Berita Berita Properti

Ketua MPR Dorong Pengusaha Korea Bantu Pembangunan Ibu Kota Baru. Pengalamannya Dibutuhkan!

2 menit

Ketua MPR RI Bambang Seosatyo berharap pengusaha dari Korea Selatan berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur. Pasalnya, pembangunan ibu kota negara masih membutuhkan banyak dana.

Bambang Soesatyo mengungkapkan hal tersebut setelah dipercaya menjadi Ketua Indonesia Korea Network (IKN).

IKN merupakan wadah perkumpulan 29 lembaga publik dan perusahaan asal Korea Selatan yang berpotensi berinvestasi di Indonesia.

Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh Banyak Dana

ilustrasi pembangunan ibu kota baru

sumber: baliplus.com

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pembangunan ibu kota baru membutuhkan banyak dana.

Total kebutuhan dana pemindahan ibu kota negara bisa mencapai Rp466 triliun, sedangkan APBN hanya mengalokasikan dana sekira Rp89,4 triliun.

Jumlah tersebut hanya baru mencakup 19,2 persennya.

Selain dari APBN, pemerintah juga mendapat sokongan dana dari Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sebesar Rp253,4 triliun atau 54,4 persen dari kebutuhan dana.

Selain itu, pemerintah juga mendapat dana dari pihak swasta sebesar Rp123,2 triliun atau sekira 26,4 persen dari total kebutuhan dana.

“Membuka kesempatan investor untuk terlibat, sekaligus mengurangi beban negara. Indonesia-Korea Network untuk Ibu Kota Negara akan membantu pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara, khususnya di bidang pengembangan, konstruksi, dan finansial,” ujar Bambang Soesatyo, dikutip dari detik.com, Selasa (4/5/2021).

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu pun telah menemui beberapa pengusaha asal Korea Selatan dalam sebuah pertemuan Indonesia-Korea Networking di Jakarta, Senin (3/5/2021).




Pengalaman Korea Selatan Sangat Berharga

pertemuan Ketua MPR dengan IKN

sumber: detik.com

Kepada wartawan, Bamsoet menjelaskan bahwa salah satu anggota IKN berasal dari National Agency for Administrative Construction (NACC).

Organisasi tersebut berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.

Selain itu, organisasi tersebut memiliki pengalaman membantu proses pemindahan kantor kemeterian dan lembaga negara Korea Selatan dari Seoul ke Sejong.

Pengalaman inilah yang diharapkan Bamsoet dapat membantu proses pemindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Selain itu, tiga tenaga ahli dari Korea Selatan yang berpengalaman pembangunan Kota Sejong pun telah bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak Februari 2020.

Meski begitu, keberadaan tenaga ahli tersebut sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Karenanya perlu revitalisasi sistem kerja sama agar Indonesia-Korea Network bisa berfungsi maksimal. Sehingga bisa memudahkan Indonesia mewujudkan Ibu Kota Negara yang bersifat smart city, inclusive city, dan sustainable city,” ujarnya.

Sebenarnya, upaya penjajakan kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan mengenai pemindahan IKN juga telah dibahas Presiden Jokowi dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.

Pembahasan tersebut terjadi dalam pertemuan di Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korea Selatan pada November 2019.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menawarkan kerja sama dengan pelaku usaha Korea Selatan agar bisa membantu pemindahan ibu kota negara.

“Kerja sama teknis antara Indonesia-Korea Selatan melalui Kementerian PUPR dengan Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea Selatan juga telah ditandatangani,” kata Bamsoet.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Jakarta Utara, bisa jadi Manhattan Residence adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts