Berita Ragam

6 Contoh Monolog Berbagai Tema Menarik (Diri Sendiri, Sedih, dan Lainnya) yang Cocok untuk Berbagai Kegiatan Seni

5 menit

Property People sedang mencari teks monolog untuk dipraktikkan di sekolah, kampus, atau perlombaan? Yuk, simak contoh monolog yang bisa dijadikan naskah atau inspirasi. Banyak tema yang menarik, lo!

Sebelum melakukan monolog, ada sejumlah hal yang mesti dipersiapkan.

Salah satunya adalah mempersiapkan naskah monolog yang berisi teks tentang isi drama monolog tersebut.

Bagi sebagian orang, membuat naskah monolog mungkin tergolong mudah terutama bagi mereka yang berkecimpung di dunia seni.

Namun, tak sedikit yang masih kebingungan membuat naskah drama monolog menarik untuk dipentaskan di depan banyak orang.

Selain itu, banyak juga yang belum paham apa itu monolog.

Monolog adalah seni peran yang biasanya diperankan hanya oleh satu orang.

Dengan kata lain, monolog merupakan percakapan seorang pelaku atau aktor dengan dirinya sendiri.

Monolog bisa diungkapkan dalam bentuk kesedihan, kegembiraan, penyesalan, hingga kemarahan.

Nah, bagi kamu yang tertarik melakukan monolog, simak sejumlah contoh monolog berbagai tema menarik berikut ini.

6 Contoh Monolog

1. Contoh Teks Monolog

DEMOKRASI
Karya Putu Wijaya

SEORANG WARGA DESA TANG TANAHNYA KENA GUSUR MEMBAWA PELAKAT BERISI TULISAN DEMOKRASI. SETELAH MEMANDANG DAN PENONTON SIAP MENDENGAR, IA BERBICARA LANGSUNG.

Saya mencintai demokrasi. Tapi karena saya rakyat kecil, saya tidak kelihatan sebagai pejuang, apalagi pahlawan. Nama saya tak pernah masuk koran. Potret saya tak jadi tontonan orang. Saya hanya berjuang dilingkungan RT gang Gugus Depan.

Di RT yang saya pimpin itu, seluruh warga pra demokrasi. Dengan beringas mereka akan berkoar kalau ada yang anti pada demokrasi. Dengan gampang saya bisa mengarahkan mereka untuk maju demi mempertahankan demokrasi. Semua kompak kalau sudah membela demokrasi.

MENGACUNGKAN PLAKATNYA.

Demokrasi!

TERDENGAR SERUAN WARGA BERSEMANGAT MENYAMBUT:

DEMOKRASI!
Demokrasi!

SERUAN LEBIH HANGAT LAGI:

Demokrasi!

SERUAN GEGAP GEMPITA: DEMOKRASI! IA MENURUNKAN PLAKAT

Bener kan? Hanya salahnya sedikit, tak seorang pun yang benar-benar mengerti apa arti demokrasi.

MENIRUKAN SALAH SEORANG WARGANYA.

“Pokoknya demokrasi itu bagus. Sesuatu yang layak diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Sesuatu yang memerlukan pengorbanan besar. Sesuatu yang menunjang suksesnya pembagunan menuju kemasyarakat yang adil dan makmur.” kata mereka.

Saya kira itu sudah cukup. Saya sendiri tidak mampu menerangkan apa arti demokrasi. Saya tidak terlatih untuk menjadi juru penerang. Saya khawatir kalau batasan-batasan saya tentang demokrasi akan disalahgunakan. Apalagi kalau sampai terjadi perbedaan tafsir yang dapat menjadikannya kemudian bertolak belakang. Atau mungkin, karena saya sendiri tidak benar-benar tahu apa arti kata demokrasi.

Pada suatu kali, RT kami yang membentang sepanjang gang Gugus Depan dapat kunjungan petugas yang mengaku dating dari kelurahan. Pasalnya akan diadakan pelebaran jalan, sehingga setiap rumah akan dicabik dua meter. Petugas itu menghimbau, agar kami, seperti juga warga lain, merelakan kehilangan itu, demi kepentingan bersama.

MENIRUKAN PETUGAS

“Walaupun hanya dua meter, tapi sumbangan saudara-saudara sangat penting artinya bagi pembangunan dan kepentingan kita bersama di masa yang akan datang. Atas nama kemanusiaan kami harap saudara-saudara mengerti.”

NAMPAK BINGUNG

Warga kami tercengang. Hanya dua meter? Kok enak saja mengambil dua meter, demi pembangunan siapa? Bagaimana kalau rumah kami hanya enam meter kali empat. Kalau diambil dua meter kali enam, rumah hanya akan cukup untuk gang. Kontan kami tolak. Bagaimana bisa
hidup dalam gang dengan rata-rata 5 orang anak?

Tidak bisa itu tidak mungkin!

“Tapi ini sudah merupakan keputusan bersama,” kata petugas tersebut.

Kami makin tercengang saja. Bagaimana mungkin membuat keputusan bersama tentang kami, tanpa rembukan dengan kami. Seperti raja Nero saja.

“Soalnya masyarakat disebelah sana,” lanjut petugas itu sambil menunjuk ke kampong di sebelah,” mereka semua adalah karyawan yang aktif pabrik tekstil. Semua memerlukan jalan tembus yang bisa dilalui oleh kendaraan. Dengan difungsikannya gang Gugus Depan ini menjadi jalan yang tembus kendaraan bermotor, mobilitas warga yang hendak masuk pekerjaan atau pulang akan lebih cepat. Itu berarti efisiensi dan efektifitas kerja. Mikrolet dan bajaj akan bisa masuk. Itu akan merupakan sumbangan pada pembangunan. Dan pembangunan itu akan dinikmati juga oleh kampong disebelahnya, karena sudah diperhitungkan masak-masak.”

Diperhitungkan masak-masak bagaimana? Kami tidak pernah ditanya apa-apa? Tanah ini milik kami, bantah saya.

Tak lama kemudian, sejumlah warga dari kiri kanan kami datang. Mereka mengimbau agar kami mengerti persoalan mereka. Mereka mengatakan dengan sedikit pengorbanan itu, ratusan kepala keluarga dari kiri kanan kami akan terlolong. Mereka menggambarkannya sebagai perbuatan yang mulia. Setelah mengimbau mereka mengingatkan sekali lagi, betapa pentingnya pelebaran jalan itu. Setelah itu mereka mengisyaratkan betapa tak menolongnya kalau kami tidak menyetujui usul itu. Dan setelah itu mereka mewanti-wanti, kalau tidak bisa dikatakan mengancam.

Sumber: spmb.isi-ska.ac.id

2. Contoh Monolog Singkat

contoh monolog contoh monolog contoh monolog

Sumber: baak.umk.ac.id

3. Contoh Monolog Singkat tentang Diri Sendiri

Aku Si Kosong

Karya: Chairil Anwar

Hahahahaha…

Enak jadi kalian..

Kalian itu bebas, kalian bisa melakukan apa saja yang kalian mau. Sedangkan, aku hanya si kosong. Aku anak yatim piatu/aku tidak memiliki siapa pun di dunia ini. Hidupku terasa suram. Tak ada satupun orang yang mau menemani diriku. Dulu, iya itu dulu. Dulu aku memiliki keluarga yang sangat sayang padaku.

Tetapi, tetapi karena keegoisan yang aku miliki semuanya jadi hancur. Orangtuaku menderita. Sampai ia meninggalkan diriku.. Ayah, ibu, maafkan aku! Maafkan aku yang telah durhaka padamu. Maafkan akuuuuu..
Maafkan akuuuu. Aku menyesal. Aku menyesal Tuhan. Tolong Tuhan. Tolong kembalikan duniaku seperti dulu. Aku rindu. Aku rindu sosok yang memperhatikan diriku. Aku rindu. Aku sangat rindu Tuhaaaaaannn.

Semua terlihat gelap. Semua gelap, aku tak tahu harus berbuat apa. Aku bingung. Aku bingung harus ke mana. Ayah, ibu, tolong akuuu. Maafkan aku. Aku sangat menyesal. Maafkan aku, maafkan aku, aku selalu berpikir buat apa aku hidup di dunia ini, buat apa, kalau tak ada satupun orang yang sayang padaku. Buat apaaaaaa.

Lebih baik aku ikuti saja orangtuaku agar aku bisa berkumpul. Aku bisa berkumpul dengannya. Tuhan maafkan aku, maafkan jika cara ini, cara ini salah. Maafkan aku aaaaahhhh.



4. Contoh Naskah Monolog

contoh teks monolog contoh teks monolog contoh teks monolog contoh teks monolog contoh teks monolog

5. Contoh Monolog

contoh monolog singkat contoh monolog singkat

6. Contoh Naskah Monolog Bertema Sedih

contoh monolog contoh monolog contoh monolog contoh monolog

Sumber: baak.umk.ac.id

***

Jadi, contoh teks monolog mana yang paling menarik?

Semoga bermanfaat, ya, Property People.

Jangan lewatkan artikel lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.

Untuk menemukan rekomendasi hunian menarik, kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com.

Pavilia at Premier Estate 2 di Bekasi bisa jadi pertimbangan terbaik karena menawarkan hunian yang modern.

Buruan cek sekarang juga dan dapatkan promo terbatas karena kami selalu #AdaBuatKamu.




Ilham Budhiman

Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.

Related Posts