Berita Berita Properti

MRT Lebak Bulus – Bunderan HI Beroperasi Maret 2019

2 menit

Ibu Kota Jakarta kini tak kenal waktu untuk urusan kemacetan. Pagi, siang, bahkan tengan malam, di beberapa titik Jakarta masih padat lalu lintasnya.

Intinya permasalahnya tentu banyaknya orang yang menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil. Untuk mengurangi kemacetan, tentunya dibutuhkan angkutan transportasi massal yang dapat mengajak pengguna kendaraan pribadi.

Untuk itu, Pemprov  DKI kini tengah membangun Mass Rapit Transit (MRT).

Ke depannya, Jakarta akan memiliki Mass Rapid Transit (MRT), sebuah sistem transportasi masal yang diharapkan mampu mengurangi kemacetan Ibu Kota.

MRT akan dibagi menjadi 2 koridor, yakni koridor timur-barat sepanjang kurang lebih 24 Km dan koridor selatan-utara sepanjang 84 km.

Untuk tahap pertama, jalur selatan-utara sepanjang 15,7 Km yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran HI mencakup 13 stasiun (7 stasiun layang dan 6 stasiun layang)

“Untuk MRT karena baru sekita 40% selesai, kita berharap Maret 2019 sudah bisa beroperasi,” ungkap Sutanto Soehodho, Deputi Gubernur DKI Jakarta  Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi DKI Jakarta.

Sutanto menjelaskan, pembangunan MRT secara civil work sebenarnya tidak ada masalah. Namun, menurutnya, kemarin-kemarin masalah yang mereka hadapi dan menjadi hambatan adalah pembebasan lahan.

Tak hanya pembebasan lahan, Sutanto juga mengatakan bahwa koordinasi dengan pemaku kepentingan lahannya juga menjadi kendala tersendiri.

“Pembangunan-pembangunan ini tentu tidak lepas dari menggeser utilitas atau bangunan-bangunan eksisting misalnya pipa, listrik, pipa gas.

Ini tentunya memerlukan komunikasi antar pemangku kepentingan karena tidak semua punya DKI. Ada yang punya Kementerian PU dan Pertamina. Tapi so far, kita juga akan selesaikan dengan cepat,” ucapnya.



Dengan pembangunan  infrastuktur yang masif di Jakarta, Sutanto berharap bahwa ini akan menjadi kerja sama win-win antara pihak Pemprov DKI dan juga pengembang. Ia berpendapat bukan hanya investor dan pengembang yang menginginkan ini, tetapi juga Pemprov DKI.

Konsep Hunian TOD Sekitar MRT Lebak Bulus – Bundaran HI

“Contoh kecil kalau kita berbicara MRT Lebak Bulus – Bundaran HI. Kita ingin semua penumpang di Lebak Bulus juga tinggal di daerah tersebut.

Karena itu kita harus mengembangkan konsep TOD. Kalau orang naik MRT dari Lebak Bulus tapi masih dari Bintaro atau tempat yang cukup jauh, menurut saya sistem ini tidak akan sukses.

Tapi kalau mereka mendekatkan diri, contohnya mereka bisa tinggal di situ, berkantor di situ, atau berbelanja di situ, maka ini akan efektif,” pungkasnya.

Konsep hunian TOD yang kini juga sedang banyak peminat, apalagi hunian yang dekat ataupun memiliki koneksi langsung menuju lokasi MRT ini.

Adalah Fatmawati City Center yang nantinya akan memiliki koneksi langsung menuju stasiun MRT. Dengan adanya Skt Bridge atau jembatan yang langsung terintregasi dengan lokasi MRT ini penghuni akan merasakan kemudahan dan kenyamanan.

Fatmawati City Center merupakan kawasan superblok di Jakarta Selatan yang terdiri dari, 8 Suite Tower, 6 Condominium Tower bergaya Resort, 5 Office Tower, Entertainment Center, dan Hotel Tower di Jakarta Selatan.

Keseluruhan tower akan terhubung dengan underground lifestyle walk yang langsung terhubung ke stasiun MRT, hal ini tentunya akan menambah kenyamanan akan fasilitas yang dimiliki oleh penghuninya.




99.co Indonesia

Blog 99.co Indonesia | Ulasan & Berita Seputar Properti Menyuguhkan berita terkini dan artikel seputar properti. Pengemasan eksklusif dengan konten menarik.

Related Posts