Berita Ragam

Kisah Mistis Curug Bangkong, Sering Terdengar Suara Aneh yang Menggelegar!

2 menit

Selain panorama keindahannya, Curug Bangkong menyimpan misteri yang masih dipercaya oleh sebagian orang. Seperti apa kisahnya? Baca artikel ini sampai tuntas!

Curug Bangkong berlokasi di Desa Kertawirama, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan.

Tempat wisata yang menampilkan keindahan air terjun dengan ketinggian sekitar 21 meter ini kerap disesaki wisatawan dari berbagai daerah.

Namun, di balik panorama alamnya tersebut, Curug Bangkong menyimpan kisah mistis yang hingga kini masih dipercaya oleh warga sekitar.

“Curug Bangkong kata orang dulu ada katak besar yang suaranya terdengar keras hingga seluruh pelosok desa,” ucap Dani Siswanto, kepala Desa Kertawirama seperti dikutip detik.com pada 2020 lalu.

“Katak itu katanya juga jelamaan dari topi caping Abah Wira,” tambahnya.

Sementara melansir jernih.co, curug ini ditemukan oleh seorang pertapa tua bernama Abah Wiria yang berasal dari Ciamis.

Di air terjun yang kini sering dijadikan tempat wisata, Abah Wiria kerap bertirakat.

Sesekali Abah Wiria mengajarkan cara membuat gula kawung sehingga masyarakat sekitar memiliki pekerjaan.

Selain itu, banyak yang percaya jika sosok Abah Wiria telah ngahiyiang.

Ngahiyang dalam masyarakat Sunda bisa diartikan sebagai proses perginya jiwa dan raga seseorang ke suatu tempat tapi tidak untuk selamanya.

Usai hilangnya Abah Wiria, dari arah curug sering terdengar suara katak yang menggelegar sampai terdengar ke pelosok desa.

Konon, suara tersebut akan menghilang jika didekati oleh manusia.

Salah satu kejadian mistis yang ikut menaikkan reputasi Curug Bangkong sebagai tempat mistis terjadi pada 1970.

Kala itu, masyarakat sering melihat cahaya yang melayang di sekitar curug.

Cahaya itu pun bergerak ke tempat yang dipercayai sebagai tempat keramat, yakni makan Pangeran Arya Salingsingan alias panglima Kerajaan Talaga.



Curug Bangkong Jadi Tempat Wisata

curug

sumber: bundaasraf.com

Pada mulanya, Curug Bangkong adalah aliran irigasi yang telah ada sejak 1920.

Melihat potensi keindahan yang dimilikinya, tempat ini pun dimanfaatkan sebagai lokasi wisata pada 2004 meski pengelolaannya masih dilakukan oleh perorangan.

Namun, pada 2018, pengelolaan Curug Bangkong beralih ke pihak desa.

Bahkan kini seluruh pengelolaannya dilakukan oleh BUMDes dan pemuda karang taruna.

Pengunjung yang mendatangi Curug Bangkong tak hanya bisa menikmati keindahan air terjunnya saja.

Pasalnya, masih ada wisata lain di area ini, yakni wahana papalidan alias river tubing.

“Di sini juga ada papalidan. Jadi selain air terjun pengunjung juga bisa bermain wahana papalidan,” ucap Dani.

Harga tiket masuk ke lokasi ini sangat terjangkau.

Dengan membayar tiket tak lebih dari Rp10 ribu, kamu sudah bisa menikmati keindahan curug bersama orang-orang terdekat.

***

Semoga artikel ini bermanfaat, Sahabat 99.

Ikuti terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Jika kamu sedang bingung mencari hunian di Kuningan, rumah siap huni di kawasan Jalan Raya Siliwangi bisa jadi pilihan terbaik.

Cek selengkapnya di www.99.co/id.




Hendi Abdurahman

Mengawali karier sebagai penulis lepas seputar tema olah raga di sejumlah media online. Sejak 2021 menjadi penulis konten di 99 Group dengan cakupan tema meliputi properti, marketing, dan gaya hidup. Senang menjelajah kota di akhir pekan.
Follow Me:

Related Posts