Baru-baru ini, dunia maya kembali digemparkan dengan video viral pembatas jalan tol yang bergerak sendiri.
Video tersebut merupakan rekaman CCTV yang memperlihatkan dua pembatas jalan atau water barrier di ruas jalan tol bergerak sendiri.
Malahan, salah satu dari pembatas jalan tersebut bergerak hingga ke tengah ruas jalan.
Banyak orang menyebutkan bahwa “fenomena” mistis ini terjadi di Tol Cipularang.
Padahal, lokasi kejadian ini berada di area proyek pembangunan rest area Km 65-66 Jalan Tol Pandaan-Malang dan terjadi sekitar pukul 6 petang pada hari Senin, 28 Oktober 2019.
Penjelasan Jasa Marga Mengenai Pembatas Jalan Tol yang Bergerak Sendiri
Selaku pengelola, Jasa Marga pun angkat bicara untuk meluruskan kejadian yang terlanjur dianggap mistis oleh kebanyakan orang.
Ternyata, faktor penyebab kejadian pembatas jalan tol bergerak adalah terjadinya kebocoran air.
Padahal sebelumnya pembatas jalan atau water barrier tersebut sudah diisi air sesuai dengan aturan.
“Kebocoran mengakibatkan water barrier tersebut kosong sehingga saat terjadi hembusan angin yang cukup kuat, terdorong ke arah tengah,” ungkap Agus Purnomo selaku Direktur PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) melalui keterangan tertulis yang dilansir oleh kompas.com.
Baca Juga:
Tak Masuk Akal! Harga BBM di Wilayah Ini Setara dengan Rokok atau Permen
Selain itu, Agus pun menambahkan bahwa lokasi rest area tersebut merupakan daerah bukit yang digali dan di sisi selatannya terdapat lembah yang terbuka, menyebabkan angin bertiup kencang.
Pembatas Jalan yang Bocor Sudah Diganti
PT JPM pun dengan segera mengganti water barrier yang bocor dengan yang baru dan memastikan bahwa seluruh water barrier yang ada di sepanjang jalan sudah terisi air.
Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi kejadian pembatas jalan yang bergerak sehingga tidak membahayakan kendaraan yang melintasi jalan tol.
Pembatas jalan tersebut ternyata berfungsi untuk mengamankan pengguna jalan dan pekerja proyek di sana agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
PT JPM pun menghimbau para pengguna jalan untuk dapat berkendara dengan mematuhi peraturan lalu lintas serta memperhatikan rambu dan arahan petugas di lapangan.
“Kami imbau agar masyarakat dapat melakukan verifikasi terhadap informasi sebelum mempercayai hal-hal yang sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah dan bahkan menghubungkan kejadian tersebut dengan ruas jalan tol lainnya di luar Jalan Tol Pandaan-Malang,” lanjut Agus.
Baca Juga:
Kesal Ditegur Merokok di Sekolah, Siswa Tikam Guru Sampai Tewas
***
Nantikan informasi dan berita terbaru lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa, lengkapi segala kebutuhan propertimu hanya di 99.co/id!