Anda tentu sudah tidak asing ‘kan dengan kepadatan Kota Jakarta? Saking padatnya, banyak sekali lingkungan kumuh di Ibu Kota. Nah, kali ini ada berita mencengangkan mengenai tempat tinggal para pendatang. Simak pembahasannya berikut ini!
Fenomena Kawasan Kumuh
Kota Jakarta layaknya primadona bagi sekian banyak orang. Setiap tahunnya, ada saja orang yang ingin mencoba peruntungan di ibu kota. Tak jarang hanya bermodalkan nekat, mereka datang tanpa memiliki keahlian apapun.
Ya, mereka datang dengan impian dapat mengubah nasib. Para pendatang ini bahkan tidak memiliki keluarga dan tempat tinggal di Jakarta. Jangankan tempat tinggal, mereka pun banyak yang belum tahu akan bekerja apa, sehingga banyak yang menganggur dan tidak mampu menyewa rumah atau kamar.
Semakin bertambahnya jumlah pendatang membuat masalah akan hunian di ibu kota. Oleh sebab itu, banyak ditemukan bangunan-bangunan liar yang hanya terbuat dari papan kayu. Bahkan, ada juga bangunan yang dibuat permanen walaupun tidak memiliki izin.
Kawasan kumuh di Jakarta yang kita ketahui biasanya ada di sekitaran sungai. Adanya hunian liar seringkali membuat kawasan di sekitarnya menjadi tercemar. Tata kota pun menjadi berantakan, sehingga membuat pemerintah setempat pun menertibkannya.
Tinggal di Kolong Pipa PDAM
Tidak hanya tepian sungai, ternyata kolong saluran pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipilih oleh para pendatang untuk dijadikan tempat tinggal. Jumlahnya tak sedikit, hampir di semua celah sempit tiang penyangga pipa dipenuhi oleh para pendatang.
Siapa sangka? Ternyata kolong pipa PDAM sudah dijadikan sebagai tempat tinggal oleh para pendatang sejak tahun 1980-an. Ya, memang sudah sangat lama. Para penghuninya pun silih berganti karena sudah ada yang mampu menyewa tempat tinggal atau kembali ke kampung halaman.
Kolong pipa memang tak layak untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Bagian kolong pipa sangat sempit dan cahaya matahari tidak bisa masuk ke dalamnya. Apalagi ketika hujan turun, otomatis air akan masuk ke dalam melalui lubang yang ada di antara pipa dengan jembatan.
Meskipun sangat tidak nyaman, banyak orang yang tetap menjadikan area ini sebagai tempat tinggal sementara. Menurut Anda, layakkah sebuah kolong pipa dijadikan tempat tinggal? Pasti jawabannya tidak. Lagipula, tujuan dibuatnya pun bukanlah untuk dijadikan tempat tinggal.
Sebaiknya masalah mengenai tempat tinggal seperti ini harus segera ada solusinya, ya. Apakah Anda punya solusi tepat untuk mengatasinya?
Yuk, sebarkan artikel ini di media sosial Anda agar kita bisa bersama-sama menemukan solusi yang tepat!