Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid terpenting di Kota Madinah. Siapa sangka jika ternyata sebelum dibangun oleh Nabi Muhammad, terdapat kuburan orang musyrik di tanah masjid tersebut.
Setiap harinya masjid Nabawi kerap dipadati oleh ribuan jamaah untuk melaksanakan ibadah, termasuk salat lima waktu.
Namun, sebelum menjadi salah satu masjid terbesar di dunia, ternyata pembangunan masjid ini berawal dari sebidang tanah yang diisi oleh kuburan orang musyrik.
Tak hanya itu, pada mulanya, di tempat tersebut juga terdapat puing reruntuhan dan sejumlah pohon kurma.
Melansir merdeka.com, Rasulullah membangun Masjid Nabawi dengan bermodalkan bebatuan.
Itu dilakukan setelah Nabi Muhammad saw. menginjakkan kakinya di Madinah dan singgah di perkampungan bernama Bani Najjar.
Proses Pembangunan Masjid Nabawi
Seperti yang ditulis Ahmad Hatta dalam bukunya berjudul The Great Story of Muhammad, Rasulullah memerintahkan untuk menggali kuburan orang musyrik tersebut dan meratakan puing-puingnya.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad juga menetapkan arah kiblat yang kala itu masih berada di Baitul Maqdis.
Dalam proses pembangunannya, mula-mula Nabi Muhammad membuat dua pintu Masjid Nabawi.
Sementara dinding masjid terbuat dari batu bata yang disusun dengan lumpur tanah.
Adapun atapnya terbuat dari daun kurma dan tiangnya dari batang pohon.
Masih melansir merdeka.com, Rasulullah mengatur pembangunan masjid Nabawi dengan menempatkan orang-orang yang sesuai dengan keahliannya.
Proses pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar 12 hari.
Masjid Nabawi Tidak Hanya untuk Ibadah
Sejak masa pembangunan, Masjid Nabawi tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah belaka.
Lebih jauh dari itu, masjid ini bisa pula digunakan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya sebagai berikut:
- Tempat penampungan beberapa perempuan dari wilayah Arab yang baru masuk Islam dan belum mempunyai tempat tinggal
- Tempat penampungan orang-orang Muhajirin yang lemah, miskin, dan bujang
- Tempat melantunkan bait-bait syair untuk kepentingan dakwah dan membela pemimpinnya
- Tempat mengajar ilmu agama kepada muslim
- Tempat pemberangkatan pasukan muslim ke medan perang
- Pos kesehatan
- Tempat penerima utusan negara lain
- Tempat pertemuan antara kamu muslimin dengan pemimpin mereka
Akan tetapi, setelah perang Khaibar, masjid ini mengalami perluasan.
Salah satu alasannya lantaran meningkatnya umat muslim dari waktu ke waktu.
Beberapa perubahan pun mulai terlihat seperti tinggi dinding yang mencapai 3,5 meter dan tiang-tiang yang berjumlah 35.
***
Semoga informasinya bermanfaat, ya.
Temukan beragam ulasan menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Sukabumi?
Cek saja selengkapnya di www.99.co/id.