Rumah Tips & Trik

Tanaman di Dalam Rumahmu Cepat Mati? 7 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya!

2 menit

Kenapa sih tanaman hias di dalam rumah cepat mati? Yuk hindari dengan mencari tahu penyebab tanaman mati pada artikel ini!

Cara mudah menghadirkan nuansa segar, sejuk, dan hidup di rumah adalah dengan menghadirkan tanaman hias.

Tanaman hias bisa mempercantik halaman atau ruangan kita. Selain itu, tanaman hias juga bisa membuat mood atau suasana hati kita jadi lebih baik.

Meski kelihatannya mudah dirawat, ternyata kita perlu trik khusus agar tanaman hias bisa bertahan hidup.

Pasalnya, terkadang tanaman hias bisa cepat mati jika dirawat dengan cara yang salah.

Ini terutama sering terjadi bagi orang yang relatif baru dalam merawat tanaman.

Nah, supaya tidak menyesal, hindari penyebab tanaman mati di dalam rumah pada ulasan di bawah ini, yuk!

Penyebab Tanaman Mati di Dalam Rumah

1. Memiliki Drainase yang Berlebihan

tanaman hias layu

Ternyata, drainase yang berlebihan bisa membunuh banyak tanaman di rumah, lo.

Pot dengan drainase yang buruk dapat dengan mudah menahan air di dasar pot.

Bahkan, ketika keadaan tanah terlihat kering di bagian atas.

Dengan begitu, keadaan tersebut bisa membuat akar terendam air dan menciptakan kondisi sempurna untuk pembusukan akar.

2. Jarang Mengganti Pot

Tentunya, kita ingin ‘kan tanaman yang dirawat bisa tahan sampai bertahun-tahun?

Selama masa pertumbuhannya, tentu tanaman bisa tumbuh subur dan lebat.

Namun, terkadang tanaman bisa mati pada tahap ini, lo.

Dalam banyak kasus, tanaman yang tumbuh terlalu lama terikat akar yang tidak lagi menerima nutrisi cukup dari tanah.

Hal ini disebabkan pot yang terlalu kecil membuat tanaman tidak lagi mendapat nutrisi tersebut.

Maka dari itu, jika tanaman sudah terlihat besar dan membutuhkan ruang lebih, segera ganti pot yang lebih besar, ya.

3. Menyiram Tanaman secara Berlebihan

Tanaman yang disiram secara berlebihan bisa membuatnya mati lebih cepat, lo.

Nah, aktivitas ini tentu bisa menjadi kesalahan yang sering terjadi saat merawat tanaman.

Maka, lebih baik kamu tidak menyirami tanaman dengan secukupnya.



Ketika ingin menyiram tanaman, tunggu hingga satu inci permukaan tanah terlihat kering.

Kamu juga bisa mencari tanda-tanda tanaman butuh air, seperti saat daun menjadi terkulai atau layu.

4. Jarang Menyiram Tanaman

tanaman mati

Selain tidak boleh disiram secara berlebihan, kekurangan air juga bisa berefek sama.

Hal ini tentu disebabkan oleh pengabaian.

Jika kamu lupa menyiram tanaman selama beberapa hari, tentu akar tanaman jadi mudah mengering.

Selain itu, tanaman yang kurang air akan membuat daunnya berubah menjadi kecokelatan dan rontok, dan berakhir mati.

5. Masalah Pupuk

Sudah menjadi rahasia umum bila tanaman memang membutuhkan pemupukan agar tumbuh subur.

Tanaman dengan zona akar yang sehat sering kali dapat bertahan dari fluktuasi suhu, kondisi pencahayaan yang tidak sempurna, dan tingkat cahaya yang kurang dari ideal.

Dengan begitu, agar tanaman tumbuh subur, penting untuk memberikan pupuk dengan tepat.

6. Kekurangan Cahaya

Penyebab tanaman mati adalah ditempatkan pada area yang kurang mendapatkan cahaya.

Jika ini masalahnya, pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih cerah.

Seperti air, cahaya menjadi elemen terpenting dalam menumbuhkan tanaman yang sehat.

Banyak jenis tanaman dapat berjuang di tanah yang rendah atau bertahan tanpa pupuk, tetapi tidak ada tanaman yang akan hidup lama tanpa cahaya.

7. Hama

Terakhir, tanaman cepat mati bisa karena terkena hama.

Kehadiran tungau, laba-laba, kutu daun, kutu putih, dan sisik pada sekitar tanaman bisa membuatnya mati secara perlahan.

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian di Sentraland Avenue?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!




Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.

Related Posts