Kebanyakan pejabat Indonesia memiliki harta kekayaan yang melimpah. Namun, berbeda ceritanya dengan Ir Sutami yang disebut sebagai “pejabat termsikin”. Bagaimana bisa? Simak penjelasannya di bawah ini!
Menyandang kedudukan penting di Indonesia memang datang dengan beberapa keuntungan.
Salah satunya adalah gaji yang besar serta fasilitas terbaik yang ditawarkan negara.
Ini membuat banyak pejabat Indonesia hidup lebih dari berkecukupan.
Sebagian besar dari mereka memiliki harta di mana-mana.
Contoh saja Prabowo Subianto.
Melansir dari Kompas, perwira tinggi militer Indonesia ini mengantongi harta sebesar Rp2 triliun.
Angka tersebut tercatat pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara ( LHKPN).
Jumlah harta Prabowo di atas bak langit dan bumi jika dibandingkan dengan Ir. Sutami.
Mantan menteri Indonesia ini dikenal sebagai salah satu pejabat tanah air termiskin.
Berikut berita selengkapnya.
Ir. Sutami, Pejabat Indonesia ‘Termiskin’ di Indonesia
Ir Sutami merupakan menteri Indonesia yang hidup dengan sederhana.
Ia bekerja untuk Ir. Soekarno secara langsung dan menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum selama 4 kali periode.
Setelah selesai mengabdi pada Soekarno, ia terus melanjutkan jabatannya di bawah perintah Presiden Soeharto selama 12 tahun.
Selama masa kerjanya, ia memilih untuk tidak menghambur-hamburkan uang serta fasilitas rakyat demi kepentingan pribadi.
Pria kelahiran 19 Oktober 1928 itu lebih memilih fokus untuk bekerja.
Ia menjalankan banyak proyek besar untuk penduduk Indonesia seperti waduk Jatiluhur, gedung DPR, dan Bandara Ngurah Rai.
Saking fokusnya bekerja, Ir. Sutami sampai dicap sebagai pejabat Indonesia termiskin.
Melansir Sindonews, rumah yang dulu ia tempati pun ia beli dengan cara dicicil.
Rumah tersebut baru ia lunasi setelah pensiun bekerja.
Tidak hanya itu, setelah pensiun, Ir. Sutami mengembalikan semua fasilitas negara yang ia terima saat menjabat sebagai menteri.
Ir. Sutami meninggal dunia pada 13 November, 1980 pada usia 52 tahun.
Sebelum tutup usia, ia mengalami berapa kesulitan dalam hidupnya, terlebih setelah pensiun sebagai menteri.
Pria kelahiran Surakarta itu kesulitan mencari uang, sampai tagihan berobat rumah sakit pun susah dibayar.
Kondisi Sutami yang memburuk tidak menolong keadaan di rumah.
Langit-langit dan atap rumah menjadi bocor serta tagihan listrik tidak terbayar.
Bahkan, PLN sempat mencabut listrik di rumah pribadi Sutami di Solo karena tagihan tidak kunjung lunas.
Prestasi Gemilang yang Menggunung
Nasib Sutami yang miris berbanding kontras dengan prestasinya sebagai seorang menteri.
Kerja keras dan wataknya yang jujur serta rendah hati membuat dirinya dipandang tinggi oleh Ir. Soekarno.
Sutami memperoleh pidato khusus dari Ir. Soekarno.
Sang Proklamator juga mengganti nama Bendungan Karangkates, Malang menjadi Bendungan Sutami untuk menghormati jasanya.
Melansir Suara, Ir. Soekarno juga kagum atas pendirian Sutami.
Pasalnya, Sutami merupakan satu dari sedikit pejabat Indonesia yang tidak terlena buaian korupsi.
***
Itulah kisah Ir Sutami yang menginspirasi!
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Bagi kamu yang sedang mencari rumah di tengah kota seperti Vida Bekasi, langsung kunjungi 99.co/id, ya!