Gaya Hidup Kesehatan

9 Gejala Awal Kanker Paru-Paru dan Penyebabnya. Bukan Hanya Rokok, lo!

4 menit

Kanker paru-paru termasuk penyakit yang sulit dideteksi sedari dini. Alhasil, banyak penderitanya terlanjur memasuki stadium tinggi saat memulai pengobatan. Padahal, ada beberapa tanda yang bisa kamu waspadai, lo. Berikut informasi selengkapnya!

Jenis kanker satu ini dikenal tak memiliki gejala yang khas dan benar-benar unik.

Bahkan, tanda awalnya mirip dengan penyakit lain seperti tuberkulosis, pneumonia, dan bronkitis.

Akan tetapi, bukan mustahil untuk mendeteksi gejalanya, Sahabat 99.

Berikut informasi selengkapnya mengenai penyebab, risiko, dan gejala kanker paru-paru yang perlu kamu waspadai.

Penyebab Kanker Paru-Paru

penyebab kanker paru-paru

Penyebab utama jenis kanker satu ini di Indonesia adalah kebiasaan merokok.

Pasalnya, rokok mengandung 60 zat beracun berbeda yang dikenal sebagai zat karsinogenik.

Akan tetapi, kanker paru-paru juga bisa disebabkan oleh paparan zat kimia lainnya di udara.

Misalnya saja gas beracun berupa radon, arsen, asbes, silika, gas NO, dan bahkan bau gas atau bensin.

Tak hanya itu, menghisap ganja juga bisa jadi penyebab kanker ini, Sahabat 99.

Gas beracun yang dihirup oleh hidung akan masuk ke saluran pernapasan dan memicu timbulnya sel kanker.

Selain kanker paru-paru, paparan zat beracun juga bisa mengakibatkan penyakit emfisema.

Bedanya dari kanker, emfisema adalah kondisi di mana kantung udara paru-paru hancur secara perlahan dan napas menjadi lebih pendek.

Faktor Risiko Kanker Paru-Paru

Sekitar 85 persen penderita kanker pernapasan ini dikaitkan dengan kebiasaan merokok.

Namun, faktor risikonya ternyata bukan hanya itu, Sahabat 99.

Berikut faktor-faktor lain yang dapat menyebabkanmu terkena kanker pernapasan:

  • Faktor gen, artinya ada anggota keluarga yang menderita kanker paru-paru
  • Lingkungan tinggal atau bekerja terpapar zat kimia berbahaya
  • Sering terpapar polusi udara yang tinggi
  • Pernah menjalani proses radioterapi
  • Perokok pasif, biasanya karena tinggal satu lingkungan dengan perokok

Untuk mengecek faktor risiko kanker pernapasan, ada cara mudah yang bisa kamu lakukan, yakni tes Schamroth Window.

Akan tetapi, dibutuhkan diagnosa lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang akurat terkait kesehatan paru-paru milikmu.

9 Gejala Awal Kanker Paru-Paru

1. Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh

Jika kamu mengalami bantuk yang tidak kunjung sembuh, berhati-hatilah.

Menurut Health Line, batuk yang berkaitan dengan pilek atau infeksi pernapasan bisa hilang dalam 1-2 minggu.

Apabila kamu mengkonsumsi obat batuk alami maupun kimia, jangka waktu ini bahkan bisa lebih pendek lagi.

Akan tetapi, jika setelah lebih dari dua minggu batuk tak kunjung berhenti, ini bisa jadi gejala awal kanker.

Ada baiknya kamu segera menghubungi dokter untuk mengecek kondisi paru-paru, Sahabat 99.

2. Batuk Berdarah sebagai Gejala Awal Kanker Paru-Paru

gejala batuk berdarah

Perhatikan dengan baik karakter batuk yang kamu derita, Sahabat 99.

Apabila batuk terdengar lebih dalam dan serak atau mengeluarkan dahak dengan bercak darah, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Terlebih jika kamu memiliki faktor risiko kanker pernapasan yang cukup tinggi.

Jangan lupa, perhatikan juga gejala ini pada anggota keluarga atau temanmu.

3. Sering Merasa Sesak Napas

Perubahan pernapasan juga bisa jadi ciri kanker, lo.

Ini ditandai dengan kesulitan bernapas ketika melakukan kegiatan sederhana seperti naik tangga.

Napasmu akan tersengal-sengal meski tidak sedang menjalani kegiatan berat.

Pasalnya, sel kanker menyumbat atau mempersempit saluran udara dari dan ke paru-paru.

Akan tetapi, tentu saja penyebab sesak napas bukan hanya kanker, ya.

4. Mengi akibat Kanker Paru-Paru

gejala mengi



Tahukah kamu, ketika saluran pernapasan tersumbat, menyempit, atau meradang, bunyi napasmu bisa berubah.

Kondisi ini dikenal juga sebagai mengi atau bunyi bersiul ketika seseorang bernapas.

Tak hanya penderita asma dan alergi, pasien kanker pernapasan juga bisa mengalami kondisi ini.

5. Rasa Nyeri Berkelanjutan di Area Dada

Berdasarkan laporan Mayo Clinic, kanker paru-paru juga bisa mengakibatkan rasa nyeri di area dada, bahu, hingga punggung.

Rasa sakit ini bisa semakin parah ketika kamu melakukan kegiatan berat.

Hal ini diakibatkan oleh pembesaran kelenjar getah bening di dinding dada, pleura, atau tulang rusuk.

6. Perubahan Suara akibat Kanker Paru-Paru

Batuk berkelanjutan yang diiringi perubahan suara juga merupakan gejala yang perlu diwaspadai, lo.

Terlebih jika suaramu terdengar lebih serak dari biasanya.

Ini bisa jadi disebabkan sel kanker menyerang saraf yang mengendalikan laring atau kotak suara.

7. Nyeri Tulang di Malam Hari

gejala nyeri tulang

Gejala ini termasuk jarang terjadi, tapi beberapa pasien juga mengeluhkan nyeri tulang, Sahabat 99.

Rasa nyeri ini konon akan semakin buruk di malam hari sehingga kamu kesulitan untuk bergerak.

Area yang mungkin mengalami nyeri adalah tulang punggung, pundak, dan lainnya.

Oleh sebab itu, jangan remehkan nyeri pundak yang kamu alami, ya.

8. Penurunan Berat Badan yang Drastis

Kamu tidak sedang diet tapi berat badan menurun drastis?

Hati-hati, ini bisa saja disebabkan oleh sel kanker yang berkembang di saluran pernapasanmu.

Pasalnya, sel kanker bisa memicu tubuh menggunakan seluruh energi dan nutrisinya untuk melawan.

Jadi, jangan keburu senang saat mengalami penurunan berat badan tiba-tiba, ya.

9. Sakit Kepala Berkelanjutan

Kamu juga perlu mewaspadai sakit kepala yang tak kunjung sembuh, ya.

Ini bisa jadi merupakan pertanda bahwa sel kanker sudah menyebar hingga saraf otak.

Selain itu, sakit kepala bisa juga disebabkan oleh tekanan sel kanker di vena cava superior.

Vena cava superior merupakan pembuluh darah yang berfungsi memindahkan darah dari tubuh bagian atas ke jantung.

Apabila sel kanker menekannya, kamu bisa jadi akan mengalami sakit kepala parah atau migrain.

Cara Mengobati dan Menurunkan Risiko Kanker Paru-Paru

cara mengobati kanker paru-paru

Diagnosis kanker pernapasan biasanya dilakukan dengan melakukan rontgen, CT scan, serta biopsi jaringan paru.

Setelah pemeriksaan tersebut, dokter baru bisa menentukan stadium pasien dan pengobatan yang diperlukan.

Pasalnya, pengobatan yang diberikan harus sesuai dengan tingkat keparahan penyakit agar lebih efektif.

Untuk pasien kanker stadium awal umumnya dapat diobati hanya dengan operasi.

Akan tetapi, jika kondisi pasien sudah memasuki stadium menengah ke atas, diperlukan radioterapi dan kemoterapi.

Tak hanya itu, beberapa pasien juga menerima terapi target, ablasi, fotodinamik, hingga krioterapi.

Tindakan medis tersebut tentu memakan waktu, tenaga, serta dana yang tak sedikit, Sahabat 99.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika mulai sekarang kamu berupaya menurunkan risiko kanker.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, salah satunya dengan rutin berolahraga di rumah.
  • Berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
  • Coba lakukan langkah membersihkan paru-paru secara alami.
  • Terapkan pola makan yang sehat sehari-hari.
  • Rutin konsumsi vitamin dan suplemen yang baik untuk tubuh.
  • Tinggal di rumah yang memenuhi standar hunian sehat.

 ***

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari properti untuk investasi masa depan?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Apartemen Green Lake Sunter.




Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.

Related Posts