Meski di tengah pandemi, Indonesia tetap menyelenggarakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020. Ternyata, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menggelar pemilihan umum atau pemilu di tengah pandemi Covid-19, lo!
Pandemi Covid-19 sempat melumpuhkan perekonomian banyak negara, bahkan sejumlah negara sempat melakukan lockdown.
Semua orang diimbau menjauhi keramaian dan menjaga jarak ketika beraktivitas di luar rumah.
Meski begitu, banyak negara tidak menghentikan agenda politik mereka.
Nah, berikut adalah sejumlah negara selain Indonesia yang tetap menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi Covid-19.
Negara yang Gelar Pemilu saat Pandemi Covid-19
1. Jerman (Maret 2020)
Di masa awal pandemi Covid-19, Jerman menggelar pemilu kepala daerah pada 15 Maret 2020.
Tidak hanya satu putaran, beberapa daerah di Jerman juga menggelar pemilihan putaran kedua pada 29 Maret 2020.
Saat pemilihan, para pemilih diharuskan mematuhi protokol kesehatan, semisal menggunakan hand sanitizer dan menjaga jarak dengan orang lain.
2. Perancis (Maret 2020)
Beberapa daerah di Perancis juga menggelar pemilihan kepala daerah pada 15 Maret 2020.
Kemudian putaran kedua digelar pada Juni 2020.
Uniknya, para pemilih diimbau panitia untuk membawa puplen bertinta biru atau hitam sendiri untuk mencegah penularan virus corona.
Sebelum memasuki tempat pemilihan, para pemilih diharuskan menggunakan hand sanitizer.
Hal sama juga berlaku ketika mereka selesai memilih.
3. Korea Selatan (April 2020)
Di masa awal pandemi Covid-19, Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan kasus positif terbanyak.
Namun, hal itu tak menghentikan Pemerintah Korea Selatan menggelar pemilihan anggota DPR pada 15 April 2020.
Uniknya, di tengah pandemi, Korea Selatan malah mencetak angka partisipasi tertinggi sejak 1992, yakni sekira 92 persen.
Saat memilih, warga Korea Selatan diharus memakai masker, sarung tangan, diperiksa suhu tubuh, dan menjaga jarak dengan pemilih lainnya.
4. Burundi (Mei 2020)
Sebanyak 5 juta warga Burundi mengikuti pemilu presiden pada 20 Mei 2020.
Saat itu, jumlah kasus positif di negara Burundi mencapai 42 orang dan satu di antaranya dinyatakan meninggal.
Meski begitu, Burundi tidak melakukan lockdown.
Pemerintah hanya meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan, semisal menjaga kebersihan dan menghindari keramaian.
5. Mongolia (Juni 2020)
Mongolia juga menggelar pemilu anggota parlemen pada 24 Juni 2020.
Saat mendatangi tempat pemungutan suara, setiap pemilih diwajibkan menjaga jarak sekira dua meter dengan pemilih lainnya.
Selain itu, pemilih juga harus menggunakan hand sanitizer dan menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memilih.
6. Islandia (Juni 2020)
Islandia juga menggelar pemilu presiden pada 27 Juni 2020.
Melansir hongkongfp.com, tidak ada tindakan khusus yang diberlakukan saat pemilu digelar.
Dalam pemilihan presiden tersebut, calon petahana Gudni Johannesson memenangkan pemilihan dengan raihan 92 persen suara.
7. Serbia (Juni 2020)
Serbia menggelar pemilihan anggota parlemen pada 21 Juni 2020.
Saat itu korban kematian akibat Covid-19 mencapai 200 orang.
Hal ini pun kemudian menuai kritik dari beberapa kalangan.
8. Republik Dominika (Juli 2020)
Pemilu untuk memilih presiden dan senator digelar Republik Dominika pada 5 Juli 2020, meski saat itu ada pelonjakan jumlah kasus positif Covid-19.
Pemerintah hanya mengimbau pemilih untuk mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke bilik suara.
9. Kroasia (Juli 2020)
Pada 5 Juli 2020, Kroasia menggelar pemilu anggota parlemen.
Mengutip hongkongfp.com, seorang pengamat menyebut bahwa gelaran pemilu tersebut mengabaikan aturan social distancing dan petugas di tempat pemungutan suara pun tidak menggunakan masker.
Namun, sumber lain menyebut bahwa negara tersebut mengalami penurunan jumlah kasus dengan aturan social distancing yang ketat di masa awal pandemi, kemudian melakukan relaksasi pada pertengahan Maret 2020.
10. Singapura (Juli 2020)
Negara tetangga kita, Singapura, juga menggelar pemilu anggota parlemen pada 10 Juli 2020.
Para pemilih diwajibkan mencuci tangan dan dicek suhu tubuhnya sebelum memilih.
Jadwa pemungutan suara yang seharusnya ditutup pada pukul 8 malam molor hingga pukul 10 malam.
Hal ini disebabkan penerapan protokol kesehatan ternyata berdampak memakan waktu lebih panjang dibanding kondisi normal.
11. Polandia (Juni dan Juli 2020)
Putaran pertama Pemilu Presiden Polandia digelar 28 Juni 2020, sedangkan putaran kedua digelar 12 Juli 2020.
Meski di tengah pandemi, tingkat partisipasi masyarakat justru meningkat dibanding pemilihan presiden sebelumnya, yakni mencapai sekira 64,51 persen.
Pemilih harus mematuhi protokol kesehatan untuk dapat memilih, semisal menggunakan masker, sarung tangan, menjaga jarak, dan membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer.
Untuk menandai surat suara, pemilih juga diwajibkan menggunakan pena sendiri.
Dalam pemilihan tersebut, Andrzej Duda keluar sebagai pemenangnya.
12. Sri Lanka (Agustus 2020)
Sri Lanka juga menggela pemilu anggota parlemen pada 5 Agustus 2020, setelah sebelumnya sempat menunda sebanyak dua kali.
Tingkat partisipasi pada pemilu kali ini pun cukup tinggi, yakni mencapai 75 persen.
Untuk mencegah penyebaran virus corona, pemerintah mengimbau warga untuk menjaga jarak saat datang ke tempat pemungutan suara.
13. Belarusia (Agustus 2020)
Belarusia juga menggelar pemilu presiden pada 10 Agustus 2020.
Dalam pemilihan presiden ini, Alexander Lukashenko berhasil mengalahkan lawannya, Svetlana Tikhanovskaya.
Uniknya, Lukashenko adalah salah satu orang yang tidak percaya pada eksistensi virus corona.
Melansir detik.com, Lukashenko tidak memberlakukan lockdown serta mengizinkan orang-orang untuk berkumpul sambil minum vodka.
Dia juga menggelar pelantikan presiden secara diam-diam pada 23 September 2020.
***
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99 dan tetap patuhi protokol kesehatan di setiap aktivitas ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs Berita Properti 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Bandung?
Bisa jadi Podomoro Park Bandung adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!