Kondisi jalan tol di Indonesia sudah lama menjadi momok permasalahan tata ruang kota. Lantas apa penyebabnya? Temukan jawaban selengkapnya di bawah ini!
Jalan yang rusak, entah itu berlubang, retak, atau bergelombang masih sering ditemukan di setiap titik kota di Indonesia.
Kerusakan ini semakin memburuk ketika musim hujan datang.
Jalanan yang sudah rusak semakin terkikis sehingga menipis dan menciptakan kubangan besar seiring berjalannya waktu.
Ini tentunya merupakan permasalahan yang tidak bisa dianggurkan.
Jalan yang rusak bisa membahayakan pengemudi kendaraan dan merusak tampilan tata ruang kota.
Setelah diteliti, akhirnya ditemukan penyebab kondisi jalan tol di Indonesia yang sering rusak.
Berikut berita selengkapnya.
Kondisi Jalan Tol di Indonesia Mengkhawatirkan. Salah Siapa?
Dilansir dari Kompas, penyebab kondisi jalan tol di Indonesia sering rusak adalah kontraktor yang kurang memahami kondisi sosial budaya masyarakat.
Para kontraktor dinilai terlalu cepat melakukan studi awal yang sudah dicanangkan oleh Presiden.
Di satu sisi, strategi cepat tersebut memangkas waktu pemenuhan target dan penyelesaian jalan.
Namun, di sisi lain, hal tersebut menciptakan beragam masalah yang akhirnya memerlukan anggaran besar saat beroperasi.
“Sehingga dapat dipastikan bahwa biaya operasi dan perawatan yang dibebankan kepada operator jalan tol mahal,” jelas Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo, seperti dikutip dari Kompas.
Alhasil, jalanan pun seakan dibangun setengah-setengah.
Jika dibandingkan, kondisi fisik jalanan di Indonesia berbeda jauh dengan negara tetangga.
Mari kita ambil contoh Singapura dan Malaysia.
Dua negara ini memiliki konstruksi jalanan yang mulus, kokoh, dan rapi.
Kondisi yang sama juga terlihat pada Uni Emirat Arab (UEA).
Bahkan, jalanan di UEA dijuluki “jalur sutera” karena sangat mulus dan bebas dari guncangan.
Kementerian PUPR Berencana akan Memperbaiki Kualitas Jalan
Untuk mengatasi permasalahan jalanan, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) turun tangan.
Mereka mewajibkan semua pengelola tol untuk memperbaiki titik-titik yang rusak serta berlubang selama 2×24 jam.
“Kami hanya bisa menetapkan bahwa 2X24 jam jalan berlubang itu harus tertutup. Cuman masalahnya, kadang di bagian kiri ditutup tapi kemudian di sebelah kanannya malah berlubang lagi, muncul lagi, jadi otomatis terus menerus mereka harus memperbaikinya, sebenarnya seperti itu kondisinya,” ucap Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian PUPR, Ahmad Gani Ghazali.
Selain itu, Gani juga menyebutkan penyebab rusaknya jalan tol lainnya, yaitu permasalahan drainase.
Drainase tol dinilai sudah terpengaruh kawasan industri, pemukiman, dan komersial.
Kawasan-kawasan tersebut membuang limbah ke drainase sehingga ketika hujan, air pun meluap.
***
Semoga beritanya bermanfaat ya, Sahabat 99…
Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari hunian dekat jalan tol seperti Branz BSD, langsung kunjungi 99.co/id, ya!