Berita Ragam

Kisah Pencarian Jenazah Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya. Sempat Ditunda karena Soeharto

2 menit

Jenazah enam jenderal dan satu perwira TNI korban G30S tidak ditemukan secara mudah. Kisah penemuan jenazah para pahlawan revolusi tersebut pun diungkapkan oleh Sintong Pandjaitan yang saat itu bertugas sebagai Komandan RPKAD.

Di malam peristiwa G30S, enam jenderal dan satu perwira TNI diculik dari kediamannya oleh pasukan Cakrabirawa.

Ternyata penculikan tersebut berujung pada pembunuhan ketujuh pahlawan revolusi tersebut.

Jenazah para jenderal tersebut kemudian ditemukan di kawasan hutan karet Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965.

Lalu, bagaimana cerita penemuan jenazah para jenderal tersebut?

Berikut adalah kisahnya menurut Sintong Pandjaitan.

Kisah Penemuan Jenazah Pahlawan Revolusi

sintong pandjaitan

sumber: sosok.grid.id

Melansir TribunJambi.com yang mengutip dari akun Youtube Puspen TNI, Sintong mengatakan bahwa RPKAD (sekarang Kopassus) semula bersiap untuk ke Malaysia.

Namun, ketika berita penculikan jenderal tersiar, Sintong Pandjaitan dan anak buahnya mendapat tugas untuk mencari para jenderal tersebut.

“Karena kami satuan tempur yang siap untuk ke Malaysia. Jadi perlengkapan kami udah lebih siap dari Kopassus yang lain akhirnya diperintahkan lagi kami pasukan Tanjung sekarang cari di mana mereka dikubur,” ujarnya.

Pengalaman tidak terlupakan terjadi saat dia masuk ke daerah yang saat ini dikenal sebagai Lubang Buaya.

Di sana, dia melihat banyak pemandangan mengejutkan.

Salah satunya adalah kendaraan peraga buatan Rusia yang dibubuhi tulisan berbau doktrinasi.

“Itu adalah kendaraan buatan Rusia itu dan juga banyak tulisan-tulisan ada seperti doktrinasi Iya salah satu yang apa itu ingat itu bahwa lapar itu lebih tajam dari pisau gitu, nggak tahu saya apa maksudnya itu ya,” ujarnya.

Kemudian, Sintong pun mencoba mencari tahu lokasi para jenderal tersebut dikuburkan.

Dia hanya mendapat informasi bahwa para jenderal dikuburkan di kawasan hutan karet Lubang Buaya, tetapi tidak tahu lokasi spesifiknya.

Petunjuk penting dia dapat ketika mengunjungi sebuah rumah kecil yang ditinggali satu pria tua.

Sintong pun menanyakan, apakah pria tua tersebut melihat penguburan orang di sekitar rumahnya atau tidak.

“(Dia bilang) Enggak, enggak, enggak lihat dibilang. Akhirnya kami bawa lah orang tua ini. Ada tanah yang apa ini sudah kelihatan itu Pak, apa untuk sampah itu gitu,” kata Sintong bercerita.



Kemudian dia melihat gundukan tanah yang tampak seperti kuburan.

Setelah digali, ternyata gundukan tanah tersebut hanya berisi sampah.

penemuan jenazah pahlawan revolusi di lubang buaya

sumber: TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci

Belum menemui hasil, Sintong pun kembali menggali informasi yang ada di lokasi tersebut.

Hingga akhirnya dia menemukan sebuah lubang yang tampak seperti.

Mencari informasi lebih dalam mengenai lubang tersebut, Sintong pun bertanya pada pria tua tadi.

Pria itu pun menjelaskan bahwa lubang tersebut adalah bekas sumur.

Melihat sumur tua tersebut, kecurigaan pun tumbuh dalam benak Sintong.

Dia lalu memerintahkan anggota RPKAD untuk membongkar sumur itu.

Penggalian sumur pun mulai dilakukan pada pukul 16.00 sore.

Proses pencarian jenazah pun berlangsung dalam waktu cukup lama.

Bahkan, ada seorang anak buah Sintong yang pingsan.

“Di sini saya berpikir kalau saya menggali tanpa alat pasti tidak bisa, akhirnya saya panggil anak buah saya bernama Nanang yang lulusan skuba di Surabaya,” katanya.

Lalu, dia pun berusaha meminjam peralatan menyelam ke beberapa tempat, tetapi tidak berhasil.

Akhirnya Sintong mendapat pinjaman alat menyelam dari Angkatan Laut.

Hingga pukul 18.00 sore, tim evakuasi masih berada di lokasi.

Namun, proses evakuasi ditunda karena Sintong mendapat pemberitahuan bahwa Soeharto akan menyaksikan evakuasi pada keesokan harinya.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari apartemen di Jakarta Barat, bisa jadi Aerium Apartment adalah jawabannya.

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan apartemen idamanmu!




Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts