Produsen tahu Indonesia menggunakan limbah plastik impor asal Amerika Serikat. Proses mematikan ini akhirnya disorot 3 media besar dunia.
Indonesia terkenal dengan banyak makanan lezatnya.
Buktinya saja, rendang masih menduduki peringkat pertama makanan terlezat di dunia.
Tidak hanya itu, dalam urusan makanan, Indonesia juga merupakan salah satu negara pengekspor pangan terbesar.
Menurut bps.go.id, setiap bulannya, negeri kita mengirimkan setidaknya 20 jenis makanan ke luar negeri.
Ini belum termasuk rempah-rempah dan bahan minuman seperti teh, kopi, dan sebagainya.
Nah, sistem ekspor-impor Indonesia belakangan ini sedang disorot media dunia.
Pasalnya, media-media tersebut menemukan limbah plastik impor asal AS yang digunakan sebagai bahan bakar pembuat tahu yang mematikan.
Berikut berita selengkapnya.
Limbah Plastik Impor Amerika Serikat Masuk Indonesia, Media Dunia Bersuara
Belakangan ini, Indonesia sedang menjadi sorotan utama media-media dunia, beberapa di antaranya adalah The Guardian, New York Times, dan BBC.
Ketiga media besar tersebut membahas topik yang sama, yaitu limbah plastik impor Amerika Serikat yang sudah tidak tertampung di Indonesia.
Limbah plastik yang dikabarkan datang melalui jalur laut sudah terbukti milik Amerika Serikat, liput The Guardian.
Dalam artikelnya yang berjudul Indonesia’s Food Chain Turns Toxic as Plastic Waste Exports Flood in, The Guardian mengungkap bahan bakar plastik tersebut menghasilkan racun dioxin.
Baca Juga:
Mau Kaya Dari Bisnis Pengolahan Sampah Plastik? Yuk, Pahami Ini Dulu!
Racun tersebut mereka temukan pada sampel makanan yang diproduksi di daerah pabrik pembuatan tahu Siduarjo, Jawa TImur.
Sama dengan The Guardian, New York Times pun membahas racun mematikan yang ditemukan didaerah pabrik.
Menurut artikel mereka, ayam-ayam yang tumbuh di sekitar pabrik menghasilkan telur dengan kandungan racun yang sama.
Apabila dikonsumsi secara terus menerus, racun dioxin dapat menyebabkan berbagai penyakit akut seperti radang usus, Parkinson, sampai kanker.
Sampai sekarang, belum ada konfirmasi resmi atas bagaimana caranya sampah-sampah plastik asal AS tersebut bisa masuk melalui jalur laut ke Indonesia.
Dari penelitian yang dilakukan media asing, kasus limbah impor plastik ini merupakan hasil dari kegegabahan pemerintah AS dan lemahnya pengawasan pemerintah Indonesia.
Menanggapi Limbah Plastik Impor Berlebihan, Pemerintah Indonesia Siap Mengirim Sampah AS Pulang ke Negeri Asalnya
Dilansir dari kompas.com, Tropdo bukanlah satu-satunya daerah yang terpengaruh oleh limbah plastik.
Daerah lain seperti Bangun, Jawa Timur juga menderita nasib yang sama.
Plastik yang memenuhi daerah mereka dianggap sebagai open dumps atau penimbunan terbuka, dimana masyarakat bisa bebas mengakses sampah tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan pemerintah, tercatat sebesar 50 ton
Menanggapi problema darurat ini, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dikabarkan sudah memberikan pernyataan melalui…
…Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati.
Vivien berjanji bahwa pemerintah akan mengembalikan sampah plastik yang masuk ke dalam Indonesia.
“Kami melakukan reekspor berkoordinasi dengan Bea dan Cukai,” ujar Vivien lewat media Kompas.
Baca Juga:
Inspiratif! Di Tempat Makan Unik Ini, Bayar Bisa Pakai Sampah Plastik
Semoga bermanfaat ya, Sahabat 99!
Pantau terus informasi penting seputar properti lewat Blog 99.co Indonesia.
Tak lupa, pastikan kamu menemukan properti idaman di www.99.co/id.