Kuota penyaluran KPR FLPP 17 bank akan dikurangi oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pasalnya ke-17 bank tersebut tidak memenuhi target penyaluran kredit.
Keputusan tersebut diumumkan Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR, Arief Sabaruddin, melalui keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).
“Dari hasil evaluasi yang ada, sebanyak 17 bank penyalur akan mengalami pengurangan kuota,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Arief tidak menyebutkan nama ke-17 bank yang mendapat pengurangan kuota KPR FLPP tersebut.
Pengurangan Kuota KPR FLPP untuk 17 Bank
Dari ke-17 bank yang mengalami pengurangan kuota, sebanyak empat di antaranya adalah bank nasional.
Sementara, 13 bank lainnya adalah bank pembangunan daerah atau BPD.
Selain itu, di luar 17 bank tersebut, ternyata ada tiga bank BPD lainnya yang justru mengajukan penambahan kuota KPR FLPP.
Arief juga enggan menyebut nama tiga bank yang mengajukan penambahan kuota tersebut.
Sebagai informasi, sampai saat ini realisasi penyaluran dana KPR FLPP tahun ini telah mencapai 78,54 persen dari target atau sekira Rp13,505 triliun.
Dengan begitu, total penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 sampai 2021 mencapai 888.560 unit atau sekira Rp69,103 triliun.
Bank dengan Performa Terbaik
Selain mengumumkan 17 bank yang tidak mencapai target, PPDPP juga mengumumkan tiga bank yang memiliki performa terbaik.
Dalam penilaiannya, PPDPP menggunakan 12 indikator, di antaranya adalah
- Durasi waktu tunggu user SiKasep;
- Kepatuhan penyampaian berkas asli;
- Sosialisasi dan edukasi;
- Ketepatan sasaran penyaluran dana FLPP;
- Tindak lanjut surat peringatan;
- Penyiapan plat KPR sejahtera sesuai format;
- Penyediaan seluruh data penyaluran dana FLPP;
- Perubahan data debitur;
- Penyampaian data debitur aktif;
- Penyampaian rekening koran tepat waktu;
- Rekonsiliasi;
- Jadwal angsuran dan pelunasan dipercepat.
Berdasarkan 12 indikator tersebut, PPDPP kemudian mengulas 10 bank nasional dan 31 bank pembangunan daerah.
Dari 41 bank tersebut, tiga bank yang memiliki performa terbaik dalam penyaluran FLPP adalah:
- Bank Tabungan Negara (BTN);
- Bank Nagari;
- Bank Jambi Syariah.
Sementara, dari sisi kecepatan merespons daftar antrean SiKasep, kepatuhan penyampaian berkas asli, dan sosialisasi, terdapat 10 bank yang mendapat apresiasi.
Ke-10 bank tersebut di antaranya adalah:
- Bank Sumut Syariah;
- Bank Jambi Syariah;
- Bank DKI;
- Bank NTB Syariah;
- BNI;
- Bank Riau Kepri Syariah;
- Bank Riau Kepri;
- BRI Agroniaga;
- Bank Sulselbar;
- Bank Nagari Syariah.
Berkaitan dengan pelayanan, Arief pun mengingatkan kepada bank untuk mempercepat layanan antrean pengguna SiKasep.
“Dari evaluasi yang kami lakukan, rata-rata bank pelaksana baru melayani 100 hari lamanya. Dan menurut saya itu masih terlalu lama,” kata Arief, dikutip dari kontan.co.id, Sabtu (28/8/2021).
Realisasi Penyaluran KPR Tertinggi
Kemudian, dari segi realisasi KPR FLPP tertinggi, diraih oleh BTN yang telah menalurkan kredit untuk pembeli 65.771 unit.
Berikut adalah daftar 10 besar penyalur KPR FLPP terbanyak:
- BTN – 65.771 unit;
- BTN Syariah – 14.052 unit;
- BNI – 12.832 unit;
- BRI – 7.212 unit;
- BJB – 4.153 unit;
- BSI – 3.607 unit;
- Bank Mandiri – 1.549 unit;
- Bank Kalbar – 1.131 unit;
- Bank Sumselbabel – 1.155 unit;
- Bank Sulselbar – 1.007 unit.
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Bandung, bisa jadi Btari Summarecon adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!