Pemerintah Indonesia diperkirakan bakal mendapatkan tantangan besar pada tahun 2045. Pasalnya, meningkatnya urbanisasi membuat 70% penduduk RI bakal tinggal di kota. Bagaimana nasib desa?
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan jika 220 juta orang akan bermukim di kota pada tahun 2045 mendatang.
Itu artinya, sekitar 70 persen penduduk Indonesia berada di daerah perkotaan.
Hal ini lantaran meningkatnya tren urbanisasi.
“Pada 2045 sebanyak 220 juta penduduk RI akan tinggal di daerah perkotaan atau meningkat dari 56% jadi 70% dari total populasi,” ucapnya, Kamis (14/10/2021) sebagaimana melansir detik.com.
Dengan demikian, pemerintah harus memiliki cara supaya adanya keseimbangan wilayah antara kota dan desa.
Apalagi, masih banyak daerah di pedesaan yang sangat produktif.
“Perjalanan kota membutuhkan solusi peningkatan perumahan di wilayah perkotaan tanpa merusak kawasan pedesaan, termasuk daerah produktif pertanian atau irigasi,” lanjut Basuki.
Jadi Beban bagi Pemerintah?
Alih-alih dipandang sebagai beban, pemerintah justru berharap adanya peluang terkait kesejahteraan masyarakat secara umum.
Untuk itu, perlu adanya perencanaan yang baik dan sesuai agar keseimbangan wilayah tetap terjaga.
“Namun, kita semua yakin urbanisasi ini ke depan tidak lagi dipandang sebagai beban,” paparnya.
“Tapi juga peluang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila dapat direncanakan dengan baik, diurus dengan regulasi yang jelas dan disediakan anggaran yang cukup,” terang Basuki.
Terkait meningkatnya urbanisasi pada 2045, Wicaksono Sarosa selaku pendiri dan Direktur Ruang Waktu Knowledge Hub sempat memprediksi jika sebagian besar penduduk di perkotaan masih akan berpusat di Pulau Jawa.
Dampaknya, Pulau Jawa akan semakin kehilangan lahan-lahan subur.
Misalnya, Karawang yang mulanya merupakan lumbung beras, kini telah menjadi kawasan industri.
“Ujung-ujungnya, jika tidak dikelola dengan baik, maka urbanisasi hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat terhadap kota-kota yang ada,” kata Wicaksono dikutip rei.or.id, Januari 2021 lalu.
Upaya Pemerintah Bangun Hunian Inklusif
Sementara itu, di sisi lain, pemerintah terus berupaya guna dapat membangun hunian inklusif supaya terwujud perumahan yang aman, layak, dan terjangkau.
Tantangan lainnya dikarenakan masih banyaknya rumah tidak layak huni dan backlog perumahan, termasuk bagi orang-orang yang tinggal di kota.
Maka dari itu, pemerintah tengah menambah target capaian pengadaan rumah layak huni.
Menurut Basuki, penyediaan perumahan yang inklusif di Indonesia masih menghadapi tantangan berat antara lain rendahnya persentase KPR terhadap PDB dibanding negara lain, yaitu hanya sekitar 2,9 persen.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Tak lupa, cari rumah impianmu di www.99.co/id dan temukan beragam pilihan menarik, seperti Andar River Park.