Berita

Tega! Dituduh Curi Mangga, Nenek Tua di Yogyakarta Sampai Dianiaya

2 menit

Sungguh terlalu, seorang nenek tua tega dianiaya hanya karena diduga mencuri mangga di pasar Gendeng, Yogyakarta. Siapa yang tak sedih mendengarnya?

Berita ini ramai dibicarakan setelah sebuah video penganiayaan nenek tua tersebut tersebar di media sosial.

Di dalam video tersebut terlihat seorang nenek tua berbaju biru ditendang oleh seseorang dan mendapatkan perlakuan tak layak.

Setelah diusut, ternyata nenek bernama Rubingah diperlakukan demikian karena dituduh mencuri mangga sebanyak 3 kg.

Perilaku tak terpuji ini pun langsung mendapatkan caci maki dan protes dan warganet ramai-ramai mengutuk tindakan tersebut.

Pelaku Menganiaya Nenek Rubingah Karena Refleks

nenek tua rubingah dianiaya

Pria yang menendang Rubingah | Foto: kumparan.com/arfiansyah panji purnandaru

Pelaku penganiayaan yang menendang nenek Rubingah adalah seorang laki-laki penjual ketela bernama Ngadirin (60).

Kepada kepolisian, Ngadirin pun mengaku menyesal atas perbuataannya dan meminta maaf.

Ia mengaku perbuatannya adalah tindakan spontan karena mendengar nenek tua tersebut diteriaki maling oleh pedagang pasar.

Baca Juga:

Fatwa MUI Bandung Wajibkan Masjid Steril dari Pengungsi Tamansari, Kenapa?

“Yo menyesal. Sekarang sing cetho yo diunekke maling (yang jelas ada suara teriak maling) itu lho. Refleks karena teriakan maling itu.

“Kalau ada maling itu kan pasti pada teriak-teriak. Udah gitu aja,” tutur Ngadirin di Polsek Prambanan sebagaimana diberitakan Kumparan, Rabu(22/1).

nenek tua rubingah dianiaya

Sumber: kumparan.com | istimewa

Pedagang ketela tersebut mengaku dua kali menendang nenek Rubingah.

Tendangan pertama kena tas dan yang kedua kena tangan nenek Rubingah.

Nenek Tua Rubingah Ternyata Hidup Sebatang Kara

nenek tua rubingah dianiaya

Rumah Nenek Rubingah | Foto: kumparan.com/arfiansyah panji purnandaru

Di balik kisah tersebut, ternyata tersimpan kisah yang lebih sedih dari kehidupan nenek Rubingah.

Nenek tua yang tinggal di Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman ini diketahui hidup sebatang kara selama 30 tahun.

“Ibu Rubingah di sini hidup sebatang kara beberapa puluh tahun lalu, anak sama suami pisahan, Anak ke Sumatera,” ujar warga setempat seperti dimuat Kumparan, Rabu (22/1).

Janda sebatang kara ini pun sehari-hari hidup tak menentu dan mengalami kesulitan secara ekonomi.

Suharmadi, warga setempat menuturkan kepada Suara Jogja bahwa nenek Rubingah selama iini hidup dari bantuan tetangga dan dermawan lainnya.

Nenek Rubingah pun disebut depresi akibat kondisi dan situasi hidup yang dialaminya.

Mendapat Banyak Bantuan dari Berbagai Pihak

Viralnya berita penganiayaan yang dialami oleh nenek Rubingah pun menuai banyak simpati dari berbagai pihak.

Salah satunya yaitu dari mahasiswa UGM, Sanlido (23) dan Kiki (21).

Keduanya pun langsung datang ke rumah Nenek Rubingah dengan membawa sejumlah bantuan.

Sanlido menuturkan, ada sekitar 30 orang yang turut membantu nenek Rubingah dengan total bantuan senilai Rp1 juta.

Sebagian dari uang tersebut dibelikan sembako dan sebagian sisanya diberikan secara tunai kepada nenek Rubingah.

Baca Juga:

Bupati Boven Digoel Tewas dengan Ramuan Jamu Misterius di Kamarnya

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Jangan lupa bookmark blog 99.co Indonesia untuk informasi menarik lainnya.

Ingin cari properti? Pastikan untuk mencarinya di 99.co/id.




Elmi Rahmatika

Writer/Editor/Content Strategist with years of experience in Content Writing and SEO Writing. I enjoy writing about property, lifestyle, and pop culture.
Follow Me:

Related Posts