Diare pada anak bisa memicu risiko kekurangan cairan alias dehidrasi. Berikut makanan untuk anak diare yang dianjurkan dan dilarang. Simak dalam artikel ini.
Penyebab Diare pada Anak Kecil
Diare pada anak disebabkan oleh virus yakni, rotavirus.
Sebagian anak yang diare biasanya ditandai dengan tinja yang encer, kadang dibarengi dengan sakit perut, sakit kepala, muntah, dan demam.
Bisa kamu katakan diare bila sang anak mengalami BAB encer lebih dari 3 kali sehari.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa…
Anak yang terkena diare pada usia 24 bulan memiliki tinggi badan yang lebih pendek 2,5 cm dari tinggi badan anak normal berdasarkan standar WHO.
Jika diare terjadi pada bayi di bawah usia 6 bulan, maka perlu untuk tetap memberi air susu ibu (ASI).
Sementara, jika si kecil sudah di atas 6 bulan, sangat dibutuhkan untuk mencukupi asupan air putih dan cairan yang mengandung elektrolit.
Hal ini sangat penting untuk menghindari dehidrasi.
Rekomendasi Makanan untuk Anak Diare
Beberapa hal yang penting bagi orang tua ketika anak diare adalah memberikan asupan yang cukup seperti makanan dan minuman.
Diare pun bisa terjadi pada bayi yang sedang MPASI.
Bila nafsu makan atau minum pada anak yang sedang MPASI menurun, disarankan untuk memberikannya makanan yang banyak mengandung air.
Dr. Jati Satriyo dari laman Alodokter menyarankan untuk menghindari MPASI untuk bayi yang sedang diare.
Seperti makanan yang mengandung minyak, berserat tinggi, manis dan jenis kue yang terbuat dari susu.
Berikut ini beberapa makanan yang disarankan untuk anak diare antara lain:
- Nasi matang
- Roti
- Sereal
- Telur matang
- Sup
- Kentang lumat atau panggang
- Sayuran yang dimasak, seperti wortel, jamur, atau buncis
- Daging sapi, ayam, atau ikan yang dipanggang.
- Pancake dan wafel
- Pasta
- Air kelapa
- Yoghurt
Yoghurt disarankan untuk si kecil dibandingkan buah karena mengandung probiotik yang dapat membantu mengurangi diare.
Pastikan makanan yang dimakan anak selalu terjaga kebersihannya mulai dari persiapan hinga penyajian.
Baca Juga:
7 Manfaat Kencur Bagi Kesehatan dan Kecantikan | Bisa Menyembuhkan Kanker, Masa, Sih?
Makanan yang Dilarang untuk Anak Diare
Adapula jenis makanan untuk anak diare yang dilarang seperti:
- Makanan yang digoreng karena mengandung minyak
- Makanan olahan atau cepat saji
- Makan kue-kue kering
- Sayuran berwarna hijau seperti, paprika, brokoli, kol
- Jagung
- Kacang Polong
- Buah beri
- Asparagus
- Buncis
- Cokelat
Diare ringan biasanya sembuh dalam beberapa hari.
Namun, apabila diare yang dialami berat atau berkelanjutan, membutuhkan penanganan dari dokter.
Sebaiknya segera konsultasi ke dokter apabila anak mengalami gejala di bawah ini:
- Buang air besar encer lebih dari empat kali dalam delapan jam
- Diare terjadi lebih dari tiga hari
- Anak tampak sakit
- Muntah cairan kuning atau hijau
- Demam tinggi
- Tinja disertai darah
- Tidak buang air kecil selama 12 jam.
5 Tips Memberikan Makan Pada Anak Saat Diare
Dilansir dari situs TheAsianParent.com, Dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan tips untuk memberikan makanan untuk anak ketika diare.
Berikut tipsnya:
1. Selalu siapkan cairan oralit
Diare sangat rentan terhadap dehidrasi.
Anak yang dehidrasi ringan sedang akan terlihat kehausan, dan bibir gampang sekali kering.
Sebaliknya bila sudah mengalami dehidrasi berat maka ia malas minum.
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, disarankan memberikan oralit sekitar 10 ml/kg berat badan.
Misal, berat anak 10 kg, maka ia perlu oralit 100 ml setiap diare.
2. Berikan Makanan yang Banyak Mengandung Air
Bagi si kecil yang sudah mengonsumsi makanan padat, sebaiknya berikan mereka makanan yang banyak mengandung air.
Seperti sup, yoghurt, atau air kelapa.
Sedangkan untuk buah segar (jus buah) tidak disarankan.
Mengapa?
Karena makanan untuk anak diare ini mengandung sukrosa, fruktosa dan sorbitol yang menyebabkan peningkatan osmolalitas.
Hindari juga pemberian minuman yang manis atau bersoda saat si kecil diare, ini akan memperparah kondisi.
3. Lanjutkan pemberian ASI
ASI memiliki efek proteksi terhadap diare.
Maka, pemberian ASI tak boleh dihentikan meskipun si kecil nggak mood untuk minum.
Kandungan laktosa yang terdapat dalam ASI tidak akan menyebabkan siare bertambah parah.
4. Makan dengan Porsi Kecil Namun Sering
Saat sedang diare, nafsu makan anak mungkin menurun.
Tetapi, asupan si kecil harus tetap terjaga dan diperhatikan selalu.
Si kecil pasti merasakan mual atau tidak nafsu saat jam waktunya makan.
Jika seperti ini, berikan si kecil makanan dengan porsi kecil namun lebih sering.
Misalnya, setiap 3-4 jam, untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil saat diare.
5. Berikan Makanan yang Mengandung Banyak Energi
Bila diare sudah terasa membaik, maka kejarlah kekurangan asupan makanan si kecil.
Kejar asupan gizi untuk si kecil dengan memberikan makanan yang energinya tinggi agar pertumbuhannya tetap terjaga.
Baca Juga:
Pertolongan Pertama Kejang Pada Bayi Akibat Demam | Dilengkapi Penjelasan Gejala dan Penyebab
Cara Mencegah Diare Pada Anak
Sepertinya kutipan “Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati” benar adanya, ya?
Kutipan inipun berlaku pada anak yang sedang diare.
Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan agar anak terhindar dari diare, yaitu:
1. Pastikan Anak Rajin Cuci Tangan
Mencuci tangan dengan benar akan mencegah anak terkena penyakit diare.
Apalagi sehabis menggunakan toilet dan sebelum makan.
Ingati anak untuk selalu menjaga kebersihan tangannya.
2. Mencuci Buah dan Sayuran
Suka mencuci buah dan sayuran sebelum dimakan dan diolah?
Ini tindahakan bagus yang harus kamu pertahankan.
Sebab, terdapat kuman yang tidak kita inginkan yang bisa masuk ke dalam tubuh jika tidak dibasmi terlebih dahulu.
Demikian juga peralatan masak, cuci dengan bersih sebelum dan sesudah digunakan, ya, Sahabat 99.
3. Hindari Minum Air Sembarangan
Demi meredakan gejala haus, kamu akan seenaknya saja memberi minum pada si kecil.
Padahal kamu sendiri tidak dapat memastikan air tersebut bersih atau sudah terkena kotoran.
Seperti halnya, air sungai dan danau yang sudah bercampur dengan kotoran manusia atau hal lainnya.
Jagalah kesehatan si kecil dari sumber air yang tidak dapat dipastikan kebersihannya, seperti air sungai atau danau.
4. Lantai Kamar Mandi Dibersihkan
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kamar mandii seperti menyikat lantai serta dinding/permukaannya.
5. Hindari Mencuci Kandang Hewan
Anak sangat senang dengan kegiatan bersih-bersih?
Nah, sebaiknya hindari si kecil dengan air atau bak cuci yang sama bekas hewan peliharaan.
Apalagi bekas cuci piring.
Sebaiknya bedakan bak mandi si kecil guna memelihara kebersihannya.
Segera Bawa Anak ke Dokter Bila…
Dilansir dari situs Hellosehat.com, jika anak menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, sebaiknya segera bawa anak ke dokter.
Berikut tanda-tanda anak diare yang membutuhkan penanganan dokter:
- Lebih sering buang air besar dengan konsistensi lebih cair,
- Muntah berulang-ulang,
- Anak terlihat sangat haus,
- Makan atau minum sedikit,
- Demam,
- Terdapat darah di feses anak, dan
- Diare anak tidak membaik dalam waktu 3 hari.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kamu ya!
Baca terus informasi-informasi menarik seputar properti dan hunian di Blog 99.co Indonesia.
Sedang mencari properti untuk berinvestasi? Temukan lewat situs 99.co/id.