Waspada membawa ibu hamil bepergian ke negara paling berbahaya untuk melahirkan di bawah ini. Peraturannya bahkan sudah ditulis dalam PBB.
Setiap tahunnya, 2,6 juta bayi yang terlahir di bumi ini meninggal dunia sebelum mencapai umur satu bulan.
Beberapa dari negara dengan angka kematian bayi tertinggi bahkan beresiko membawa virus berbahaya yang diantarkan lewat para bayi yang baru lahir tersebut.
Menurut UNICEF, angka kematian bayi yang semakin sini semakin meningkat disebabkan dengan keadaan ekonomi keluarga dan kondisi negara yang tidak stabil…
…Entah itu dari sisi finansial atau lingkungan hidup di sekitar para ibu yang sudah tercemar.
Dari banyaknya negara yang masuk ke dalam daftar UNICEF, tercatat lima negara paling berbahaya untuk melahirkan.
Berikut artikel selengkapnya.
Negara Paling Berbahaya untuk Melahirkan
1. Pakistan
Berada di tengah-tengah zona perang menyebabkan Pakistan dianugerahi sebagai salah satu negara paling berbahaya untuk anak-anak dan ibu hamil.
Senyawa kimia yang dihasilkan dari radiasi bom serta senjata perang lainnya sangat berbahaya bagi paru-paru muda dan wanita mengandung.
Zat-zat tersebut dapat menyebabkan berbagai macam penyakit komplikasi, salah satunya adalah gangguan kehamilan sampai bayi kurang nutrisi sehingga lahir cacat.
Beberapa rumah sakit melaporkan banyak bayi yang lahir tanpa organ lengkap, atau penyakit mematikan yang susah disembuhkan.
Menurut laporan UNICEF, selain zat-zat berbahaya yang bertaburan di udara, keadaan ekonomi Pakistan yang tidak membaik pun menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian bayi.
2. Somalia
Di tahun 2015, Somalia tercatat sebagai negara terburuk untuk ditinggali para ibu hamil.
Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi asal Inggris, Save the Children, membuktikan bahwa kelahiran prematur, keadaan ekonomi, kesehatan wanita, dan pendidikan yang rendah…
…adalah faktor-faktor utama penyebab terpuruknya angka kematian bayi di Somalia.
Baca Juga:
Bayi Baru Lahir | Fakta Penting & Tips Merawat Untuk Ibu di Rumah
Dari laporan yang dikeluarkan Save The Children, terbukti bahwa satu dari 12 wanita di Somalia meninggal dunia karena masalah kehamilan…
…dan hanya sembilan persen dari seluruh penduduk wanita di Somalia berhak atas asuransi kesehatan dan pengetahuan berlanjut tentang kehamilan dan bayi mereka.
3. Afghanistan
Tidak hanya untuk melahirkan, Afghanistan sempat berada dalam daftar negara paling berbahaya untuk dikunjungi.
Hampir sama dengan Pakistan, Afghanistan juga berdiri di tengah jalur perang dunia barat dan timur tengah…
Hingga pada akhirnya menghasilkan banyak senyawa kimia yang berbahaya bagi para penduduk lokal.
Selain itu, kondisi negara yang selalu siaga juga membuat para wanita takut keluar rumah.
Mereka terpaksa harus diam di dalam rumah demi keselamatan mereka sendiri.
Karena zat kimia berbahaya, minimnya fasilitas, dan pendidikan tentang kehamilan untuk para ibu, banyak bayi lahir prematur dan cacat.
4. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) merupakan sebuah negara adidaya yang terkenal dengan kemajuan banyak bidangnya.
Buktinya saja, banyak negara-negara lain di dunia ini yang berkiblat pada AS dalam ranah hiburan, ekonomi, tekstil, fashion, teknologi, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, selidik punya selidik, Amerika Serikat ternyata tidak sesempurna yang banyak orang bayangkan.
Pada tahun 2016, UNICEF mencatat Amerika Serikat sebagai salah satu negara paling berbahaya untuk melahirkan karena faktor ekonomi dan rasio kematian bayi yang semakin tidak terkendali.
Semenjak tahun 2016, angka kematian bayi di bawah umur satu bulan di Amerika Serikat meningkat sampai 11%.
Hal ini dikarenakan pembagian asuransi kesehatan yang tidak merata dan perpisahan kelas yang sangat jelas…
…dimana hanya orang-orang yang termasuk dalam kelas atas saja yang mendapatkan akses mudah dan aman untuk melahirkan…
…sementara kelas menengah kebawah mengaku sulit untuk mendapatkan hak yang sama.
5. Sudan
Negara paling berbahaya untuk melahirkan berikutnya adalah Sudan.
Komplikasi saat kehamilan berlangsung adalah faktor utama tingginya angka kematian wanita hamil di Sudan Selatan.
Menurut data UNICEF, Sudan membutuhkan banyak tim medis dan bidan untuk menanggulangi masalah ini karena minimnya jumlah dokter dan staf rumah sakit.
Hanya 2 dari 20 rumah sakit di Sudan yang mampu menjalani proses melahirkan secara normal dan lancar karena didukung oleh fasilitas yang komplit.
Mulai tahun lalu, UNICEF bekerja sama dengan WHO membuka pintu lebar bagi para sukarelawan dunia yang bersedia untuk terjun langsung menjadi salah satu tim medis di rumah sakit Sudan.
Baca Juga:
7 Tradisi Aneh Seputar Bayi Mancanegara ini Bikin Geleng-geleng Kepala. Nyata apa Hoax?
Semoga bermanfaat artikelnya ya, Sahabat 99!
Jangan lupa untuk pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di 99.co/id.