Pernahkah kamu mengalami mata yang berkunang-kunang, pusing tujuh keliling, lalu jatuh pingsan akibat berdiri terlalu lama? Bisa jadi itu merupakan gejala tekanan darah rendah atau hipotensi Sahabat 99. Berhati-hatilah!
Hipotensi terjadi ketika tekanan darah di dalam arteri lebih rendah daripada tekanan darah normal.
Ketika darah mengalir lewat arteri, otomatis dinding arteri akan menerima tekanan.
Tekanan ini yang menjadi ukuran kekuatan aliran darah atau yang sering kita sebut dengan tekanan darah.
Lantas, apasih yang menyebabkan tubuh mengalami tekanan darah rendah?
Gejala Tekanan Darah Rendah
Sebelum memahami penyebabnya, terlebih dahulu kamu perlu mengetahui gejala hipotensi.
Banyak orang gagal membedakan hipotensi dan anemia, padahal kedua kondisi ini merupakan hal yang berbeda.
Gejalanya memang sekilas tampak mirip, tetapi penyebab dan cara pengobatannya sangat berbeda.
Seseorang dikatakan hipotensi bila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg.
Angka 90 adalah tekanan darah saat jantung sedang berkontraksi (sistolik).
Sementara angka 60 adalah tekanan darah saat jantung sedang relaksasi.
Sedangkan istilah anemia mengacu pada kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh tubuh.
Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/dL pada pria atau kurang dari 12 gram/dL pada wanita maka kondisi ini disebut anemia.
Berikut beberapa gejala yang akan dialami jika kamu mengalami hipotensi:
- Pusing
- Pandangan kabur
- Sulit berkonsentrasi
- Badan terasa lemas
- Kulit pucat dan dingin
- Napas pendek dan cepat
- Nadi teraba cepat dan lemah
- Pingsan
Baca Juga:
13 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat dengan Bahan Alami
Penyebab Tekanan Darah Rendah
Sebagian orang bilang hipotensi disebabkan karena belum sarapan pagi atau tidak makan seharian.
Sebenarny tidak salah, karena tidak makan memang bisa menimbulkan gejala yang mengarah pada tekanan darah rendah.
Namun tak hanya hal itu yang bisa menyebabkan tekanan darah meleman, melainkan juga:
1. Kehamilan
Selama hamil, sistem peredaran darah meluas dengan cepat, sehingga tekanan darah cenderung turun.
Jangan khawatir, hal ini wajar terjadi dan biasanya akan kembali normal setelah ibu melahirkan.
Kamu hanya perlu menjaga asupan nutrisi agar kondisi tubuh dan janin tetap sehat.
2. Masalah Jantung
Beberapa kondisi jantung dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Misalnya saja denyut jantung yang sangat rendah (bradikardia), masalah katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung.
Untuk mengetahui dengan pasti, kamu perlu memeriksakan diri pada ahlinya.
3. Masalah Endokrin
Kondisi tiroid seperti penyakit paratiroid, penyakit Addison, gula darah rendah (hipoglikemia) atau diabetes dapat memicu tekanan darah rendah.
Oleh sebab itu, jika kamu memiliki penyakit tersebut jagalah asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Agar tidak menimbulkan komplikasi dan gejala lain yang dapat mengganggu aktivitas harianmu.
4. Dehidrasi
Ketika tubuh kehilangan lebih banyak air daripada yang dibutuhkan, kondisi ini dapat menyebabkan kelemahan, pusing, dan kelelahan.
Demam, muntah, diare berat, konsumsi obat diuretik dan olahraga berat adalah sejumlah faktor penyebab dehidrasi.
Maka pastikan asupan cairanmu terpenuhi dengan baik, minumlah air putih minimal 2 liter sehari.
5. Kehilangan Darah
Kehilangan banyak darah akibat cedera besar atau pendarahan internal dapat mengurangi jumlah darah dalam tubuh.
Jika ini dibiarkan, pada akhirnya akan terjadi penurunan tekanan darah yang parah.
Selama prosesnya bisa jadi kamu akan kehilangan kesadaran dan pingsan.
6. Anafilaksis
Anafilaksis adalah reaksi alergi parah dan berpotensi mengancam jiwa.
Ini bisa disebabkan alergi makanan, obat-obatan tertentu, racun serangga, dan lateks.
Anafilaksis dapat menyebabkan masalah pernapasan, gatal-gatal, gatal, tenggorokan bengkak dan penurunan tekanan darah ekstrem.
7. Kekurangan Nutrisi
Seringkali kita menjalani program diet dengan gegabah tanpa perhitungan.
Berhati-hatilan, ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan vitamin b-12 dan folat.
Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tak dapat memproduksi cukup sel darah merah.
Ini akan berujung pada anemia, bahkan parahnya dapat menyebabkan tekanan darah ikut menurun.
Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah
1. Gunakan Lebih Banyak Garam
Dilansir dari Medicalnewstoday.com, para ahli biasanya akan merekomendasikan membatasi garam dalam makanan karena natrium dapat meningkatkan tekanan darah.
Namun pada penderita hipotensi, ini justru bisa menjadi hal yang baik.
Tetapi kelebihan sodium juga dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa.
Sehingga, penting untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum menambah garam dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
2. Minum Lebih Banyak Air
Car berikutnya untuk mengatasi hipotensi adalah, minum lebih banyak air.
Asupan cairan yang cukup dapat meningkatkan volume darah.
Tak hanya itu, banyak minum juga bisa membantu mencegah dehidrasi.
Sehingga dapat membantu menjaga tekanan darahmu di angka stabil.
Dikutip dari Healthline.com, dehidrasi bisa menjadi penyebab darah rendah.
“Beberapa penderita darah rendah memang mengalami dehidrasi ringan,” ujar dokter spesialis penyakit dalam Dr. Alana Biggers.
Bila biasanya kita dianjurkan meminum delapan gelas air putih setiap hari, tingkatkan menjadi minimal 10.
3. Kenakan Stoking Kompresi
Cara mengobati darah rendah yang selanjutnya adalah kenakan stoking kompresi.
Stoking kompresi yang elastis biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan varises.
Tak hanya itu, stoking ini pun dapat membantu pengumpulan darah di kaki sehingga tekanan darah turut naik.
Meski pada awalnya akan terasa tak nyaman, tak ada salahnya rutin melakukan hal ini demi tekanan darah yang lebih stabil.
Baca Juga:
9 Cara Mengatasi Wajah Berminyak Mudah & Ampuh Agar Tak Berjerawat | Rahasia Para Artis?
4. Hindari Minuman Beralkohol
Alkohol adalah sumber berbagai macam penyakit.
Salah satunya, bisa menjadi pemicu turunnya tekanan daramu.
Maka dari itu, hindari minuman beralkohol jika kamu memiliki riwayat hipotensi.
Lebih baik menggantinya dengan air putih agar cairan dalam tubuh terjaga.
5. Menyilangkan Kaki Sambil Duduk
Cara mengobati darah rendah selanjutnya adalah menyilangkan kaki sambil duduk.
Menyilangkan kaki saat duduk terbukti meningkatkan tekanan darah.
Untuk orang-orang dengan gejala tekanan darah rendah, menyilangkan kaki dapat membantu meningkatkan tekanan darah dengan sedikit usaha.
Sementara untuk orang dengan tekanan darah tinggi, ini bisa menjadi masalah.
6. Makanlah dalam Porsi Kecil dan Sering
Mulailah makan dalam porsi kecil dan sering.
Makan dengan lebih sering dalam porsi kecil sepanjang hari dapat membantu meiningkatkan tekanan darah.
Hal ini karena mencerna makanan sepanjang hari akan mencegah penurunan tekanan darah di kala perut kosong.
Tak hanya membantu menjaga tekanan darah, pola makan seperti ini sangat baik diterapkan untuk para penderita penyakit lambung.
7. Meminum Secangkir Kopi di Pagi Hari
Bagi orang dengan tekanan darah tinggi, konsumsi kopi dapat membahayakan karena cenderung meningkatkan tekanan darah.
Lain halnya dengan penderita hipotensi yang memang perlu menaikan tekanan darah agar stabil.
Oleh sebab itu, disarankan untuk mengonsumsi secangkir kopi setiap harinya.
Waktu terbaik adalah di pagi hari sebelum kamu memulai aktivitas apapun.
***
Semoga informasinya bermanfaat ya Sahabat 99..
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Berita Properti 99.co Indonesia.
Temukan properti idamanmu di 99.co/id.
Mulai dari pilihan rumah dijual hingga sewa apartemen murah tersedia lengkap!