Ingin tahu siapa pemilik gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia? Benarkah pemiliknya adalah seorang pengusaha properti? Simak jawabannya di sini!
Sebentar lagi pencakar langit tertinggi di Indonesia, yakni Autograph Tower akan segera rampung.
Pencakar langit ini menjadi bagian dari kompleks pengembangan mixed use Thamrin Nine.
Gedung ini mencakup beragam fungsi, mulai dari apartemen, apartemen servis, area ritel komersial, hotel, hingga perkantoran.
Meski masih dalam tahap penyelesaian, Autograph Tower dianggap sebagai pencakar langit tertinggi di Indonesia karena secara struktural dan arsitektural telah menembus 382,9 meter.
Dengan ketinggiannya ini, Autograph Tower masuk kategori supertall atau lebih dari 300 meter, mengalahkan pemegang rekor gedung tertinggi eksisting yang sudah beroperasi, yakni Gama Tower milik Gama Land.
Penasaran siapakah pemilik pencakar langit tertinggi ini?
Untuk menjawabnya, simak ulasannya berikut!
Siapa Pemilik Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia?
Thamrin Nine dimiliki dan dikembangkan PT Putra Gaya Wahana (PGW), sebuah perusahaan yang bergerak di sektor properti.
Hadir di Kawasan Thamrin, PGW didirikan pada tahun 1993, dan dikenal karena Gedung UOB-nya, yang merupakan salah satu gedung jangkung paling khas menghiasi cakrawala koridor Thamrin.
Sukses dengan gedung ini, PGW pun mengubah wajah Jakarta dengan mengembangkan Thamrin Nine.
Kawasan ini menawarkan banyak pilihan bagi warga Jakarta, mulai dari tempat tinggal, gedung olahraga, pusat ritel dan hiburan, hingga hotel berbintang 4 dan 6.
Namun, jauh sebelum menorehkan rekam jejak di sektor properti, ternyata PGW memiliki bisnis inti berupa industri tekstil.
Sayangnya, industri tekstil mengalami titik balik dan mengalami perlambatan sejak kurun 2009 hingga kemudian jatuh.
Kejatuhan industri tekstil ditandai bangkrutnya ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pada 2019, tercatat 188 perusahaan gulung tikar. PGW pun banting setir ke industri properti yang lebih menjanjikan peluang dan keuntungan lebih besar ketimbang tekstil.
Adapun sosok penting di balik transformasi PGW adalah Alvin Gozali.
Melansir laman kompas.com, saat peresmian groundbreaking Thamrin Nine, Alvin mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.
“Tekstil sudah redup (sunset), sementara properti tengah tumbuh dengan prospek yang sangat menjanjikan (sunrise). Terlebih untuk properti kelas atas. Pemainnya sedikit, pasokan terbatas, tetapi permintaan tinggi,” ungkap Alvin.
Autograph Tower di Thamrin Nine
Thamrin Nine sendiri berada di lokasi yang sangat strategis dan dikelilingi pusat transportasi publik, seperti halte Transjakarta, yang terkoneksi langsung ke MRT, dan Commuter Line sehingga memberikan kemudahan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Hal itu menjadi alasan mengapa Thamrin Nine dipilih menjadi lokasi dibangunnya Autograph Tower.
Berada di jantung kota Jakarta dan memiliki sejumlah fasilitas lengkap membuat pembangunan mixed use Thamrin Nine ini menelan investasi senilai Rp7 triliun.
Sebelum konstruksi mencapai struktur atas, angka investasi yang disebutkan sebesar Rp6 triliun.
***
Itulah ulasan mengenai pencakar langit tertinggi di Indonesia.
Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan seperti di Mega City Bekasi?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!