Berita

Pulau Reklamasi: Daratan yang Terlahir Penuh dengan Kontroversi

2 menit

Pulau reklamasi tengah menjadi persoalan yang tidak berhenti dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir.

Pasalnya, banyak orang menilai bahwa keberadaan tanah reklamasi lebih banyak memberikan kerugian daripada keuntungan.

Belum lagi, banyak aktivis yang menyuarakan penolakan terhadap reklamasi karena hal ini bisa merugikan nelayan lokal dan merusak lingkungan di sekitarnya.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita bahas hal-hal dasar mengenai reklamasi.

Apa Itu Reklamasi?

Reklamasi adalah penambahan daratan yang dilakukan di atas laut atau sungai dan lahan basah seperti rawa-rawa.

Proses ini pada umumnya dilakukan untuk memperbaiki sebuah wilayah tingkat erosi yang cukup parah.

Manfaat Reklamasi

Selain itu, banyak juga manfaat reklamasi yang harus diketahui.

Beberapa manfaatnya meliputi:

  • Memperbaiki pesisir pantai
  • Mencegah terjadinya banjir di pemukiman dengan tinggi di bawah permukaan laut
  • Menjadi solusi untuk keterbatasan lahan

Di Indonesia, terdapat 2 reklamasi yang menjadi sorotan publik yakni reklamasi di Jakarta dan Bali.

Pulau Reklamasi di Jakarta dan Bali

pulau reklamasi

Di Jakarta, reklamasi sendiri menuai banyak protes karena berbagai alasan.

Mulai banyak dampak negatif yang memengaruhi kehidupan nelayan hingga lingkungan hidup yang rusak, banyak aktivits menyuarakan protesnya agar proses reklamasi segera dihentikan.

Berita terakhir mengenai reklamasi di Jakarta masih masih membicarakan penerbitan 932 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di pulau reklamasi oleh Anies Baswedan.

Baca Juga:

Terbitkan IMB Pulau Reklamasi, Anies Diprotes DPRD dan Walhi

Banyak pihak menyayangkan keputusan kebijakan Gubernur DKI Jakarta ini karena Anies dianggap tidak menepati janji kampanye untuk menghentikan proyek reklamasi.

Selain Jakarta, pulau reklamasi di Bali yang izinnya diberikan oleh Gubernur pada tahun 2012 sampai sekarang masih belum menemukan titik terang.

Masalah ini muncul karena publik merasa tidak dilibatkan dengan terbitnya Perpres 51 tahun 2014 yang intinya mengubah status konservasi Telok Benoa menjadi kawasan pemanfaatan umum.



Jika terus dikerjakan, publik menilai bahwa hal ini akan menimbulkan banyak masalah seperti banjir, wilayah rawan bencana, dan masih banyak lagi.

***

Nah, setelah mengetahui beberapa fakta di atas, simak juga yuk negara mana saja yang memiliki tanah reklamasi terluas.

Negara dengan Tanah Reklamasi Terluas

pulau reklamasi

1. Tiongkok (4.600 Mil Persegi)

Tiongkok adalah negara dengan tanah reklamasi terluas yang pernah dibuat hingga sekarang.

Sekitar 65% area pasang surut di Laut Kuning telah direklamasi oleh pemerintah Tiongkok.

Proses reklamasi ini disebut telah memperluas beberapa daerah di sana seperti Shanghai dan Wuhan.

2. Belanda (2.700 Mil Persegi)

Belanda muncul di posisi kedua dengan proyeknya yang berhasil mereklamasi laut, danau, hingga rawa-rawa.

Karena hal inilah tidak aneh jika area bibir pantai di negara ini berada di bawah permukaan laut.

3. Korea Selatan (600 Mil Persegi)

Korea Selatan sudah mereklamasi 600 mil persegi lahan basah di sekitar pesisir pantainya, namun ternyata hal ini belum seberapa.

Rencananya, akan ada proyek reklamasi lebih besar lagi untuk membangun distrik bisnis internasional.

4. Bahrain (122  Mil Persegi)

Bahrain telah berhasil menambah areanya secara signifikan dengan proyek reklamasi yang dilakukan di sana.

Baca Juga:

Sebagai Negara Pulau Terbesar, Ini Jumlah Pulau di Indonesia

Sebelum reklamasi, negara ini hanya memiliki daerah dengan luas 257 mil persegi saja.

***

Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel informatif lainnya di Blog 99.co Indonesia.

Tak lupa, cari segala kebutuhan propertimu hanya di 99.co/id.




Mukhammad Iqbal

Lulusan Sastra Inggris UPI yang sudah bergelut di dunia kepenulisan sejak 2016. Sempat jadi Copy Editor dan Content Writer, sekarang Content Editor artikel properti hingga lifestyle. Senang menonton film, membaca, dan bermain game hingga larut malam.
Follow Me:

Related Posts