Gaya Hidup Kesehatan

Penyebab Penyakit Takikardia yang Diderita Jessica Iskandar dan Cara Mengobatinya | Waspada sebelum Bertambah Parah!

4 menit

Pernahkah kamu merasakan jantung berdetak sangat cepat? Jika mengalami hal tersebut, bisa jadi kamu menderita penyakit takikardia. Sebelum penyakit ini bertambah parah, sebaiknya periksakan diri ke dokter ya, Sahabat 99!

Beberapa waktu lalu dikabarkan aktris Jessica Iskandar menderita penyakit takikardia.

Penyakit ini membuat jantung Jessica Iskandar berdetak sangat kencang di atas rata-rata kondisi normal.

Pada kondisi normal, jantung berdetak sebanyak 60 sampai 100 kali per menit.

Namun, pada penderita takikardia, jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit.

Pada banyak kasus, takikardia tidak menimbulkan gejala dan komplikasi.

Namun, jika terus dibiarkan, kondisi akan bertambah parah dan akan memicu penyakit yang lebih parah, semisal gagal jantung dan stroke.

Sebelum semua itu terjadi, ada baiknya kita mempelajari seluk-beluk penyakit takikardia, mulai dari penyebab hinga cara mengobatinya.

Penyebab Penyakit Takikardia

penyebab penyakit takikardia

Detak jantung manusia diatur oleh pemacu jantung alami yang disebut nodus sinoatrial yang terletak di serambi kanan jantung.

Nodus tersebut memproduksi sinyal elektrik yang memicu jantung tetap terus berdetak.

Pada penderita takikardia, sinyal elektrik yang mengatur detak jantung untuk memompa darah terganggu.

Gangguan sinyal elektrik pada jantung tersebut disebabkan beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Olahraga berat.
  • Efek samping obat.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penyalahgunaan obat-obatan.
  • Stres atau ketakutan.
  • Terlalu banyak minum minuman beralkohol.
  • Terlalu banyak mengonsumsi kafein.
  • Gangguan elektrolit.
  • Anemia.
  • Hipertiroid.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Demam.
  • Faktor usia.
  • Gaktor geneik dari anggota keluarga yang mengalami gangguan jantung.

Poin-poin di atas merupakan penyebab umum dari takikardia.

Pada beberapa kasus, penyebab takikardia juga sulit dipastikan.

Jenis-Jenis Takikardia

jenis-jenis penyakit takikardia

1. Sinus Takikardia

Sinus takikardia adalah kondisi detak jantung cepat ketika kita berolahraga, merasa takut, atau cemas.

Kondisi ini masih dianggap normal dan tidak berbahaya, karena detak jantung akan kembali melambat ketika berhenti olahraga atau rasa cemas hilang.

Namun, kamu juga harus waspada, karena bisa jadi ada penyebab lain saat jantung berdekat secara cepat.

Penyebab lain tersebut di antaranya adalah kerusakan otot jantung, pendarahan hebat, masalah pada kelenjar tiroid, dan anemia.

2. Penyakit Ventrikel Takikardia

Ventrikel takikardia adalah kondisi ketika sinyal elektrik di ventrikel jantung mengalami masalah, sehingga detak jantung lebih cepat.

Hal ini akan mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Kondisi tidak normal ini umumnya berlangsung secara singkat.

Namun, ketika jantung berdetak lebih cepat berlangsung selama beberapa detik, artinya kondisi ini sudah berbahaya.

Melansir heart.org, ventrikel takikardia berhubungan dengan sejumlah gangguan berikut:

  • Kekurangan aliran darah arteri koroner sehingga aliran oksigen ke jaringan jantung ikut berkurang.
  • Efek samping obat-obatan.
  • Sarkoidosis atau radang yang menyerang kulit dan jaringan tubuh.
  • Mengonsumsi obat-obatan terlarang, semisal kokain.
  • Kardiomiopati yang bisa mengubah struktur jantung.

3. Supraventrikular Takikardia (SVT)

Penyakit takikardia jenis ini terjadi pada bagian bilik atas jantung.

Biasanya, supraventrikular takikardia terjadi pada anak-anak dan perempuan.

SVT biasanya tidak diiringi dengan gejala lain ketika jantung berdetak cepat.

Namun, pada beberapa kasus, ketika penyakit sudah parah, penderitanya akan kehilangan kesadaran atau serangan jantung.

Dua jenis SVT yang umum terjadi adalah flutter atrium dan fibrasi atrium.

Pada flutter atrium, jantung berdetak sangat cepat tapi teratur.

Di banyak kasus, detak jantung penderitanya akan kembali normal.

Namun, pada beberapa kasus, penderitanya juga memerlukan perawatan.

Sementara, jenis fibrilasi atrium adalah kondisi saat jantung berdetak lebih cepat untuk sementara.

Kondisi ini tidak akan berakhir, kecuali penderitanya mendapat perawatan.

Gejala Penyakit Takikardia

Sebenarnya pada beberapa kasus, penderita takikardia tidak merasakan gejala apa pun selain detak jantung yang lebih cepat.

Namun, jika kondisi dibiarkan, akan memicu sejumlah penyakit yang lebih parah.

Sementara itu, pada beberapa penderita penyakit takikardia lainnya, akan merasakan beberapa gejala berikut:

  • Nyeri dada;
  • Sesak nafas;
  • Pusing;
  • Pingsan; dan
  • Kelelahan.

Diagnosis Takikardia

Pemeriksaan EKG

Saat merasakan gejala jantung berdetak cepat, sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis penyakit kamu.

Untuk memastikan diagnosis, dokter pun akan melakukan pemeriksaan nonfisik dan pemeriksaan fisik.

1. Pemeriksaan Nonfisik

Sebelum memeriksa fisik pasien, biasanya dokter akan menanyakan sejumlah hal berikut:



  • Riwayat penyakit keluarga, terutama penyakit jantung.
  • Penyakit yang pernah dialami pasien.
  • Obat yang sedang dikonsumsi pasien.
  • Obat yang pernah dikonsumsi pasien sebelumnya.
  • Gejala yang dirasakan pasien.

2. Pemeriksaan Fisik Awal

Setelah wawancara, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik awal.

Dalam pemeriksaan fisik tersebut, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:

  • Mendengar detak dan irama jantung.
  • Menilai kecepatan dan keteraturan detak jantung.
  • Mencari apakah ada bunyi jantung yang tidak normal.

3. Pemeriksaan untuk Diagnosis Penyakit Takikardia

Setelah pemeriksaan awal, biasanya dokter akan meminta pasien melakukan sejumlah tes berikut untuk memastikan diagnosis takikardia:

  • Elektrokardiografi (EKG)

Pada tes ini, beberapa alat sensor kecil ditempelkan pada dada, pergelangan tangan, dan kaki pasien.

Tes ini ditujukan merekam pola aktivitas listrik jantung.

Pemeriksaan ini juga dapat menunjukan jenis takikardia yang dialami pasien.

Biasanya, untuk memastikan diagnosis, pasien akan diminta menggunakan alat perekam aktivitas jantung selama 24 jam.

  • Tes Darah

Dalam tes ini, sel darah merah pasien akan diambil untuk diuji di laboratorium.

Di laboratorium, jumlah sel darah merah dan kadar hormon tiroid akan dihitung.

  • Stress Test

Tes ini juga ditujukan merekam aktivitas jantung.

Pasien akan diminta berjalan dan berlari pada sebuah mesin treadmill sambil merekam aktivitas jantungnya menggunakan mesin EKG.

  • Tes ELektrofisiologi

Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan selang kecil yang mengandung elektroda pada ujungnya, ke pembuluh darah lengan, leher, atau pangkal paha pasien.

Setelah itu, selang akan diarahkan ke beberapa titik di bagian jantung.

Tes ini ditujukan memastikan titik jantung yang bermasalah dengan menyebar sinyal elektrik pada setiap detak jantung.

  • Tilt Table Test

Pada pemeriksaan ini, dokter akan meminta pasien mengonsumsi obat yang dapat membuat detak jantung semakin cepat.

Kemudian, pasien akan diminta tidur pada sebuah meja khusus.

Meja tersebut nantinya akan diposisikan berdiri.

Ketika pasien dalam posisi tersebut, dokter akan mengamati reaksi sistem saraf dan jantung pasien.

Cara Mengobati Penyakit Takikardia

mengobati penyakit takikardia

1. Cara Mengobati Takikardia Berdasarkan Penyebabnya

Dokter akan menyarankan pengobatan pada pasien takikardia berdasarkan penyebabnya.

Berikut adalah beberapa cara penanganan yang biasa dilakukan pada pasien takikardia:

  • Sinus Takikardia

Penderita sinus takikardia biasanya akan diberikan berdasarkan penyebabnya.

Misalnya, jika penyebabnya adalah rasa cemas, mungkin dokter akan memberikan obat-obat yang dapat mengendalikan rasa cemas.

Jika penyebab takikardia adalah anemia, dokter akan memberikan obat-obat yang biasa diberikan pada penderita anemia.

  • Stres

Jika penyebabnya adalah stres, dokter hanya akan menyarankan pasien mengubah gaya hidup dan mengurangi stres.

  • Takikardia Supraventrikular

Untuk jenis penyakit takikardia satu ini, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk mengurangi konsumsi alkohol dan kafein.

Selain itu, pasien juga diharuskan lebih banyak beristirahat dan berhenti merokok.

2. Cara Mengobati Takikardia yang Disertai Gangguan Irama Jantung

Jika penyakit takikardia disertai gangguan irama jantung, dokter akan memberikan sejumlah pengobatan untuk memperlambat detak jantung.

Beberapa pengobatan tersebut, di antaranya adalah:

  • Manuver Vagal

Dokter akan menekan daerah leher untuk mempengaruhi saraf vagus untuk memperlambat detak jantung.

  • Pemberian Obat

Untuk memperlambat detak jantung, dokter dapat memberikan beberapa obat antiaritmia, semisal antagonis kalsium atau penghambat beta.

Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat pengencer darah karena penderita takikardia rentan mengalami penggumpalan darah.

  • Pemasangan Alat Pacu Jantung

Jika kondisinya mulai parah, dokter akan menanam alat pacu jantung di bawah kulit.

Fungsi alat ini adalah memancarkan gelombang elektrik yang dapat membantu detak jantung kembali normal.

  • Implantable Cardioverter (ICD)

Cara satu ini juga diterapkan untuk penderita takikardia yang gejalanya semakin parah.

Ketika pasien menghadapi risiko jantung berhenti dan mengancam nyawa, dokter akan memasangkan alat ICD di bagian dada pasien.

Fungsi mesin ini adalah memonitor detak jantung dan mengirimkan gelombang listrik pada jantung jika diperlukan.

  • Kardioversi

Pengobatan ini dilakukan dengan mengirim sengatan listrik ke bagian jantung.

Aliran listrik akan mempengaruhi impuls listrik pada jantung dan membuat detak jantung kembali normal.

  • Ablasi

Prosedur ini mirip dengan prosedur elektrofisiologi.

Dokter akan menggunakan selang kecil yang dimasukan melalui pangkal paha, lengan, atau leher.

Selang ini akan diarahkan ke jantung dan akan mengeluarkan energi radio frekeunsi untuk menghancurkan jalur listrik yang tidak normal.

  • Pembedahan

Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan prosedur pembedahan untuk menghilangkan jalur listrik yang tidak normal.

***

Itulah seluk-beluk mengenai penyakit takikardia yang dialami Jessica Iskandar.

Segera periksakan ke dokter sebelum penyakitnya bertambah parah ya, Sahabat 99!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah di Bali?

Bisa jadi Damara Village di Kuta Selatan adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts