Pemanasan global terus terus terjadi, bahaya akibatnya pun diam-diam terus mengancam. Salah satu efek dari fenomena ini ialah meningkatnya debit air laut setiap tahun. Banyak kota di dunia yang terancam tenggelam. Empat wilayah di Asean ini juga disebut-sebut bakal jadi kota tenggelam dalam beberapa tahun lagi.
Penyebab Ancaman Tenggelamnya Kota di Asean
Bertambahnya air di lautan diakibatkan oleh melelehnya bongkahan es di kutub dunia akibat suhu yang semakin meghangat.
Kenaikan ini pun ikut menambah ketinggian permukaan air di wilayah dunia.
Wilayah dengan ketinggian rendah pun jadi semakin terancam.
Ancaman tenggelamnya kota pun semakin diperparah dengan penurunan permukaan tanah.
Pembangunan infrastruktur berskala besar dan eksploitasi terhadap air tanah menjadi dua faktor di antaranya.
Empat Wilayah yang Bakal Jadi Kota Tenggelam di Asean
Dilansir 99.co dari properti.kompas.com, di Asean sendiri ada empat wilayah yang disinyalir bakal jadi kota tenggelam.
Mereka adalah Bangkok, Ho Chi Minh City, Manila, dan juga Jakarta.
1. Bangkok, Thailand
Bangkok merupakan salah satu kota di Asean yang banyak dikunjungi wisatawan asing.
Keberagaman budaya, barang-barang yang murah, serta makanan enak menjadi magnet pariwisata kota ini.
Bukan hanya berstatus sebagai ibu kota negara, Bangkok pun merupakan kota terbesar di Thailand.
Di balik itu, ternyata kota Bangkok tengah dibayangi masalah penurunan permukaan tanah.
Disebutkan Kompas, kota ini turun sekitar 20-30 milimeter tiap tahunnya.
Bila hal ini terus terjadi, maka permukaan kota Bangkok akan berada 1,5 meter di dalam laut pada 2030 mendatang.
Itu berarti dalam kurun waktu 12 tahun lagi, Bangkok akan menjadi salah satu kota tenggelam.
2. Ho Chi Minh City, Vietnam
Hanoi adalah ibu kota dari Vietnam, namun begitu Ho Chi Minh City juga cukup dikenal banyak masyarakat dunia.
Kota yang memiliki nama lain Saigon ini menyimpan banyak peninggalan arsitektur Perancis yang menarik.
Itulah mengapa banyak orang menjadikannya sebagai destinasi wisata.
Dilaporkan, kota ini mengalami penurunan permukaan tanah sebanyak 80 milimeter per tahunnya.
Tanah di kota ini mudah amblas dan semakin turun akibat lapisan dalam tanah yang kosong.
Hal ini disebabkan oleh eksploitasi air tanah yang dilakukan terus-menerus.
3. Manila, Filipina
Di tahun 2050, ketinggian air laut di daerah Manila, ibu kota dari Filipina diperkirakan akan bertambah setinggi ½ meter.
Selain itu, kota ini pun mengalami penurunan permukaan tanah sekitar 45 milimeter per tahunnya.
Ironisnya, fenomena amblasnya tanah di Manila ini sudah terjadi sejak tahun 1960-an.
Hal terburuk yang dapat terjadi ialah air laut bisa mencapai pusat kota Manila dan daerah sekitarnya.
4. Jakarta, Indonesia
Sementara itu ibu kota negara kita tercinta, Jakarta, ternyata menduduki posisi pertama dalam hal tingkat penurunan permukaan tanah.
Melansir Kompas yang mengutip situs BBC, per tahunnya rata-rata penurunan yang terjadi bisa mencapai 1-15 sentimeter.
Sejak 30 tahun ke belakang, permukaan tanah di kota Jakarta pun mengalami penurunan posisi sejauh 4 meter.
Disebutkan, wilayah Jakarta Utara-lah yang mendapatkan dampak paling parah dari penurunan posisi permukaan tanah ini.
Bahkan sejak 10 tahun ke belakang, posisi permukaan tanah Jakarta Utara mengalami penurunan sedalam 2,5 meter per tahun.
Parahnya, bila hal ini terus berlanjut maka diprediksi 95% area Jakarta Utara akan tenggelam di tahun 2050.
Fakta yang menyeramkan bukan, Sahabat 99?
Semoga hal ini bisa membuat kita semua lebih sadar dalam menjaga dan tak mengeksploitasi alam kita.
***
Sahabat 99, semoga artikl di atas tadi dapat bermanfaat ya.
Terus baca ulasan lainnya seputar rumah, investasi proprerti, hingga keuangan hanya di halaman Berita 99.co Indonesia.
Ingin beli dan menemukan properti idaman?
Langsung kunjungi www.99.co/id, yuk!