Beberapa hari ini, jagat internet dihebohkan dengan video berdurasi 1 menit 9 detik dengan memperlihatkan seorang wanita yang membawa seekor anjing ke dalam masjid. Selain itu, dapat dilihat juga pembawa anjing ke masjid yang tampak masih menggunakan sandal tersebut terlibat adu mulut dengan 2 orang pria.
Wanita tersebut mempertanyakan suaminya yang disebut akan menikah di masjid tersebut.
Masuknya wanita tersebut ke dalam masjid berujung pada aksi saling dorong akibat para pria yang tidak terima dengan perbuatannya yang membawa turut seekor anjing hitam kecil.
Beberapa jamaah di dalam masjid pun terlihat sibuk berusaha untuk menangkap anjing yang dibawa oleh wanita yang mengaku beragama Katolik ini.
Selanjutnya, kasus ini pun berakhir pada dilaporkan kepada polisi oleh Dewan Kerukunan Masjid (DKM) Masjid Al-Munawaroh.
Pembawa Anjing ke Masjid Mengalami Gangguan Jiwa Jenis Skizofernia
Banyak orang mungkin bertanya-tanya mengenai perilaku yang dilakukan wanita ini.
Seperti yang diyakini oleh umat muslim bahwa anjing termasuk pada hewan-hewan yang mengandung najis.
Itulah mengapa hewan ini tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah ibadah.
Fakta terkuat setelah kasus ini ditangani oleh pihak berweernang.
Polisi melakukan pemeriksaan kejiwaan dan hasilnya menunjukan bahwa wanita tersebut ternyata mengalami gangguan jiwa jenis skizofernia.
“Kami tidak hanya menerima informasi dari pihak keluarga dalam hal ini suaminya. Kami juga mendatangkan dokter ahli jiwa yang menangai yang bersangkutan. Dan memang dari hasil pemngalaman penyakit dahulu yang ditangani dokter tersebut. Kemudia penangan dari ahli kami, kami bisa simpulkan penyakit skizofernia,” jelas Musyafak seperti dilansir di Kompas.
Apa Itu Skizofernia?
Saat mengenal istilah ini, mungkin tidak semua orang benar-benar paham dengan penyakit jiwa yang diderita oleh pembawa anjing ke masjid ini.
Padahal, hampir setiap orang pasti pernah melihat atau mengalami pengalaman skizofernianya sendiri.
Baca Juga:
Inilah beberapa contoh pengalaman skizofernia yang mungkin pernah kamu rasakan:
- Berbicara dengan sesorang padahal tidak ada siapa-siapa
- Merasa dikejar seseoarang padahal tidak ada yang mengejar
- Merasa diperlakukan seperti tidak semestinya padahal tidak ada yang melakukan hal tersebut
Inilah beberapa contoh pengalaman skizofernia yang jika tidak pernah kamu rasakan di dunia nyata mungkin pernah kamu lihat di film-film.
Selain itu, orang “gila” yang biasa kamu temukan di jalan atau dirawat di rumah sakit jiwa juga disebut menderita penyakit yang satu ini.
Bagaimana Cara Menangani Skizofernia?
Setiap negara memiliki caranya sendiri dalam menangani gangguan kejiwaan yang satu ini.
Meskipun begitu, jika dilihat lebih seksama, terdapat beberapa kesamaan dalam penanganannya.
Indonesia sendiri memiliki kesamaan cara penanganan seperti Inggris dan Jerman.
Ketiga negara ini memilih untuk menggunakan terapi obat dengan jenis antipsikotik untuk menangani skizofernia.
Indonesia masih menggunakan antipsikotis generasi pertama, yakni chlorpromazine, sedangkan Inggris dan Jerman sudah menggunakan generasi kedua dari antipsikotik.
Baca Juga:
21 Tanaman Herbal di Pekarangan Rumah Ini Ternyata Bisa Jadi Obat!
Meskipun berbeda generasi, hal yang membedakan keduanya hanyalah banyak efek samping yang dihasilkan.
***
Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya hanya di Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian? Cari saja di 99.co/id!
