Berita Ragam

Memilih Pasangan Kaya Raya Menurut Pandangan Agama Islam. Pentingkah?

2 menit

Mempunyai pasangan kaya raya tentu menjadi idaman hampir setiap orang. Namun, banyak orang yang bimbang ketika mendapatkan pertanyaan seberapa penting faktor kekayaan dalam pernikahan. Temukan jawaban pada artikel berikut!

Pasangan kaya raya tentu sangat diinginkan oleh hampir tiap orang.

Bahkan, tak jarang faktor melimpahnya harta menjadi indikator atau kriteria seseorang menuju hubungan yang lebih serius alias pernikahan.

Dalam Islam, menentukan atau memilih pasangan yang dirasa ideal sangatlah penting meski bukan menjadi syarat sah suatu pernikahan.

Namun, aspek idealitas atau kafa’ah ini merupakan hak bagi seorang perempuan dan wali.

Sejumlah ulama berbeda pendapat mengenai hal ini.

Seperti dikutip islam.nu.or.id, Imam Syafi’i, misalnya, mempertimbangkan lima aspek dalam kafa’ah, yakni agama, nasab, pekerjaan, merdeka, dan ketidakcacatan.

Sementara itu, sebagian murid Imam Syafi’i menambahkan satu aspek yang dirasa penting, yaitu kekayaan.

Di sisi lain, Abu Hanifah tidak menganggap aspek ketidakcacatan alias selamat dari aib pernikahan sebagai indikator kafa’ah.

“Kafa’ah menurut Imam Syafi’i mencakup 5 hal; agama, nasab, pekerjaan, merdeka, dan tidak memiliki aib, sebagian muridnya mensyaratkan pula kekayaan.”

“Pendapat Imam Abu Hanifah sama seperti Imam Syafi’i, hanya saja beliau tidak mempertimbangkan aspek selamat dari aib.” (Abu Abdullah Muhammad bin Abdurrahman ad-Dimsyaqi al-Utsmani as-Syafi’i, Rahmah al-Ummah fi Ikhtilafi al-Aimmah, [Beirut: Dar al-Kutub al-Islamiyah], 1971, h. 177).

Apakah Kekayaan Jadi Tolak Ukur Pernikahan?

pasangan kaya

sumber: genpi.co

Berdasarkan pendapat di atas, maka kekayaan bukanlah parameter dalam pernikahan.



Akan tetapi, memiliki pasangan yang mempunyai pekerjaan merupakan sesuatu yang mesti dipertimbangkan.

Sementara di kalangan ulama Syafi’iyah masih terjadi perbedaan.

Tidak masuknya faktor kekayaan kepada parameter kafa’ah dikarenakan harta kekayaan bisa hilang kapan saja.

Meski demikian, memiliki pekerjaan menjadi penting terkait kebutuhan hidup terlepas dari besar kecilnya pendapatan.

Di lain sisi, pendapat lain yang menganggap jika kekayaan masuk sebagai salah satu pertimbangan dalam kafa’ah lantaran berhubungan dengan nafkah yang diberikan suami.

Lilik Iswanti seorang Santri Ma’had Al-Jami’ah Al-‘Aly UIN Maulana Malik Ibrahim seperti dikutip nu.or.id, mempunyai pandangan tersendiri.

Kekayaan, tulisnya, tidak menjadi parameter dalam menentukan suami.

Namun, hendaknya memilih suami yang mampu menafkahi istri dan anaknya sesuai kebutuhan sebagaimana mestinya.

Dengan demikian, bisa disimpulkan jika memilih pasangan yang tepat dapat dilakukan dengan memilih calon suami yang bisa mencukupi kebutuhan dan memberi nafkah.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Ikuti terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang mencari hunian di kawasan Bogor, mungkin Andalusia Residence cocok untuk menjadi pilihan yang tepat.

Cek selengkapnya di www.99.co/id.




Hendi Abdurahman

Mengawali karier sebagai penulis lepas seputar tema olah raga di sejumlah media online. Sejak 2021 menjadi penulis konten di 99 Group dengan cakupan tema meliputi properti, marketing, dan gaya hidup. Senang menjelajah kota di akhir pekan.
Follow Me:

Related Posts