Sahabat 99, tahukah kamu tentang penyakit autoimun? Penyakit ini ternyata pernah dialami oleh Ashanti dan Raditya Dika, lo! Yuk, kenali seluk-beluknya agar kamu dapat terhindar dari penyakit ini!
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang tidak berfungsi secara normal dan menyerang tubuh sendiri.
Pada penderitanya, sistem kekebalan tubuh yang harusnya menjaga tubuh dari serangan organisme asing, bakteri, dan virus malah menyerang sel tubuh yang sehat.
Banyak dampak yang dapat timbul jika tubuh terserang penyakit ini, sehingga ada baiknya kamu mengetahui semua seluk beluk mengenai penyakit ini agar dapat terhindar.
Yuk, simak seluk-beluk penyakit autoimun selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Penyakit Autoimun?
Penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh tidak dapat membedakan antara sel sehat dengan benda asing yang berada di tubuh.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Arif Koswandi, penyakit ini berkembang saat sistem kekebalan tubuh salah menilai sel sehat dan menganggap sel sehat sebagai benda asing.
Penyakit ini dapat menyerang hampir semua bagian pada tubuh, seperti otot, saraf, kulit, sendi, ginjal, mata, dan bagian tubuh lainnya.
Umumnya penyakit ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyakit autoimun sistemik dan penyakit spesifik organ.
Penyakit autoimun sistemik akan menyerang seluruh tubuh, organ, dan jaringan.
Sementara penyakit spesifik organ akan menyerang satu organ tertentu saja pada tubuh.
Gejala Penyakit Autoimun
Terdapat 80 jenis berbeda yang termasuk dalam bagian gangguan autoimun.
Setiap penyakit juga memiliki gejala yang beragam, tetapi ada beberapa gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita, yaitu:
1. Nyeri pada Tubuh
Seseorang yang menderita penyakit ini akan mengalami nyeri pada seluruh tubuh mereka.
Penderita mengatakan bahwa badan akan terasa nyeri seperti sedang ditusuk-tusuk.
Banyak orang juga mengatakan nyeri pada tubuh terasa seperti sedang mengalami pegal otot.
2. Nyeri Sendi
Umumnya seseorang yang menderita penyakit ini sering mengalami nyeri sendi.
Bagian sendi yang sering diserang oleh sistem kekebalan tubuh umumnya adalah sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, sendi pada punggung tangan, hingga sakit pada buku-buku jari.
Nyeri ini juga sering diiringi dengan pembengkakan atau rasa kaku, sehingga membuat penderita merasa kesakitan dan sulit untuk bergerak.
3. Rasa Lelah
Penderita juga akan mengalami rasa lelah berlebihan meskipun tidak sedang beraktivitas berat.
Tubuh akan mengalami rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan, seperti habis berlari jauh.
Hal ini membuat energi tubuh terasa seperti telah terkuras habis.
Penderita bahkan akan kesulitan untuk beraktivitas atau untuk mengangkat badan dari tempat tidur.
4. Demam Ringan
Seseorang yang menderita penyakit ini juga sering mengalami demam ringan.
Ketika dipegang oleh orang lain, tubuh penderita akan terasa agak hangat.
Namun, ketika diperiksa menggunakan termometer, suhu penderita akan berada dalam batas normal, sekitar 37,4 – 37,5 derajat celsius.
5. Rambut Rontok
Penderita juga umumnya akan mengalami rambut rontok.
Rambut akan mengalami kerontokan parah yang mungkin dapat membuat penderita mengalami kebotakan.
6. Sariawan
Seseorang yang sering mengalami sariawan pada area mulut kemungkinan sedang menderita penyakit autoimun.
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati ketika mengalami sariawan yang berkepanjangan.
7. Brain Fog
Brain fog atau otak yang tertutup kabut umumnya akan dialami oleh penderita penyakit ini.
Brain fog adalah kondisi ketika otak sewaktu-waktu seperti tertutup kabut dan membuat seseorang kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi.
Penyebab Penyakit Autoimun
Sampai sekarang peneliti dan dokter belum menemukan apa yang sebenarnya menyebabkan penyakit yang satu ini.
Namun, ada beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Berikut adalah beberapa faktornya:
1. Etnis
Penyakit ini umumnya dapat menyerang etnis tertentu.
Sebagai contohnya, seseorang yang memiliki etnis Eropa akan lebih rentan terkena penyakit diabetes tipe 1.
Sementara itu, seseorang yang memiliki etnis Afrika-Amerika dan Amerika Latin akan lebih rentan terkena penyakit lupus.
2. Gender
Setelah diteliti, seseorang yang berjenis kelamin perempuan lebih rentan terkena penyakit ini dibandingkan dengan pria.
Umumnya penyakit ini akan dialami oleh perempuan yang sedang memulai masa kehamilan.
3. Lingkungan
Lingkungan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Seseorang yang tinggal di lingkungan yang terpapar cahaya matahari, bahan kimia berbahaya, serta infeksi virus dan bakteri lebih rentan terkena gangguan autoimun.
Oleh karena itu, penting untuk tinggal di rumah yang berada di lingkungan sehat dan nyaman.
Jika kamu tertarik untuk memiliki rumah yang nyaman, kamu dapat mencari rumah di perumahan minimalis melalui 99.co Indonesia.
4. Riwayat Keluarga
Penyakit ini dapat menyebar secara genetik.
Hal tersebut membuat seseorang yang menderita penyakit autoimun kemungkinan akan menyerang anggota keluarga yang lain pula.
Namun, ada kemungkinan anggota keluarga lain akan mengalami jenis penyakit autoimun yang berbeda.
Jenis Penyakit Autoimun
1. Antibody Syndrome atau Antiphospholipid
Jenis penyakit ini akan menyerang lapisan dalam pembuluh darah.
Hal tersebut mengakibatkan adanya pembekuan darah pada saluran darah, baik pada saluran arteri atau saluran vena.
Akibatnya penderita akan menderita kulit meruam pada bagian tangan dan lutut.
2. Penyakit Autoimun Hepatitis
Penyakit ini akan menyerang sel-sel hati dan sistem kekebalan tubuh.
Penderita akan mengalami hati mengeras dan gagal hati bila menderita penyakit ini.
Gejala yang muncul dari penyakit ini di antaranya adalah kelelahan, kulit dan mata menjadi kuning, dan nyeri pada bagian sendi dan gatal-gatal.
3. Celiac Disease
Penyakit ini mengakibatkan penderita tidak dapat mengonsumsi gluten atau zat yang terkandung pada gandum.
Penyakit ini akan merusak lapisan usus dan mengakibatkan penderita mengalami kelelahan berat, kelumpuhan, dan nyeri pada perut.
4. Guillain-Barre Syndrome
Penyakit ini dapat menyerang saraf yang menghubungkan otak dan tulang belakang.
Hal ini membuat otak menjadi kesulitan memberikan perintah pada saraf otot dan menimbulkan kelumpuhan.
5. Hemolytic Anemia
Penyakit ini akan menghancurkan sel darah merah pada tubuh.
Hal ini mengakibatkan tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah dan menyebabkan tubuh kekurangan oksigen.
Akibatnya penderita akan mengalami kelelahan, pusing, dan sesak napas.
6. Ideophathic Thrombosythophenic Purpura
Sistem kekebalan tubuh akan menyerang trombosit dan menyebabkan jaringan darah menjadi pecah.
Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan kematian karena pendarahan otak.
7. Penyakit Autoimun Lupus Eritematosus Sistemik
Penderita yang mengalami penyakit ini akan mengalami gejala seperti tanda merah pada wajah.
Gejala yang timbul karena penyakit di antaranya adalah kehilangan berat badan, nyeri, bengkak, dan ruam pada wajah.
8. Multiple Sclerosis
Penyakit ini akan menyerang lapisan pelindung pada syaraf yang menyebabkan terganggunya kerja otak.
Umumnya penderita mengalami mati rasa, kelumpuhan, dan sulit berbicara.
9. Psoriasis
Penyakit ini menyebabkan kulit tumbuh secara cepat, kulit menebal, dan kulit menumpuk di permukaan kulit.
Gejala yang akan dialami oleh penderita di antaranya adalah bercak merah putih dan bersisik di daerah kepala.
10. Penyakit Autoimun Diabetes
Penyakit ini menyerang sel insulin, membuat tubuh kekurangan insulin yang sangat dibutuhkan.
Hal ini membuat gula beredar dalam jumlah yang banyak di darah dan membuat penderita rentan mengalami kerusakan pada ginjal, saraf, gusi, dan gigi.
Makanan yang Dilarang untuk Penderita Penyakit Autoimun
Jika kamu menderita penyakit ini, ada baiknya kamu menghindari beberapa jenis makanan yang dapat memperparah penyakitmu.
Beberapa jenis makanan yang dilarang tersebut di antaranya adalah:
- Biji-bijian, seperti gandum dan beras;
- Semua produk yang mengandung susu;
- Telur;
- Kacang-kacangan, seperti kacang tanah;
- Beberapa jenis sayuran, seperti tomat, paprika, kentang, terong, dan sejenisnya;
- Semua jenis gula dan pengganti gula;
- Mentega;
- Cokelat;
- Permen karet;
- Makanan yang mengandung zat aditif;
- Semua jenis minyak, kecuali minyak alpukat, minyak zaitun, dan minyak kelapa;
- Alkohol;
- Zat pengental makanan dan minuman;
- Makanan yang tinggi lemak dan dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi pada tubuh.
***
Itulah seluk-beluk tentang penyakit autoimun yang telah disusun oleh 99.co Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.
Kamu sedang mencari rumah di Bogor?
Bisa jadi Millenium City adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!