Kasus penembakan yang menewaskan 29 orang beberapa waktu lalu oleh tentara Thailand, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, masuk ke dalam babak baru.
Baru-baru ini terungkap beberapa fakta di balik penembakan berdarah dingin yang disebut menewaskan seorang polisi.
Kronologi Kejadian Pembantaian oleh Tentara Thailand
Insiden ini terjadi pada hari Sabtu (09/09/2020) sore di sebuah rumah yang dimiliki oleh perwira senior.
Melansir dari Detik, Jakrapanth dikabarkan menembak 3 orang, yang salah satunya merupakan seorang tentara, dengan senjata yang dicuri dari gudang militer.
Aksi pembunuhan berdarah dingin yang dipamerkan oleh Jakrapanth melalui Facebook ini sempat membuat Kota Korat terasa mencekam selama 17 jam.
Setelah melakukan penembakan secara brutal, tentara Thailand ini sempat bersembunyi di dalam mal.
Baca Juga:
1.165 Pasien Virus Corona di China Sembuh! Berkat Indonesia?
Pasukan komando Thailand pun mencoba untuk melakukan pengepungan.
Aksi tembak sempat terjadi, namun akhirnya Jakrapanth berhasil dilumpuhkan saat waktu fajar tiba.
Akhirnya Dinas Keamanan Thailand berhasil membebaskan puluhan pengunjung mal setelah Jakrapanth tewas ditembak mati.
Masalah Jual Beli Rumah
Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha membeberkan bahwa salah satu alasan di balik pembantaian oleh tentara tersebut adalah masalah jual beli rumah.
“Ini karena masalah personal. Jual beli rumah,” ungkap Prayut seperti dilansir dari internasional.kompas.com.
Prayut menjelaskan bahwa Jakrapanth sempat bertikai dengan kerabat komandan barak yang kemudian tewas saat aksi penembakan.
Meskipun pernyataan tersebut masih belum terbukti kebenaranya, terdapat sebuah unggahan di Facebook yang berkaitan dengan hal tersebut.
Pada hari Jumat (07/02/2020), Jakrapanth sempat mengunggah sebuah status bernada kecaman terhadap keberadaan orang tamak.
“Kaya dari hasil menipu. Mengambil keuntungan dari orang lain. Apakah mereka yakin bisa menghabiskan uangnya di neraka?” tanya Jakrapanth di sosial medianya.
Aparat Datangkan Ibu agar Jakrapanth Menyerah
Untuk menghentikan penembakan massal ini, aparat sempat memanggil ibu dari Jakrapanth agar ia bersedia menyerah.
Menurut laporan dari The Washington Post, ibu Jakrapanth yang identitasnya tidak diketahui ini didatangkan langsung dari Provinsi Chaiyaphum.
Di media sosial sendiri tersebar video yang menunjukkan sang ibu terlihat histeris ketika mendengar anaknya melakukan penembakan massal.
Baca Juga:
***
Simak informasi dan artikel terbaru lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah impian? Cari saja di 99.co/id!