Gangguan di area mata bisa mempengaruhi aktivitas harianmu. Oleh sebab itu, kamu tak boleh menyepelekan gangguan apapun yang terjadi, ya. Sebagai langkah awal, kenali beberapa jenis dan gejala penyakit mata yang paling sering terjadi, yuk!
Sadarkah kamu, mata yang sehat merupakan salah satu hal yang patut disyukuri.
Ini memungkinkanmu untuk beraktivitas dengan baik setiap harinya.
Sayangnya, masih banyak yang menyepelekan pentingnya kesehatan mata.
Padahal area ini tergolong rentan terkena berbagai penyakit lo, Sahabat 99.
Agar kamu lebih waspada, yuk, kita kenali beberapa jenis penyakit mata yang paling sering terjadi berikut ini.
8 Penyakit Mata yang Paling Sering Terjadi
1. Penyakit Mata Berupa Refraksi
Refraksi dalam ranah medis dikenal sebagai ametropia.
Ini merupakan kondisi di mana bayangan yang terbentuk dalam retina hasilnya buram atau tidak tajam.
Pasalnya, fokus cahaya suatu objek tidak jatuh tepat di bagian retina.
Efeknya, penglihatanmu menjadi kabur dan sulit untuk mengenali objek.
Masyarakat awam sendiri mengenalnya sebagai penyakit rabun mata, yang terbagi menjadi:
- Rabun jauh atau miopia, di mana penderita kesulitan melihat objek yang jauh
- Rabun dekat atau hipermetropia, di mana penderita kesulitan melihat objek yang dekat
- Rabun senja atau mata tua atau presbiopi, menurunnya kemampuan melihat secara keseluruhan akibt otot mata mengeras
- Mata silinder atau astigmatisme, pandangan kabur karena bentuk kornea dan lensa tidak cembung sempurna
Ketidaksempurnaan bayangan yang terbentuk di retina disebabkan oleh cacat atau gangguan pada kornea dan lensa mata.
Kondisi ini juga diyakini memiliki sifat menurun, artinya jika orangtua atau saudara menderita refraksi maka besar kemungkinan kamu akan mengalaminya juga.
Dan biasanya diatasi dengan menggunakan kacamata minus, plus, silindris, maupun gabungan.
Jika kamu termasuk pengguna kacamata, jangan lupa untuk membersihkan kacamata dengan benar setiap harinya, ya.
2. Penyakit Glaukoma
Secara sederhana, glaukoma dipahami sebagai gangguan akibat kerusakan pada area saraf mata.
Kerusakan ini menyebabkan terganggunya sinyal informasi visual dari mata ke otak.
Bahkan pada beberapa kasus, glaukoma bisa berujung pada kebutaan, Sahabat 99.
Penyakit ini juga tergolong berbahaya karena sulit dideteksi sedari dini.
Gejala awalnya hanya berupa tekanan yang terasa di bola mata dan intensitasnya semakin lama semakin besar.
Pada beberapa orang, gejalanya juga diiringi adanya timbunan cairan di dalam mata.
Tekanan yang dialami akan menyebabkan munculnya titik-titik kebutaan yang tak terdeteksi.
Jika dibiarkan berkelanjutan, saraf optik akan terlanjur mengalami kerusakan yang serius.
Glaukoma bisa dialami siapa saja, tetapi lebih rentan terjadi pada mereka yang menginjak usia 40 tahun.
Untuk meminimalir risikonya, kamu bisa mulai dengan menjalani pola hidup sehat.
Ini meliputi pola makan yang sehat dan olahraga teratur setiap harinya.
3. Penyakit Mata Konjungtivitis
Dikenal dengan sebutan pink eye, penyakit ini umumnya disebabkan oleh iritasi, alergi, ataupun infeksi.
Akibatnya, area putih di bola mata akan meradang, tampak merah, berair, hingga terasa gatal.
Tak jarang mata juga mengeluarkan nanah apabila iritasinya disebabkan oleh bakteri.
Penyakit satu ini umum terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.
Jika kamu mengalami kondisi ini, jangan berbagi handuk ataupun bantal dengan orang lain dulu, ya.
Pasalnya, konjungtivitis bisa menular pada orang lain, Sahabat 99.
Pengobatannya sendiri disesuaikan dengan penyebab terjadinya pink eye.
Apabila disebabkan oleh alergi, disarankan untuk minum obat alergi dan menjauhi pemicunya.
Namun jika disebabkan virus, gejalanya akan mereda sendiri dalam waktu kurang lebih 10 hari.
4. Kondisi Mata Kering
Penyakit mata lainnya yang umum terjadi adalah kondisi mata kering.
Ini ditandai dengan rasa perih, gatal, dan mengganjal di area mata serta berubahnya bagian putih mata menjadi merah.
Pemicu mata kering ada banyak, diantaranya adalah infeksi, iritasi, terpapar angin atau matahari, hingga kurangnya produksi air mata.
Kondisi ini cenderung mudah diobati, kamu bahkan bisa mengobati sakit mata secara alami dengan kompres.
5. Penyakit Mata Katarak
Di Indonesia, katarak adalah penyebab kebutaan nomor satu, lo.
Penderita penyakit ini biasanya memiliki lensa mata yang keruh dan pandangan yang kabur.
Resiko katarak akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia dan kebiasaan merokok.
Akan tetapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada area mata, paparan sinar UV, hingga efek samping dari obat tertentu.
Gejala awalnya adalah penglihatan yang buram, lingkaran cahaya, serta penglihatan ganda.
Jika dibiarkan, penyakit ini bisa berujung pada kebutaan, Sahabat 99.
Oleh sebab itu, segera kunjungi dokter jika kamu mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, ya.
6. Gejala Penyakit Pterigium
Apabila kamu terlalu sering terpapar sinar matahari, mata juga bisa menderita pterigium.
Gangguan ini ditandai dengan munculnya selaput lendir yang menutupi bagian putih bola mata.
Tak hanya itu, mata akan tampak memerah, pandangan mengabur, serta terasa panas dan gatal.
Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut yang berbahaya.
Oleh sebab itu, segera tangani pterigium dengan tetes mata kortikosteroid sesuai dengan resep dokter.
7. Penyakit Mata Blefaritis
Tak hanya kering, mata juga bisa kelebihan produksi kelenjar minyak, lo.
Gejala ini kemudian menyebabkan peradangan pada kelopak mata yang dikenal sebagai gangguan blefaritis.
Tak hanya meradang, matamu juga akan memerah, terasa nyeri, panas, gatal, serta berair.
Beberapa penderita bahkan mengalami kerontokan bulu mata akibat kondisi ini.
Untuk meredakan gejalanya, kamu harus rutin membersihkan dan mengompres area mata, Sahabat 99.
Terutamanya kompres air hangat yang akan membantu melunakkan kotoran mata dan merilekskan otot matamu.
8. Degenerasi Makula
Tahukah kamu, degenerasi makula merupakan salah satu penyebab kebutaan yang umum di Amerika Serikat.
Kondisi ini disebabkan oleh bertambahnya usia dan ditandai dengan menurunnya kemampuan melihat.
Pasalnya, makula atau daerah kecil pada retina yang membantumu melihat dengan jelas dan detail mengalami kerusakan.
Tidak ada cara untuk mencegah kondisi ini terjadi, tapi kamu bisa memperlambat perkembangan degenerasi makula.
Salah satunya adalah dengan menghindari obesitas, rokok, dan rutin memeriksa kondisi mata.
Cara Menurunkan Resiko Penyakit Mata Berbahaya
Tahukah kamu, begitu mata mengalami gangguan, sulit untuk mengembalikan kondisinya seperti semula.
Oleh sebab itu, menjaga kesehatan matamu sangatlah penting untuk dilakukan.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan sebagai pencegahan gangguan mata, yakni:
- Menggunakan kacamata dengan filter UV saat keluar rumah, terutama di siang hari
- Menggunakan kacamata pelindung jika melakukan pekerjaan atau olahraga berbahaya
- Mengontrol akses mata pada layar yang memancarkan radiasi
- Hindari rokok atau segera berhenti merokok dengan langkah-langkah efektif
- Jangan terlalu sering merias area mata dengan make-up yang berlebihan
- Kompres mata menggunakan air hangat dengar rutin
- Mulailah mengunjungi dokter mata untuk pemeriksaan rutin setiap beberapa bulan sekali
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Ingin memiliki properti Ruko Showroom Fashion?
Kunjungi 99.co/id dan segera dapatkan hunian impianmu!