Tingkat kepadatan sebuah kota berpengaruh terhadap kenaikan harga properti dari waktu ke waktu. Mana saja kota terpadat di Indonesia? Berikut ini daftarnya!
Harga rumah tapak terus menanjak dari tahu ke tahun, walaupun kondisi perekonomian masyarakat masih kembang kempis.
Sungguh wajar jika mimpi sebagian warga kota besar di Indonesia untuk memiliki sebuah rumah semakin jauh dari genggaman.
Menurut data Bank Indonesia, pergerakan harga rumah tinggal melalui indeks harga properti residensial terus beranjak naik.
Sesekali memang lajunya kenaikannya melambat, tapi tetap naik meskipun pendapatan masyarakat mengalami penyusutan.
Contohnya saja pada tahun 2020 di mana masyarakat terhadap pandemi Covid-19, pendapatan per kapita minus 3,3 persen dan harga properti residensial tetap tumbuh 1,4 persen.
Terhitung dalam 10 tahun terakhir, laju pertumbuhan harga rumah tumbuh lebih cepat dibandingkan kenaikan pendapatan per kapita, kecuali pada periode 2016-2019.
Lantas, mana saja kota terpadat di Indonesia dan sekaligus mengalami kenaikan harga properti tertinggi?
Kota Terpadat di Indonesia
1. Bandung
sumber: unesco.org
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menduduki peringkat keempat dengan penduduk tertinggi mencapai 8.357.393 jiwa.
Selain itu, berdasarkan 18 kota yang menjadi wilayah survei BI, Bandung pun masuk ke dalam urutan kota dengan kenaikan harga properti tertinggi.
Menurut Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2020, penduduk Kota Bandung masuk ke dalam daftar kota terpadat di Indonesia dengan 14.857 jiwa/km persegi.
2. Surabaya
sumber: unair.ac.id
Kota terpadat di Indonesia yang selanjutnya adalah Surabaya, pusat pemerintahan Jawa Timur sekaligus kota terpadat di provinsi tersebut.
Berdasarkan data BI dari kuartal I-2017 sampai kuartal I-2020, Surabaya pun tercatat sebagai kota dengan kenaikan harga properti tertinggi.
Selain itu, kota yang mendapat julukan Kota Pahlawan ini juga menjadi kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta.
3. Medan
sumber: indozone.id
Di Pulau Sumatera, Kota Medan menjadi kota dengan kenaikan harga properti tertinggi di sektor rumah kecil.
Secara jumlah penduduk, Medan menduduki urutan kota terpadat di Indonesia ketika setelah Surabaya dengan jumlah penduduk 4.744.323 jiwa.
Medan pun menjadi kota terbesar di luar Pulau Jawa dengan perkembangan yang pesat, tak heran jika kota tersebut juga masuk ke dalam pengembangan kota metropolitan.
4. Jakarta
sumber: thejakartapost.com
Berbicara soal kota terpadat di Indonesia, tentu Jakarta sebagai ibu kota negara menduduki peringkat pertama dengan jumlah penduduk tertinggi.
Kepadatan kota Jakarta pun berpengaruh besar terhadap ketersediaan rumah tapak dan kenaikan harganya.
Sebagaimana kita ketahui, harga properti di Jakarta sangatlah tinggi jika dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya.
5. Bekasi
sumber: bekasikota.go.id
Kota Bekasi menempati urutan kota dengan jumlah penduduk tertinggi setelah Bandung, yakni dengan jumlah 3,084 juta jiwa.
Selain itu, Kota Bekasi juga berperan sebagai kota satelit atau penopang Jakarta yang menjadi incaran banyak kaum urban.
Beberapa tahun terakhir, perkembangan Bekasi pun sangat pesat karena kota tersebut juga menjadi kota industri terbesar di Asia Tenggara.
6. Depok
sumber: bisnis.com
Menyusul Bekasi, Kota Depok yang letaknya berdekatan dengan Jakarta juga menjadi kota dengan jumlah penduduk tertinggi.
Di tahun 2020, populasi Depok telah berkembang mencapai angka 2,484 juta jiwa.
Sebab lokasinya yang sangat dekat dengan Jakarta, Depok menjadi salah satu kota dengan prospek harga properti yang terus merangkak naik setiap tahunnya.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan Jakarta, harga rumah di Kota Depok masih lebih murah.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Pondok Gede?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
