Robo Lahma, seorang lanjut usia (lansia), membuktikan bahwa agama bukanlah menjadi pembatas untuk berbuat baik terhadap sesama manusia.
Pria asal Desa Arakan, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara, itu menghibahkan tanah miliknya untuk dibuatkan gereja umat nasrani.
Ia bahkan menyerahkan surat-surat hibah tanah tersebut di dalam gedung gereja, yakni Gereja GMIM Efrata Rap-Rap atau juga disebut Gereja Basar.
Ketika menyerahkan surat-suratnya, pria yang akrab dipanggil Pak Ade Robo ini tak meninggalkan ciri khasnya mengenakan peci salat.
Kisah kebaikan Robo Lahma ini dibagikan langsung oleh Pendeta Welly Pudihang, pendeta GMIM Efrata Rap-Rap, melalui media sosialnya.
Kisah Robo Lahma Hibah Tanah untuk Gereja
Pendeta Welly mengawali tulisannya dengan siapa sebenarnya sosok Robo Lahma, sosok lansia yang di Desa Arakan dan Desa Rap-Rap lebih akrab disapa Pak Ade Robo.
Menurut pendeta, kerendahan hati terpancar dari bahasa tubuh lansia muslim itu.
Bahkan ketika menyerahkan surat-surat hibah tanah, pendeta merasakan sikap Robo Lahma sangat menyentuh hati.
Pendeta dibuat semakin tersentuh mendengar sepenggal kalimat yang diucapkannya.
“Pendeta, napa kita so tanda tangan surat hibah kita pe tanah for Gereja Basar” (Pendeta, ini saya sudah tanda tangan surat hibah tanah saya untuk Gereja Besar). Orang Muslim di Arakan menyebut GMIM Efrata Rap-Rap adalah Gereja Basar,” tulis pendeta.
Menurutnya, hal ini menjadi salah satu prinsip hidup yang luar biasa bagi dirinya.
Di saat banyak orang yang terpolarisasi dengan gaya hidup yang saling tidak peduli dengan orang lain, Pak Ade menjadi sosok yang patut dicontoh.
“Pa Ade Robo telah mengajarkan kepada kita untuk belajar menjadi ‘Manusia Sesungguhnya’. Kerendahan hatinya, membuktikan ia sangat mencintai sesama manusia. Pa Ade Robo adalah seorang muslim taat. Namun di balik ketaatannya, ia sangat mengenal ajaran Kristus, ‘Kasihilah Sesamamu Manusia’,” ungkap Pendeta Welly dalam tulisannya lagi.
Pendeta juga menyertakan beberapa foto bukti surat hibah yang diterimanya dari Pak Ade serta proses penyerahannya.
Ia mengaku bersyukur atas pemberian tanah tersebut, apalagi tepat saat mereka sedang merayakan Perayaan Menyambut Natal Yesus Kristus 2021.
“Seorang Muslim rela menghibahkan tanahnya untuk GMIM. Bagaimana dengan kita sebagai warga GMIM?. “Apa tu di rumah bawa di gereja, bukan apa tu di gereja bawa di rumah,” tulis pendeta kembali.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Tanah Abang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!