Berita Ragam

Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Rawan Bencana di Dunia. Begini Kata Presiden Jokowi!

2 menit

Laporan Bank Dunia mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Lantas, bagaimana pendapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai hal ini?

Indonesia rupanya menduduki ranking dalam 35 besar negara rawan bencana hidrometerologi maupun geologi.

Melansir laman voaindonesia.com, dalam Rakornas BNPB di Istana Negara, Rabu (3/3/2021) Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut.

“Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa negara kita Indonesia adalah negara yang rawan terhadap bencana. Masuk 35 (negara) paling rawan risiko bencana di dunia,” ujarnya.

Negara Paling Rawan Bencana di Dunia

Upaya Pencegahan Terjadinya Bencana

presiden jokowi

Sumber: foto: dok./Biro Setpres

Jumlah penduduk Indonesia yang banyak juga membuat bencana tersebut berisiko menimbulkan banyak korban.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Presiden mendorong upaya mencegah terjadinya bencana dan mitigasi.

“Kebijakan nasional dan kebijakan daerah harus sensitif terhadap kerawanan bencana. Jangan ada bencana baru kita pontang-panting, ribut, atau bahkan saling menyalahkan seperti itu tidak boleh terjadi,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 87 tahun 2020, setiap kota sudah memiliki rencana induk penanggulangan bencana 2020-2024.

Presiden berharap, rancangan tersebut bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan efektif dalam upaya penanggulangan juga mitigasi bencana yang terintegrasi.

“Sistem peringatan dini harus berfungsi dengan baik, dicek terus. Bekerja dengan cepat dan bisa bekerja dengan akurat. Dan kecepatan respons yang harus terus ditingkatkan,” terangnya.

Ia mengatakan kalau semua rencana kontijensi dan rencana operasi saat tanggap darurat harus dapat diimplementasikan dengan cepat.

“Sekali lagi kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban. Sangat penting sekali,” tegasnya.



Bencana Alam yang Terjadi Dalam Kurun Waktu Satu Tahun

negara paling rawan bencana

Sumber: voaindonesia.com

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melaporkan dari Februari 2020 hingga Februari 2021 telah terjadi 3.253 kejadian bencana di Indonesia.

“Ini artinya setiap hari ada 9 kali kejadian bencana yang terjadi apakah itu gempa tsunami, erupsi gunung berapi, karhutla, banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung,” ungkap Doni.

Kejadian bencana ini selalu diikuti dengan kehilangan harta benda dan korban jiwa.

Berdasarkan laporan dari Kementerian keuangan, ujar Doni, kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh bencana rata-rata berkisar Rp22,8 triliun per tahunnya.

Selain itu, dalam 10 tahun terakhir tercatat sebanyak rata-rata 1.183 jiwa meninggal dunia akibat terjadinya bencana tersebut.

Doni menjelaskan berbagai mitigasi bencana serta aspek pencegahan terus dilakukan.

Pihaknya juga telah melakukan kolaborasi pentahelix antara pemerintah dengan berbagai pihak seperti akademisi, dunia usaha, komunitas relawan dan juga media.

“Indonesia membuktikan bahwa pengendalian COVID-19 bisa dilaksanakan paralel dengan upaya menjaga kegiatan sosial ekonomi tetap berjalan, masyarakat sedapat mungkin tidak terpapar COVID-19 tetapi juga tidak terkapar PHK atau kehilangan pekerjaan,” tuturnya.

Doni yakin kolaborasi pentahelix ini akan membuat Indonesia segera keluar dari pandemi COVID-19 dan mendorong upaya pemulihan ekonomi.

***

Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan modern dan nyaman seperti di Citra Grand Semarang?

Temukan hanya di situs properti 99.co/id.




Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts