Perbaikan rumah usai terjadinya gempa Lombok kini dimulai dengan arahan langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pemerintah turut ajak keterlibatan warga dalam proses ini.
Urbanites, sudahkah Anda tahu perkembangan usai gempa Lombok saat ini?
Ya, pemerintah dikabarkan telah memulai perbaikan rumah sejak beberapa hari kemarin.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada saat mengunjungi para penyintas yang masih bertahan…
Saat berkunjung ke pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat.
Ketika bertemu warga, JK mengajak mereka untuk membangun kembali.
Membangun kembali merupakan pernyataan Wapres JK bahwa Pemerintah memulai proses rehabilitasi rumah warga yang rumahnya rusak pascagempa.
Sambil bertemu warga, JK memberikan amanat untuk warga sebelum menempuh proses panjang perbaikan rumah.
Pesan JK Sebelum Perbaikan Rumah Dimulai
Saat bertemu warga, JK berpesan bahwa pembangunan rumah rusak sepenuhnya menjadi tanggung jawab warga penerima bantuan.
JK juga menyampaikan merekalah yang akan membangun dan tidak ada kontraktor.
Pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk pembelian material bangunan.
Sementara itu, Kementerian PUPR bakal mendampingi proses perbaikan rumah.
JK mengingatkan dana bantuan jangan digunakan untuk membeli kebutuhan lain seperti rokok, sepeda motor atau televisi…
Tetapi dimanfaatkan secara baik untuk membeli material bangunan, semen, seng, kayu atau paku.
Kaum ibu juga diharapkan untuk membantu proses pembangunan rumah, seperti mengangkat kayu.
Pada saat bertatap muka dengan para penyintas, Wapres JK mengingatkan bahwa tidak ada gempa yang membunuh orang, tetapi bangunannya.
Dengan rumah tahan gempa yang akan dibangun kembali, JK berharap agar tidak ada korban lagi karena nantinya mereka memiliki rumah tahan gempa.
“Kita mau membangun rumah yang baik, rumah yang tahan gempa,” ujarnya, dilansir dari rilis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
JK melanjutkan bahwa yang harus dilakukan adalah pembangunan rumah tahan gempa, minimum 9 SR…
Mengingat kemarin saja, gempa mencapai angka 7 SR.
JK mengharapkan pembangunan satu rumah memakan waktu penyelesaian dengan target 1 bulan, sedangkan target pembangunan seluruh rumah rusak dalam 6 bulan.
Pemerintah memberikan bantuan warga untuk rumah kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
Bantuan Perbaikan Rumah Lainnya dari Pemerintah
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pihaknya telah melatih warga untuk cara pembangunan rumah tahan gempa.
Pelatihan cara pembangunan membutuhkan waktu 1-2 hari.
Basuki kembali menyampaikan bahwa Kementerian PUPR turut melibatkan para mahasiswa dari perguruan tinggi dan TNI untuk mengawasi pembangunan rumah.
Secara bersamaan Kementerian PUPR juga memperbaiki infrastruktur, pembangunan pasar dan sekolah.
Sejumlah 43 sekolah dari 500 lebih sekolah rusak sudah mulai pembangunan.
Sedangkan, Kementerian Pendidikan telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar.
Rumah yang terverifikasi mencapai 10.000-an rumah.
Sedangkan Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan telah mendistribusikan bantuan dana rumah kepada 5.000 keluarga.
Hingga kini Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Lombok NTB 2018 mencatat total rumah rusak mencapai 73.843 unit.
Sementara itu, menanggapi penanganan darurat pascagempa, JK menyampaikan bahwa cara penanganan pemerintah sama dengan cara penanganan bencana nasional.
Semoga informasi di atas bermanfaat, Urbanites!
Nantikan informasi menarik lainnya, hanya di 99.co.