Siapa yang tidak kenal Medan? Salah satu kota terbesar di Indonesia ini mengalami perkembangan pesat setelah dibangunnya Bandara Internasional Kuala Namu. Bandara terbesar kedua setelah Seokarno Hatta yang ada di Jakarta ini ternyata mampu menarik perhatian para investor. Seperti apa perkembangan properti di Medan pada awal tahun 2017 ini?
Supaya lebih mudah dalam melihat perkembangannya, kita bahas berdasarkan data Analisis Wilayah UrbanIndo. Melalui artikel ini akan kita bahas secara detail mengenai rata-rata harga properti di Medan, wilayah mana yang paling banyak diminati, hingga dari mana saja asal pencari propertinya.
Sebagai bukti perkembangannya, dapat dilihat bahwa semua sektor properti di Medan mengalami rata-rata harga kenaikan sebesar 2,17%. Kenaikan yang paling besar ini didukung oleh tanah yang mencapai 17,11%. Meskipun demikian, ternyata rumah mengalami sedikit penurunan sebesar 1,70%.
Jika dilihat dari kenaikan yang paling besar, yaitu tanah, nampaknya hal ini bukanlah menjadi hal aneh. Kenapa? Perlu diketahui bahwa sampai saat ini, ketersediaan lahan di Medan masih sangat banyak. Semakin pesatnya perkembangan properti di Medan ditunjang juga dengan ketersediaan lahan yang semakin menipis di Pulau Jawa.
Meski rata-rata harga rumah di Medan mengalami penurunan, ternyata angka permintaannya cukup tinggi yaitu mencapai 79,49% dengan jumlah persediaan 73,86%. Bukan hanya rumah, masih ada juga sektor properti lain yang jumlah permintaannya lebih tinggi daripada persediaan, yaitu tanah dan kost.
Apabila dilihat dari data Analisis Wilayah UrbanIndo, jumlah permintaan tanah ada di angka 4,8% dengan persediaan yang tidak mencukupi karena hanya 3,35%. Hal ini terjadi juga pada kost yang persediaannya ada di angka 1,43% dengan permintaan yang lebih besar yaitu mencapai 3,52%.
Selisih permintaan tersebut terjadi disebabkan banyaknya para pencari properti yang berasal dari luar wilayah Medan. Bukan dari Medan, pencari properti ini didominasi oleh masyarakat Jakarta sebanyak 38.71%, kemudian disusul pencari properti dari Medan 37.63%, Bandung 3.47%, Surabaya 1.73%, Semarang 1.69%, Denpasar 1.53%, Yogyakarta 0.78%, dan Bekasi 0.77%.
Bukan hanya dari dalam negeri, data Analisis Wilayah UrbanIndo juga menampilkan data bahwa pencari properti ada yang berasal dari California, tepatnya wilayah Mountain View. Nah, jumlah pencarinya sendiri pun mencapai 1,77%.
Dari sekian banyak pencari properti, daerah mana yang menjadi favorit? Ternyata sebanyak 12,61% pencari properti banyak yang mencari di wilayah Medan Helvetia. Selanjutnya, wilayah lain yang banyak diminati dan cocok dijadikan tempat berinvestasi pun terdiri dari Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Selayang, Medan Timur, Medan Amplas, Medan Tembung, dan Medan Marelan.
Mengetahui daerah mana saja yang banyak diminati tentunya cukup penting karena bisa menjadi acuan untuk berinvestasi di bidang properti. Apabila akan menjual properti, Anda juga jadi bisa menentukan harga yang tepat berdasarkan wilayah yang paling banyak diminati. Jika wilayah Anda diminati, tentu harga propertinya pun akan tinggi.
Nah, khusus bagi Anda yang ingin berinvestasi properti di wilayah Medan, nampaknya bisa bernafas lega. Pasalnya, masih ada sebanyak 38,27% properti dengan harga sekitar Rp222,86 – 390,72 juta dan masih ada 23,17% properti dengan kisaran harga Rp390,72 – 726,45 juta. Tidak perlu khawatir karena jumlah permintaan keduanya lebih sedikit daripada persediaannya.
Meskipun harganya ada di bawah rata-rata harga properti di Pulau Jawa, ternyata masih banyak yang mengincar properti yang harganya di bawah Rp222,86 juta. Kalau Anda menginginkan properti dengan kisaran harga tersebut di Medan, nampaknya harus siap untuk bersaing ketat. Dapat dilihat bahwa permintaannya mencapai 24,91%, sedangkan persediaannya hanya 10,37%.
Bagaimana? Anda tertarik berinvestasi di wilayah Medan? Semoga dengan adanya informasi ini dapat membantu Anda dalam membuat keputusan tepat berinvestasi.
Butuh informasi lebih lanjut mengenai wilayah Medan? KLIK DI SINI!