50 cm;
- 40×40 cm;
- 33,3×33,3 cm;
- 30×30 cm;
- 25×25 cm;
- 20×20 cm; dan
- sebagainya.
Adapun ukuran keramik dinding umumnya berbentuk persegi panjang, seperti
- 25×75 cm;
- 30×60 cm;
- 20×60 cm;
- 25×50 cm;
- 20×40 cm;
- 20×25 cm; dan
- sebagainya.
5. Material
Perbedaan selanjutnya terletak pada material yang digunakan.
Keramik lantai biasanya memiliki warna lebih kemerahan pada bagian belakangnya.
Sementara untuk dinding umumnya berwarna lebih putih atau krem.
6. Kegunaan
Jika melihat dari segi kekuatan, keramik lantai sebenarnya dapat dipasang di dinding.
Akan tetapi keramik dinding tidak bisa dipasang di lantai karena memiliki kekuatan yang kurang untuk menopang bobot berat seperti meja kayu, furnitur dan lainnya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika digunakan untuk lantai akan mudah pecah karena memiliki ketebalan yang berbeda dan lebih tipis.
Oleh sebab itu, diperlukan material yang tepat dalam menggunakan jenis keramik yang disesuaikan dengan fungsinya.
***
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari perumahan impian yang nyaman dan modern di Kota Bandung?
Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan perumahan seperti di Summarecon Bandung.