Korban G30SPKI ini sempat memiliki firasat akan meninggal dan memberikan pesan menyedihkan pada anaknya sebelum pergi selamanya.
Sebelum diculik oleh PKI dan meninggal dunia, Letnan Jenderal Raden Suprapto sempat memberikan pesan yang unik pada anaknya.
Konon pesannya tersebut merupakan salah satu bukti bahwa ia memiliki firasat tidak akan tinggal lebih lama lagi di dunia.
Simak profil dan pesan menyedihkan dari korban G30SPKI, Raden Suprapto, di bawah ini!
Profil Korban G30SPKI, Letnan Jenderal Raden Suprapto
Letnan Jenderal Raden Suprapto adalah seorang pria yang lahir di Purwokerto pada tanggal 20 Juni 1920.
Suprapto merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara dan terlahir di keluarga yang religius.
Semasa hidupnya, Suprapto memiliki ketertarikan tinggi pada militer dan senang menggambar alat perang, seperti kapal terbang, meriam, senapan, dan lain sebagainya.
Ketertarikan pada militer ini yang membuat Suprapto mengikuti latihan militer pada era Belanda dan Jepang.
Ketika masa pendudukan Jepang, Suprapto ditawan oleh pasukan Jepang dan berhasil melarikan diri ke Purwokerto.
Suatu hari, ia bertemu dengan Soedirman yang kelak akan menjadi Panglima Besar.
Suprapto pun aktif dalam melawan Jepang dan memerdekakan Indonesia, bahkan ketika proklamasi diserukan, Suprapto sedang berada di Cilacap untuk merebut senjata Jepang.
Pengalaman militernya membuat Suprapto diangkat menjadi Kepala bagian II Divisi V dan diberi pangkat Kapten.
Namun, Suprapto gugur ketika ditangkap pada peristiwa G30SPKI dan dibunuh oleh PKI.
Atas pengabdiannya, pemerintah Indonesia menganugerahkan Suprapto gelar Pahlawan Revolusi pada 5 Oktober 1965 dan diangkat menjadi Letnan Jenderal TNI.
Suprapto Punya Firasat Akan Segera Meninggal
Suprapto merupakan salah satu korban yang tewas dalam Gerakan 30 September (G30S) 1965 yang dipimpin oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Selain Suprapto, peristiwa ini juga menewaskan enam jenderal senior beserta beberapa orang lainnya.
Konon, sebelum meninggal dunia Suprapto sudah memiliki firasat bahwa hidupnya sudah tidak akan lama lagi.
Ia pun memberikan pesan yang menyedihkan pada anak perempuannya, Ratna.
Sehari sebelum peristiwa penculikan G30SPKI, Ratna menyadari perilaku aneh yang dilakukan oleh ayahnya.
Ketika berbincang-bincang di ruang kerja Suprapto, Suprapto memberikan dan menanyakan pesan ini pada Ratna.
“Kamu sedih tidak kalau Bapak meninggal dunia?” ujar Suprapto.
Ratna pun sontak terkejut dan menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Tak disangka-sangka, pada Jumat dini hari Suprapto meninggalkan rumah dan pergi untuk selamanya.
***
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu, Sahabat 99!
Simak juga artikel menarik lainnya hanya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari rumah di Malang? Bisa jadi Citra Garden City Malang adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!