Biasanya, seorang pelatih akan diganjar dengan kenaikan gaji atau keuntungan lainnya ketika berhasil membawa kemenangan bagi sebuah tim. Namun, tampaknya hal ini tidak selamanya berlaku untuk setiap kemenangan. Contohnya adalah nasib malang yang dialami oleh seorang pelatih klub Italia yang padahal berhasil membantai musuhnya dengan margin skor yang fantastis.
Pelatih klub junior Invictasurao asal Italia bernama Massimiliano Riccini dipecat karena timnya menang 27-0 melawan Marina Calcio.
Pertandingkan kedua tim sepak bola ini sendiri adalah bagian dari kompetisi U-18 Italia.
Menodai Nilai Respek
Paolo Brogelli selaku Presiden dari klub Invictasauro pun akhirnya menjelaskan pemecatan pelatihnya yang tentunya membingungkan banyak pihak.
Brogelli menjelaskan bahwa alasan di balik pemecatan ini lantaran pelatik klub Italia tersebut dinilai sudah mencederai nilai-nilai respek dalam pembinaan sepak bola usia muda.
Baca Juga:
HP Lipat Motorola Terbaru Ini Berlayar Fullscreen dan Super Canggih. Siap Saingin iPhone 11!
Selain itu, Brogelli juga menyebut bahwa Riccini telah memberikan contoh yang buruk bagi para pemain.
“Kami benar-benar kaget dan merasa sangat menyesal begitu mendengar tim junior kami mengalahkan Marina Calcio 27-0.”
“Hal ini [kemenangan telak] sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai di tim sepak bola usia muda. Tim lawan harus selalu mendapatkan respek dan tidak terjadi di pertandingan itu,” jelas Brogelli melansir dari cnnindonesia.com yang mengutip dari Football Italia.
Sebagai presiden klub, Brogelli pun akhirnya meminta maaf kepada Klub Marina dan memutuskan untuk memecat pelatih tersebut.
“Sebagai Presiden, saya dengan tulus meminta maaf kepada klub Marina. Saya mengumumkan bahwa direktur kami memutuskan, dengan tekad bulat, untuk memecat pelatih Riccini.” ungkap Brogelli seperti dilansir dari liputan 6.com.
“Pelatih tim junior memang bertugas mengasah bakat para pemain. Namun, lebih dari itu, ia juga harus mengedukasi. Hal itulah yang tidak terjadi hari ini,” lanjutnya.
Pemecatan yang Tidak Biasa
Massimiliano Riccini tampkanya adalah pelatih pertama yang dipecat karena memenangkan 3 poin untuk timnya.
Padahal, kemenangan ini dilakukan dengan skor yang sangat fantastis.
Tampaknya, di Italia respek pada sebuah tim lebih penting dari kemenangan sebuah tim.
Menurutmu, apakah hal ini merupakan keputusan yang benar atau terlalu berlebihan?
***
Baca Juga:
7 Kasus Salah Ketik Terparah di Dunia Berbuah Malapetaka Besa
Nantikan informasi dan berita menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Jangan lupa, penuhi segala kebutuhan propertimu dengan mengunjungi 99.co/id!