Kata siapa milenial tidak bisa beli rumah dari tabungan sendiri? Buktinya, Indri Afrianty pemilik INAFhome sukses mendapatkan rumah pertamanya di usia yang terbilang muda. Untuk lebih jelasnya, simak kisah Indri beli rumah pertama berikut ini, yuk!
Katanya generasi muda di Indonesia akan kesulitan membeli rumah sendiri.
Namun hal ini tidak berlaku untuk Indri Afrianty pemilik INAFhome.
Ia sukses mendapatkan rumah pertamanya di usia 26 tahun, Sahabat 99.
Bahkan huniannya ini ia beli dengan menggunakan tabungan sendiri.
Penasaran bagaimana perjalanannnya membeli rumah di usia muda?
Berikut hasil wawancara 99.co Indonesia mengenai kisah Indri beli rumah pertama.
Perjuanan Indri INAFhome Beli Rumah Pertama
Awalnya Ngekos Sebelum Punya Rumah
Sumber: instagram.com/enoughomey
Indri merupakan seorang pegawai di salah satu bank BUMN di ibu kota.
Selama masa awal bekerja, ia tinggal di rumah kos karena statusnya merupakan perantau.
Namun, setelah beberapa tahun bekerja serta ngekos ia mulai terpikir untuk settle di ibu kota.
“Aku berasal dari Bandung dan sejak tahun 2015 bekerja di Jakarta. Tahun 2019 akhir memutuskan untuk membeli properti di sekitaran Jakarta,” jelas Indri dalam wawancaranya bersama reporter 99.co Indonesia, Kamis (30/09/21).
Alasan utamanya, karena kamar kos yang lapang dengan fasilitas lengkap harganya cukup tinggi.
Oleh sebab itu Indri mulai memikirkan ide untuk beli rumah di sekitaran ibu kota.
Ia pun melakukan riset ke berbagai perumahan untuk menemukan hunian yang cocok.
“Penawaran cluster/rumah cukup banyak dan harus di survey satu-satu. Jadi setiap weekend harus muter-muter cari lokasi rumah,” tuturnya.
Saat survey perumahan, ada empat penilaian utama yang jadi pertimbangan Indri yaitu
- harga sesuai budget,
- luas tanah dan bangunan cukup,
- bangunan siap tinggal, dan
- perumahan luas, bersih, tertata, serta mudah akses kendaraan.
Memilih KPR Sebagai Solusi Pembiayaan
Hal berikutnya yang jadi pertanyaan tentu adalah “Caranya belinya gimana?”.
Saat itu Indri memang sudah memiliki tabungan, tetapi nominalnya belum cukup untuk membeli rumah secara tunai.
Pada akhirnya ia memutuskan menggunakan bantuan KPR untuk pembayaran setelah mempertimbangkan banyak hal.
“KPR memungkinkan (saya) membeli rumah saat belum sanggup untuk membayar tunai,” katanya menjelaskan.
Apalagi menurutnya beberapa produk KPR sifatnya fleksibel, ia bisa melunasinya lebih cepat jika suatu saat memiliki dana yang cukup.
Konsisten Menyisihkan 30% Penghasilan
Sumber: instagram.com/enoughomey
Agar rencananya membeli hunian berjalan lancar, tentu Indri harus mempersiapkan downpayment serta memikirkan cicilan per bulan.
Untungnya, selama ini ia memang sudah konsisten menyisihkan 30% penghasilan untuk tabungan.
“Sejak punya penghasilan, aku mulai menyisihkan paling sedikit tiga puluh persen dari pemasukan,” jelasnya.
Bahkan meski gaji naik, menurutnya persentase ini harus bertahan atau kalau bisa meningkat.
Setelah memisahkan gajinya, ia menyimpan tabungan dalam bentuk deposito agar nilainya tetap terjaga.
Konsistensi ini memungkinkannya untuk mengumpulkan uang muka tanpa perlu meminta dari orang tua.
Strategi Indri untuk Menabung
Sumber: instagram.com/enoughomey
Menabung dengan konsisten adalah hal yang sulit untuk banyak orang.
Oleh sebab itu menurut Indri kunci utamanya adalah gaya hidup.
Kamu harus bisa mengendalikan gaya hidup agar dapat konsisten menabung setiap bulan.
“Jangan tergiur trend. Habiskan uang untuk sesuatu yang memberikan value,” tegasnya.
Lebih lanjut Indri menjelaskan bahwa ini bukan berarti ia tidak pernah mengambil tabungannya.
Sesekali ia tetap mengambilnya, terutama untuk dana traveling agar hidupnya tetap seimbang.
Hal yang paling penting adalah memiliki kontrol diri agar tidak berlebihan saat mengeluarkan uang untuk self reward.
***
Semoga informasinya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu!
Ada banyak pilihan hunian menarik, seperti perumahan Margahurip Banjaran di Bandung.
