Jika berpelesir ke Singapura, pastikan kamu menyempatkan diri mengunjungi Alexandra Road. Di sana, kamu dapat menjumpai The Interlace―sebuah bangunan unik yang kini menjadi ikon terbaru negeri kepala singa itu.
The Interlace baru-baru ini memang menjadi buah bibir, terutama di kalangan arsitek dunia. Pada ajang World Architecture Festival (WAF) yang dihelat di Singapura pada tahun 2015 silam, The Interlace berhasil menyabet gelar World Building of The Year.
Paul Finch, Direktur Festival Arsitektur Dunia beranggapan bahwa The Interlace merupakan contoh berani dari pemikiran arsitektur kontemporer. “The Interlace menyajikan alternatif arsitektur yang sangat mungkin diaplikasikan di hunian pada umumnya,” kata Paul seperti yang dikutip www.gizmag.com.
Masterpiece besutan kantor arsitektur Ole Scheeren, mitra dari Office for Metropolitan Architecture ( OMA) ini memang terbilang fenomenal. Bermodal pendekatan “radikal” dan alternatif untuk hunian tropis, Ole Scheeren berhasil menciptakan kompleks apartemen yang unik.
The Interlance terdiri dari 31 blok apartemen yang masing-masing blok memiliki 6 lantai terpadu. Setiap blok “ditumpuk” secara heksagonal sehingga memiliki topografi yang apik.
Blok-blok sepanjang 70 meter tersebut juga disusun pada empat ‘superlevels’ utama dengan tiga puncak menara. Bukaan bertingkat di dalamnya memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam dan ke semua lanskap yang ada.
Ruang terbuka memang menjadi salah satu ide fundamental tim arsitek. Mereka mencoba merancang sebuah “desa” ketimbang hunian biasa. Karena itu, konsep hunian yang terintegrasi dengan ruang terbuka hijau dan ruang aktivitas bersama coba mereka terapkan di bangunan seluas 170.000 m2 itu. Ini dibuktikan dengan adanya 8 ruang terbuka hijau berskala besar yang terdiri dari Central Square, Water Park, Spa Valley, Teater Plaza, Bamboo Garden, Lotus Pond dan Waterfall Terrace.
Tak cuma itu, The Interlace juga dilengkapi beragam ruang aktivitas publik lainya seperti clubhouse, jogging track, lapangan tenis, zona bermain dan area barbeque. Jadi sangat wajar bila apartemen The Interlace dibanderol sangat tinggi. Satu unit apartemen di Interlace berkisar dari harga S$ 1,6 juta hingga S$ 3,5 juta. Untuk harga rentalnya pun mencapai S$ 4.000 hingga S$ 8.000 per bulan.
Angka itu terbilang wajar mengingat lokasi The Interlace yang strategis. Hunian yang menyediakan 1040 unit apartemen ini terhubung dekat dengan tempat rekreasi, bisnis, maupun koneksi transportasi. Penghuni hanya butuh berkendara 5 menit untuk menuju VivoCity, 10 menit ke Resort World Sentosa, 10 menit ke Central Business District dan 15 menit untuk sampai di Orchad Road.
Bagi pecinta alam, kamu dapat berjalan kaki menuju Hotpark yang merupakan sebuah taman nasional. Taman wisata ini juga langsung terhubung dengan South Ridges, Telok Blangah Hill Park dan Kent Ridge Park. Ada juga The West Coast Park yang dapat ditempuh hanya dalam waktu 5 menit berkendara.
Tak hanya tempat wisata, The Interlace juga dikelilingi universitas dan sekolah terbaik seperti ISS International School (American College), National University of Singapore, United World Collage, Anglo-Chinese Junior College dan Anglo-Chinese School Independent. Bagaimana? Tertarik mengunjungi Singapura?